This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 30 Maret 2013

Kumpulan Kata-kata Bijak Lucu


Berikut kata-kata bijak humor, yang bisa buat memecahkan kebekuan suasana namun masing mengandung makna yang dalam..
Uang bukan segalanya... Uang bukan segalanya... masih ada Mastercard & Visa.
~<(o^o)>~

Di belakang setiap pria sukses ada seorang wanita hebat... di belakang setiap pria yg tdk sukses ada 2 wanita.
~<(o^o)>~

Masa depan tergantung pada impian kamu... maka pergilah tidur saja sekarang...
~<(o^o)>~

Uang bukan segalanya, tetapi segala-segala butuh uang.
~<(o^o)>~

Orang bijak taat pajak, orang jahat makan pajak, orang gila gak diajak.
~<(o^o)>~

Cinta itu buta, buta itu gelap, gelap asik, jadi kalo bercinta dalam gelap ajah, lebih asik.
~<(o^o)>~

Jauh di mata dekat di hati. Jauh di hati dekat di mata. Jauh dekat 2000 perak naek omprengan.
~<(o^o)>~

Meskipun kita tinggal di planet yang sama, Kita datang dari dunia yang berbeda. Ada yang dari alam gaib, ada juga yang dari alam kubur.
~<(o^o)>~

Cinta sejati itu cinta yang tak butuh alasan. Bego ajah mencintai gak punya alasan.
~<(o^o)>~

Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan utang kartu kredit.
~<(o^o)>~

Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, maka orang kaya pada hemat alias pelit. Duitnya dikumpulin melulu seh.
~<(o^o)>~

Keadilan itu buta. Pantesan ajah sidang Gayus gak kelar-kelar. Orangnya pada buta semua seeh.
~<(o^o)>~

Perempuan yang sering mabuk dan keluar malam tidak cocok dijadikan istri, ujar Mario Teguh. Bagaimana kalau laki-laki yang keluar malam dan suka mabuk? Mereka tetap bisa menjadi suami. Kenapa? Karena Mario Teguh laki-laki.
~<(o^o)>~

Seperti telur di ujung tanduk. Tanduk apa ya kira-kira. Tandunk kucing atau tanduk anjing.
~<(o^o)>~

Seperti mencari jarum dalam jerami. Ngapain cari di dalam jemari, di toko jarum atau minta sama penjahit. Susah amat.
~<(o^o)>~

Bagaikan menegakan benang basah. Kurang kerjaan neeh orang.
~<(o^o)>~

Sedikit bicara banyak bekerja. Sedikit bekerja tidak bisa bicara.

Kata-Kata Bijak Humor Lucu Gokil Nyeleneh


Pekerjaan seberat apapun akan terasa ringan, jika kita tidak mengerjakannya.

Bersikaplah seperti kuntilanak, dalam keadaan apapun selalu tertawa, tirulah tuyul, kecil-kecil sudah bisa cari duit, contohlah jailangkung, datang gak dijemput, pulang gak di antar.

Kesuksesan berawal dari impian, impian hadir di saat tidur, jadi kalau mau sukses, mendingan tidur.

Cintailah tetanggamu sebagaimana kamu mencintai istrimu, tapi awas jangan ketahuan mertua atau bini, bisa-bisa di gampar.

Lihatlah langit untuk mengetahui kebesaran Tuhan. Lihatlah laut untuk mengenal kekuasaan Tuhan. Pandanglah cermin untuk mengerti arti Kutukan Tuhan.

Uang bukan segalanya, inget sekarang jamannya lagi ngetrend Master Card, Visa dan ATM.

Jika ada orang menyebutmu jelek, jangalah berputus asa, belum tentu orang tersebut berkata bohong.

Wanita cantik bukan jaminan untuk kehidupan bahagia dan menyenangkan, apalagi yang jelek.

banyak belajar banyak lupa, sedikit belajar sedikit lupa, tidak belajar tidak lupa

malu bertanya sesat di jalan, terlalu banyak tanya = malu-maluin.

kebohongan adalah kejujuran yang tertunda.

uang tidak bisa membeli kebahagian, tetapi punya uang lebih bahagia daripada tidak punya.

Sepandai-pandai menyimpan Istri Muda, akhirnya Tua juga.

Latihan membawa kesempurnaan, tapi tiada orang yang sempurna, jadi ngapain latihan?

Ringan sama dijinjing, berat elu yang bawa.

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang jomblo, karena bisa menikmati siaran langsung sepakbola liga Inggris tiap malam minggu.

Bahagiakan Istrimu, Sebagaimana Nabi Membahagiakan Istrinya

Bahagiakan Istrimu, Sebagaimana Nabi Membahagiakan Istrinya


Masing-masing istri dari Rosulullah SAW selalu merasakan betapa sejukanya disamping Rosulullah SAW. Tidak satupun dari istri Rosulullah SAW, kecuali merasakan betapa besar kasih sayang Rosulullah SAW terhadap mereka. Setiap ucapan yang keluar dari lisan Nabi SAW senantiasa menyejukkan jiwa, dan tatapan Nabi SAW terhadap istri-istrinta begitu mengetarkan, ibarat tatapan seorang lelaki yang baru saja melangsungkan akad nikah.
Ketika Nabi SAW mendekati istrinya, sang istri selalu merasa deg-deg-an, seolah-olah belum pernah berjumpa dan disentuh oleh Rosulullah SAW. Padahal, Nabi SAW tidak pernah melawatkan malam-malamnya bersama mereka. Sebagai seorang suami, Rosulullah SAW tahu bagaimana memanjakan istri-istrinya, baik urusan ranjang, cinta, dan kasih sayang. Nabi SAW senang bercanda, dan suka memuji istri-istrinya, sehinga sang istri tidak mampu menyembuyikan perasaan cinta dan kasih sayangnya kepada Rosulullah SAW. Sentuhan-sentuhan Rosulullah SAW bukan hanya melalui belaian tangan tangan, tetapi juga menyentuh istri-istrinya melalui bahasa-bahasa yang indah dan menyejukkan hati dan perasaan istrinya.
Betapa lembutnya Nabi SAW terhadap istri-istrinya, sampai-sampai banyak wanita yang merelakan dirinya menjadi istri Nabi SAW. Hanya saja, dari sekian banyak wanita, ternyata yang pantas mendampingi Rosulullah SAW hanya sembilan wanita. Wanita-wanita pilihan Allah SWT, yang kemudian menjadi ibunya orang-orang mukmin.
Wanita-wanita yang pernah serumah dengan Rosulullah SAW adalah wanita pilihan, yang memiliki predikat sholihah. Wanita sholiha itu wanita yang selalu tersenyum kapan saja terhadap suami tercinta, sehingga mampu menghilangkan duka lara, dan berubah menjadi cinta. Wanita sholiha itu, senantiasa menjaga dirinya dengan baik. Hakekat menjaga diri itu sama dengan menjaga kehormatan suaminya.
Wanita sholiah akan selalu menyertai suami kemana-pun pergi. Ketika suami sedang pergi mencari nafakah, doanya tak henti-henti menyertai suami. Wanita sholihan selalu merasakan betapa kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh suaminya. Istri sholihah tidak harus cantik dan indah bentuk tubuhnya. Wanita sholihah itu wanita sempurna pendamping suami, dan pendidik anak-anak, yang mampu menjadi istri dan ibu, sekaligus mengantarkan keberhasilan anak-anaknya di dalam meraih cita-citanya.
Istri-istri Rosulullah adalah wanita sholiah. Kendati demikian, bukan berarti wanita sholiah itu tidak pernah manyun, sewot, dan cemberut. Berkali-kali istri Rosulullah SAW sewot, marah, bahkan memperlihatkan sikap yang tidak patut sebagai seorang istri. Tetapi, Nabi SAW menyadari bawah wanita itu memang sifatnya demikian. Ketika Rosulullah SAW menghadapi istrinya marah, Nabi SAW seringkali mengodanya dengan mencubit hidunya istrinya. Seketika itu sang Istri tersenyum dan merasakan sentuhan indah tangan Rosulullah SAW.
Rsoulullah SAW seorang Nabi dan utusan Allah SWT, sudah tentu pasangan beliau SAW adalah wanita-wanita surga. QS Al-Noor (24:26) menjelaskan dengan gamblang dan tegas:’’’ Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Rosulullah SAW lelaki sempurna, dan istri-sitri beliau SAW adalah wanita sempurna.
Lisan Rosulullah SAW selalu terjaga dari kata-kota kotor, wajar jika kemudian ludahnya baunya wangi. Walaupun istrinya marah besar, Nabi SAW tidak pernah ngata-ngatai istri dengan kata-kata yang kotor. Yang keluar dari lisan Rosulullah SAW kata-kata indah dan lembut. Ucapan yang indah dan lembut itulah yang membuat istri-sitri Rosulullah SAW selalu merasakan hangatnya sentuhan cinta Nabi SAW. Walaupun usia bertambah, tetapi Nabi SAW bersama istri-istrinya tidak pernah merasakan pengantin lama, tetapi selalu baru. Bersama dengan istri-istrinya, Nabi Saw selalu merasakan kemesraan yang begitu mendalam, walaupun usianya semakin hari semakin senja.
Pesan singkat Nabi SAW terhadap kaum lelaki:’’ Dan sebaik-baik dari kalian ialah, orang yang paling baik terhadap istri-istrinya. Dan akulah orang yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku’’. Tidak pernah ditemukan riwayat Rosulullah SAW membentak, memukul, apalagi menyakiti dengan lisan tanganya. Begitulah Rosulullah SAW bersikap terhadap istri-istrinya.
Nabi SAW mengecam kepada para suami yang gemar melakukan kekerasan kepada istri-istrinya, baik kekerasa lisan, maupun kekerasan tindakan. Dalam hal ini, Rosulullah SAW mengatakan:’’ Janganlah salah seorang dari kalian memukul isterinya layaknya budak, kemudian diakhir hari mengaulinya (HR Bukhori). Adakah orang lebih hinda dan buruk pekerti, melebihi seorang suami yang sering menyakiti istrinya, kemudian mengaulinya dikemudian hari. Dalam kondisi apapun, Rosulullah SAW selalu berupaya agar istri-istrinya selalu berbahagia baik di dunia, mapupun diahirat kelak.

Bila Suami Berperangai Kasar Istri Rasulullah

Bila Suami Berperangai Kasar Istri Rasulullah

(oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah)

Seorang ibu dari tiga anak tampak menahan isak tangisnya ketika menceritakan perlakuan yang diterimanya dari suaminya. Ketidakpedulian, ucapan yang kasar, & pukulan sudah menjadi kawan dlm hidupnya selama berkeluarga. Sebenarnya sakit di badan sudah tak dirasakan namun sakit di hati terus tersimpan hingga membawanya utk mengadukan kisah hidupnya dgn satu asa akan ada jalan keluar dari deraan derita.
Betapa malang nasib seorang wanita yang lemah bila mendapatkan suami yang berperangai kasar lagi “ringan tangan&#8221; seperti itu. Padahal Rasul yang mulia n telah bertitah:
“Janganlah kalian memukul hamba-hamba perempuan Allah.”
Datanglah ‘Umar ibnul Khaththab z utk mengadu:
“Wahai Rasulullah, sungguh para istri telah berbuat durhaka kepada suami-suami mereka.”
Mendengar pengaduan ini Rasulullah n memberi izin kepada para suami utk memukul istrinya. Namun ternyata setelahnya banyak wanita datang menemui istri-istri Rasulullah n guna mengadukan suami-suami mereka. Maka kata beliau n:
“Sungguh banyak wanita berkeliling di keluarga Muhammad guna mengadukan suami-suami mereka. Bukanlah para suami yang memukul istri (dengan keras) itu orang yang terbaik di antara kalian.” (HR. Abu Dawud no. 2145, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani t dlm Shahih Abi Dawud)
Kata Rasul n, mereka bukanlah orang yang terbaik, karena suami yang terbaik tak akan memukul istrinya. Justru ia bersabar dgn kekurangan yang ada pada istrinya. Kalaupun ingin memberi (pukulan) pendidikan kepada istrinya, ia tak akan memukulnya dgn keras hingga membuatnya mengadu/mengeluh. (‘Aunul Ma’bud, Kitab An-Nikah, bab Fi Dharbin Nisa`)
Al-Imam Al-Baghawi v menjelaskan bahwa sekalipun memukul istri dibolehkan karena akhlak mereka yang jelek misalnya, namun menahan diri & bersabar atas kejelekan mereka serta tak memukul mereka justru lebih utama & lebih bagus. Ucapan yang semakna dgn ini juga dihikayatkan dari Al-Imam Asy-Syafi’i v. (Syarhus Sunnah, 9/187)
Apakah suami sama sekali tak dibolehkan memukul istrinya? Jawabannya sebagaimana yang telah diisyaratkan di atas, boleh bila memang diperlukan1. Adapun bila memukul itu sudah menjadi kebiasaan, salah sedikit pukul, marah sedikit pukul, hingga si istri babak belur, maka jelas tidaklah diperbolehkan.
Bila istri berbuat nusyuz, durhaka kepada suaminya & tak mempan dinasihati dgn baik, tak pula berubah setelah ‘diboikot’ di tempat tidurnya, ketika itu suami dibolehkan menempuh tahapan ketiga utk meluruskan kebengkokan istrinya, yaitu dgn memukulnya. Tahapan ini ditunjukkan dlm firman Allah l:
“Dan para istri yang kalian khawatirkan (kalian ketahui & yakini2) nusyuznya maka hendaklah kalian menasihati mereka, meninggalkan mereka di tempat tidurnya, & pukullah mereka.” (An-Nisa`: 34)
Dengan demikian, cara pukulan barulah ditempuh setelah cara lain tak manjur. Bukan pukulan jadi tameng pertama utk menghadapi atau menghukum kesalahan istri.
Rasulullah n ketika menasihati Fathimah bintu Qais x dlm urusan pernikahan, beliau memberi bimbingan agar Fathimah jangan menerima lamaran laki-laki yang diketahui suka memukul wanita. Kisahnya bisa kita simak berikut ini:
Fathimah bintu Qais x ditalak tiga oleh suaminya Abu ‘Amr bin Hafsh. Ia lalu menjalani masa iddahnya & Rasulullah n telah berpesan, “Bila engkau telah selesai dari iddahmu, beritahu aku.” Selesai masa iddahnya, Fathimah mengabarkan kepada Rasulullah n bahwa ia dilamar oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan & Abul Jahm c. Rasulullah n bersabda:
“Adapun Abul Jahm, ia tak pernah meletakkan tongkatnya dari pundaknya. Sedangkan Mu’awiyah seorang yang fakir tak berharta, maka (jangan engkau menikah dgn salah satunya, tapi –pent.) menikahlah dgn Usamah bin Zaid.” (HR. Muslim no. 3681)
Makna “tidak pernah meletakkan tongkatnya dari pundaknya” ditunjukkan dlm riwayat lain:
“Adapun Mu’awiyah, ia lelaki yang fakir tak berharta. Sedangkan Abul Jahm adalah lelaki yang suka memukul para wanita….” (HR. Muslim no. 3696)
“Adapun Mu’awiyah, ia seorang yang fakir lemah keadaannya. Sedangkan Abul Jahm memiliki sifat keras terhadap para wanita –atau ia biasa memukul para wanita, atau yang semisalnya–….” (HR. Muslim no. 3697)
Apabila seorang suami terpaksa memukul istri maka pukulan tersebut tak boleh sampai membuat cacat. Hendaklah ia memukul dgn pukulan yang ringan, sehingga tak membuat si istri menjauh ataupun mendendam kepada suaminya. (Fathul Bari, 9/377)
Saat menyampaikan khutbah dlm haji Wada’, Nabi n memberi wejangan:
“Bertakwalah kalian kepada Allah dlm perkara para wanita (istri), karena kalian mengambil mereka dgn amanah dari Allah & kalian menghalalkan kemaluan mereka dgn kalimat Allah. Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tak boleh membiarkan seseorang yang kalian benci utk menginjak (menapak) di hamparan (permadani) kalian. Jika mereka melakukan hal tersebut3 maka pukullah mereka dgn pukulan yang tak keras.” (HR. Muslim no. 2941)
Sabda Nabi n kata Ibnul Atsir v adalah pukulan yang tak keras/ berat. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits, 1/113)
Rasul yang mulia juga menitahkan:
“Janganlah salah seorang dari kalian mencambuk istrinya seperti mencambuk seorang budak, kemudian ternyata di akhir hari ia menggauli istrinya.” (HR. Al-Bukhari no. 5204 & Muslim no. 7120)
Al-Imam An-Nawawi v berkata: “Dalam hadits ini ada larangan memukul istri tanpa alasan terpaksa dlm rangka mendidik.” (Al-Minhaj, 17/186)
Setelah ia sakiti tubuh istrinya dgn cambukan, ternyata di akhir harinya atau di malam harinya ia ingin bersenang-senang dgn tubuh tersebut. Tidakkah tindakan seperti ini menghancurkan hati seorang wanita??? Ia disakiti kemudian diminta utk melayani suami yang menyakitinya??? Sementara sebagai istri, ia diharamkan utk menolak ajakan suaminya4. Dan sebagai istri shalihah ia harus menyenangkan suaminya.5
Dengan demikian, seorang suami yang berakal tak akan berlebih-lebihan dlm memukul istrinya, kemudian beberapa waktu setelahnya ia menggaulinya. Karena jima’ hanyalah baik dilakukan bila disertai kecondongan jiwa & keinginan utk bergaul dgn baik. Sementara orang yang dipukul, secara umum akan menjauh dari orang yang memukulnya. (Fathul Bari, 9/377)
Rasulullah n menasihatkan kepada sahabatnya Laqith bin Shabirah z ketika mengadukan kejelekan lisan istrinya:
“Janganlah engkau memukul istrimu seperti memukul budak perempuanmu.” (Penggalan dari hadits yang diriwayatkan Abu Dawud no. 142, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani v dlm Shahih Abi Dawud)
Al-Imam Al-Baghawi v dlm Syarhus Sunnah (1/418) setelah membawakan hadits di atas menyatakan bahwa larangan dlm hadits ini bukan maknanya haram memukul istri jika memang dibutuhkan.Karena Allah l sendiri membolehkannya apabila dikhawatirkan perbuatan nusyuz dari istri. Allah l berfirman:
“Maka nasihatilah mereka, & tinggalkanlah mereka di tempat tidurnya & pukullah mereka.” (An-Nisa`: 34)
Yang dilarang hanyalah pukulan yang menyakitkan atau membuat cacat, sebagaimana pukulan yang dikenakan terhadap para budak menurut kebiasaan orang yang menganggap boleh memukul mereka. Diserupakannya dgn memukul budak di sini juga bukan berarti boleh memukul budak6, namun konteksnya di sini adalah utk mencela orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut, sehingga Rasulullah n melarang meniru mereka.
Kebiasaan lain yang kita dapatkan dari suami yang suka memukul, seringnya yang jadi sasaran pukulannya adalah wajah. Padahal menampar wajah hukumnya haram sebagaimana disebutkan dlm beberapa hadits. Di antaranya:
“Janganlah engkau memukul wajah (istrimu), jangan menjelekkannya7, & jangan memboikot (mendiamkan)-nya kecuali di dlm rumah8.” (HR. Abu Dawud no. 2142 & selainnya, dishahihkan Asy-Syaikh Muqbil v dlm Al-Jami’ush Shahih, 3/86)
Demikian juga hadits:
“Apabila salah seorang dari kalian memukul saudaranya9 maka hendaknya ia menjauhi wajah.” (HR. Muslim no. 6594)
Dalam riwayat lain:
“…maka jangan sekali-kali ia menampar wajah.” (HR. Muslim no. 6597)
Demikianlah… Lebih dari semua itu, teladan kita yang mulia Rasulullah n adalah suami yang sangat lembut. Tak pernah melakukan kekerasan terhadap istrinya, & tak pernah memukul seorang pun. Sebagaimana berita dari salah seorang istri beliau Ummul Mukminin Aisyah x:
“Rasulullah n sama sekali tak pernah memukul seorang pun dgn tangannya. Tidak pernah memukul seorang wanita, tak pernah pula memukul pembantunya, kecuali bila beliau berjihad fi sabilillah….” (HR. Muslim no. 6004)

Nasihat Seorang Ulama dlm Menghadapi Suami yang Kasar
Para istri yang menerima perlakuan kasar dari suami mereka mungkin bertanya-tanya, bagaimana menghadapi suami mereka yang tipenya demikian. Sebagaimana pertanyaan yang pernah diajukan seorang wanita kepada seorang ‘alim rabbani, Syaikh yang mulia Abdul ‘Aziz bin Baz v yang waktu itu menjabat sebagai mufti kerajaan Saudi Arabi.
Sang wanita mengadu, “Suami saya tak menaruh perhatian kepada saya di dlm rumah. Ia selalu bermuka masam lagi sempit dada. Katanya, sayalah yang menjadi penyebabnya. Padahal Allah -segala puji bagi-Nya- mengetahui bagaimana keadaan saya yang sebenarnya. Saya selalu menunaikan haknya & senantiasa berupaya mempersembahkan untuknya segala kenyamanan & ketenangan, serta menjauhkan darinya segala yang tak disukainya. Saya juga menyabari tindak tanduknya yang kaku lagi kasar. Setiap saya bertanya kepadanya tentang sesuatu atau mengajaknya bicara satu hal, ia murka & mendidih kemarahannya. Ia mengomentari bahwa omongan saya itu tak ada artinya, ucapan orang yang pandir & dungu. Padahal suami saya ini selalu berseri-seri wajahnya bila bersama kawan-kawannya. Tapi kalau bersama saya, tak pernah saya dapati darinya kecuali ucapan yang menjelekkan & pergaulan yang buruk. Sungguh saya sakit menerima semua ini darinya. Dan ia banyak menyiksa saya, sehingga membuat saya beberapa kali berniat meninggalkan rumah. Saya sendiri adalah seorang wanita yang alhamdulillah menunaikan apa yang Allah l wajibkan kepada saya.
Syaikh yang mulia, apakah saya berdosa bila meninggalkan rumah suami saya bersama anak-anak saya, kemudian menyibukkan diri mendidik anak-anak saya & menanggung sendiri beban kehidupan ini? Ataukah saya harus tetap tinggal bersamanya dlm keadaan yang seperti ini, menahan diri (berpuasa) dari berbicara dengannya, & dari menyertai serta ikut merasakan permasalahan-permasalahannya? Berilah fatwa kepada saya, apa yang harus saya lakukan. Semoga Allah l membalas anda dgn kebaikan.”
Syaikh yang mulia v menasihatkan, “Tidaklah diragukan bahwa wajib bagi suami istri utk bergaul dgn ma’ruf, saling memberikan kecintaan, & bergaul dgn akhlak yang utama, berdasarkan firman Allah l:
“Bergaullah kalian (wahai para suami) dgn mereka (para istri) dgn ma’ruf.” (An-Nisa`: 19)
Dan juga firman-Nya:
“Mereka (para istri) memiliki hak yang seimbang dgn kewajiban mereka dgn cara yang ma’ruf, & para suami memiliki kelebihan satu tingkat di atas mereka.” (Al-Baqarah: 228)
Dan sabda Nabi n:
“Kebaikan itu adalah akhlak yang baik.” (HR. Muslim)
Demikian pula sabda beliau n:
“Jangan sekali-kali engkau meremehkan perbuatan baik sedikitpun, walaupun hanya berupa memberikan wajah yang manis saat berjumpa dgn saudaramu.” (HR. Muslim)
Dan ucapan beliau n:
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya. Dan aku adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.”10
Masih banyak lagi hadits-hadits yang berisi hasungan utk berakhlak yang baik, berjumpa dgn wajah yang cerah & bergaul yang baik di antara kaum muslimin secara umum. Tentunya, lebih utama lagi pergaulan antara suami istri & dgn karib kerabat.
Sungguh anda telah melakukan perkara yang baik dgn kesabaran & ketabahan anda dlm menanggung kekakuan & jeleknya akhlak suami anda. Saya pesankan kepada anda utk terus menambah kesabaran & jangan meninggalkan rumah suami anda. Karena dgn terus bertahan dlm kesabaran Insya Allah ada kebaikan yang besar & akhir yang baik, berdasarkan firman Allah l:
“Bersabarlah kalian karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46)
“Sesungguhnya siapa yang bertakwa & bersabar maka sungguh Allah tak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” (Yusuf: 90)
“Hanyalah orang-orang yang bersabar itu diberikan pahala mereka tanpa batasan.” (Az-Zumar: 10)
“Bersabarlah engkau, sesungguhnya akhir/kesudahan yang baik itu diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa.” (Hud: 49)
Tidak ada larangan bagi anda utk mengajaknya bercanda & berbincang dgn menggunakan kata-kata yang bisa melunakkan hatinya. Yang menyebabkannya senang kepada anda & membuatnya menyadari hak anda terhadapnya.
Tidak usah anda menuntut kebutuhan-kebutuhan duniawi kepadanya selama ia masih menegakkan perkara-perkara penting yang wajib. Sehingga hatinya menjadi lapang & dadanya menjadi luas dari menghadapi tuntutan-tuntutan anda. Anda akan mendapatkan akhir/kesudahan yang baik Insya Allah.
Semoga Allah l memberi taufik kepada anda agar memberi anda tambahan seluruh kebaikan. Dan semoga Dia memperbaiki keadaan suami anda, memberinya ilham kepada kelurusan & menganugerahinya akhlak yang baik serta penuh perhatian terhadap hak-hak yang ada. Sesungguhnya Allah l adalah sebaik-baik Dzat yang diminta, & Dia memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Al-Fatawa, Kitab Ad-Da’awat, 1/193-195)
Demikian nasihat dari seorang ulama kepada istri yang menerima sikap kasar dari suami.
Maka bersabarlah & terus bersabar, disertai doa kepada Ar-Rahman…! Sungguh kesudahan yang baik akan anda raih dgn izin Allah l.
Wallahu ta’ala a’lam bish-shawab.
1 Adapun hadits yang berisi larangan secara mutlak dari Rasulullah n utk memukul istri setelah sebelumnya mengizinkannya, tidaklah shahih. Seperti hadits Ibnu ‘Abbas c, ia berkata:
أَنَّ الرِّجَالَ اسْتَأْذَنُوْا رَسُولَ اللهِ فِي ضَرْبِ النِّسَاءِ فَأَذِنَ لَهُمْ، فَضَرَبُوْهُنَّ. فَباَتَ فَسَمِعَ صَوْتًا عَالِيًا فَقَالَ:
مَا هَذَا؟ فَقَالُوا: أَذِنْتَ لِلرِّجَالِ فِي ضَرْبِ النِّسَاءِ فَصَرَبُوْهُنَّ. فَنَهَاهُمْ وَقَالَ: خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ
“Ada orang-orang yang minta izin kepada Rasulullah agar dibolehkan memukul istri. Beliau pun mengizinkannya hingga mereka memukul istri-istri mereka. Saat berada di waktu malam, beliau mendengar suara yang tinggi/keras. Beliau bertanya, “Suara apa itu?” tanya beliau. Mereka menjawab, “Engkau telah mengizinkan beberapa orang utk memukul istri, lalu mereka memukulnya.” Rasulullah kemudian melarang mereka & bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, & aku adalah orang terbaik di antara kalian terhadap keluarganya.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban & Al-Bazzar)

ISTRI NABI IBRAHIM AS. SARAH DAN HAJAR

Sarah termasuk wanita tercantik dan paling bakti kpd Allah dan suaminya.
Oleh: Khoerunnisa Imutbae.
Inilah istri salah seorang dari rasul Ulul `Azmi, rasul mulia tsb ialah Al Khalil Ibrahim alaihis salam.
Di kisah wanita tsb terdapat sesuatu yg menghibur telinga & jiwa, Allah Ta`ala memuat kisahnya di banyak tempat dan ia disebut di banyak hadits2 Nabawi yg mulia.
Dialah SARAH. Wanita yg berbicara dgn para malaikat Allah dan para malaikat berbicara dengannya tentang kabar gembira yg membuatnya tertawa bahagia, karena Allah ta`ala menganugrahi nikmat yg bisa ia lihat dgn mata kepalanya & nikmat yg tetap berkahnya sepeninggalnya hingga waktu yg dikehendaki Allah Azza wa Jalla.

IBRAHIM & SARAH
Sumber2 yg ada menunjukan bhw Ibrahim tadinya hidup di Babil, di Irak, dan menikah dgn Sarah yg masih merupakan kerabat beliau. Sarah beriman kpd risalah Ibrahim, begitu pula keponakan beliau, Luth.
Ketika itu seluruh pendu2k bumi adlh org2 kafir yg tdk mengetahui agama & hny mengetahui tuhan2 dlm bentuk bintang2 dan patung2 yg menguasai hati sebagian besar manusia, jadi tdk ada yg beriman kpd Allah selain Ibrahim Al Khalil, Sarah dan keponakan Ibrahim, Luth.
Menurut sumber2 trpercaya bahwa Sarah diberi kecantikan luar biasa yg membuatnya mjadi wanita trcantik pada zamannya.

SARAH DAN COBAAN
Sarah mendapat coban karena kecantikannya, ketika ia masuk ke Mesir.
Palestina, tempat tinggal Ibrahim dilanda kekeringan dan paceklik, untuk itu Ibrahim brsama istrinya berangkat ke Mesir. Ketika keduanya tiba di Mesir, Ibrahim tahu bhw penguasa Mesir adlh org yg doyan perempuan, oleh karena itu, Ibrahim mngkhawatirkan istrinya, Sarah, lalu Ibrahim berkata kpd Sarah “Penguasa Mesir ini pasti akan brtanya kepadaku tentang dirimu, aku akan mnjawab bhw engkau adlh saudara perempuanku, jadi jgn membantahku disisinya, karena di dunia ini tdk ada orang muslim selain aku dan engkau, dan sesungguhnya engkau adlh saudaraku di kitabullah”
Di Mesir, salah seorang pejabat Mesir melihat Sarah, karenanya ia segera pergi dan masuk menemui rajanya, pejabat tsb brkata “Paduka, seorang wanita telah datang ke Mesir dan ia hanya layak dimiliki orang seperti paduka, karena kecantikannya nyaris menutupi matahari di siang hari”
Wajah sang raja Mesir brbinar2, mulutnya mngumbar senyum lebar dan trlukis tanda2 ridha di wajahnya kpd pejabatnya tsb, lalu sang raja berkata kpd si pejabat tadi “Pergilah dan bawa wanita tsb kemari”
Lalu sang pejabat pergi hingga tiba di tempat Ibrahim dan istrinya, sang pejabat berkata kpd Ibrahim “Sesungguhnya raja menyuruhku membawa wanita ini kepadanya”
Sarah brjalan dan masuk ke istana Mesir, ia tdk gelap mata dgn tahta2 yg di tinggikan, gelas2 yg diletakkan, bantal2 sandaran yg disusun dan permadani2 mewah yg terhampar, matanya tdk menoleh tiang2 tinggi dan tembok2 yg menjulang, ia tdk begitu peduli dgn para pelayan dan anak2 istana yg berkeliling ke kanan dan ke kiri.
Hati Sarah hanya terpaut kpd Allah, ia terus berhubungan denganNya dgn damai dan tenang, hatinya penuh dgn keyakinan bhw ia berada dlm pengawasan Allah, Tuhan semesta alam.
Hati Sarah terus brlarut dlm dzikir kpd Allah, ruhnya lbh senang menyatu dgn rahasia ilahi, mulutnya tdk henti2nya menyanjung Allah, dan ia tdk brhenti dari dzikir kpd Allah sedetik pun.
Seluruh panca indranya mnyatu kpd Allah dgn ikatan kuat dan kokoh, Sarah tahu bhw ia trmasuk hamba2 Allah yg salih, ia tahu bhw ia istri nabi mulia disisi Allah, jadi ia yakin bhw Allah tdk akan menelantarkannya.
Sarah brusaha melihat Allah dgn mata hatinya agar ia damai denganNya dan brnaung di bawah naungan rahmatNya serta brlindung dibalik bentengNya yg amat kokoh pada saat2 kritis tsb.
Disisi lain, raja Mesir amat trpesona dgn kecantikan Sarah, raja Mesir merasa sepertinya ada kegemetaran yg mngalir di tubuhnya dan ia tdk tahu hakikat kegemetaran tsb, hanya saja ia merasa ketakutan mnyelimuti hati dan mnguasai perasaannya.
Kegemetaran tsb adlh pringatan Ilahiyah. Lalu sang raja melihat Sarah utk kedua kalinya dgn pandangan yg mngandung pnghkhianatan, Ya, kegemetaran lain menyusup ke tulang prsendiannya terutama ketika setan brbisik kepadanya “Mendekatlah engkau kpd wanita tersebut”
Raja Mesir mndekatkan diri kpd Sarah dan hendak menyodorkan tangan utk menjamahnya, namun tiba2 seluruh badannya menjadi kaku, ia tdk tahu apa yg harus ia prbuat, ia merasa seperti ada kekuatan yg menghentikan nafas, gerakan, tangan dan hanya mulutnya saja yg bisa digerakan. Ketakutan mnyelimuti hati sang raja, hatinya nyaris trkoyak2, sungguh ketakutan turun kpdnya dan ketakutan tsb mengguncangnya dgn dahsyat, ia terbenam dan nyaris trperosok dan ia benar2 tdk tahu apa yg harus diperbuat.
Disisi lain, Sarah terus terhanyut dlm munajat hangat dgn tuhannya, dan ia merasa ada sinar yg mnyinari jiwanya, dan ada ketenangan yg menetap di hatinya yg bagian dalam, serta kedamaian yg benar2 ia rasakan.
Sarah berkata “Ya Allah, jika Engkau mngetahui aku beriman kpd-Mu dan rasulMu, serta Engkau tahu aku menjaga kemaluanku kecuali utk suamiku, maka jangan kuasakan org kafir ini kepadaku”
Lalu sang raja Mesir brkata kpd Sarah “Hai perempuan., brdo`alah kpd tuhanmu agar Dia membebaskanku, jika itu engkau lakukan, aku tdk akan menganggumu dan tdk akan mengulangi perbuatanku yg engkau benci ini”
Lalu Sarah berdo`a kpd Allah agar Dia melepaskan raja yg zhalim ini, dan seketika itu pula sang raja terbebas laksana diikat tali kemudian dilepaskan, namun setan kembali merayu sang raja agar ia mengulurkan tangannya lagi kpd wanita ju2r ini, Sarah istri Ibrahim, dan melanggar janjinya, namun tiba2 kali ini tangannya menjadi lumpuh dan ditarik dgn tarikan yg amat kuat, ketika itu pula sang raja berkata lagi kpd Sarah “Berdo`alah engkau kpd tuhan yg engkau sembah, agar Dia melepaskanku dan aku benar2 berjanji tdk akan mengulangi perbuatan keji ini” kemudian Sarah berdo`a lagi kpd Allah dan seketika itu pula sang raja terbebas kembali. Kejadian seperti itu terjadi dan berulang hingga beberapa kali, hingga akhirnya, sang raja benar2 dibuat tdk berdaya, sekujur badannya lumpuh layu, dan ia melihat Sarah dgn pandangan penuh harap, dan meminta belas kasihan dari Sarah, lalu sang raja berkata kpd Sarah dgn suara lirih “Hai perempuan, ampuni aku, dan berdo`alah kepada tuhanmu agar Dia membebaskan aku, dan aku tdk akan mengulangi perbuatanku utk selama2nya”
Ketika Sarah melihat keseriusan sang raja, maka iapun kembali berdo`a kpd Allah utk membebaskan sang raja, dan dgn seketika sang raja terbebas dan tubuhnya menjadi normal kembali seperti sedia kala.
Sang raja berkata kpd Sarah dgn suara lirih “Hai perempuan, betapa taatnya tuhanmu ketika engkau berdo`a untukku”
Sarah berkata kpd sang raja dgn penuh keyakinan iman “Dan engkau sendiri pun bisa begitu, jika engkau taat kpd tuhan tersebut, niscaya Dia akan taat kepadamu”

Allahu akbar, Allah Maha besar, betapa agungnya kata2 diatas, “Sungguh, jika engkau taat kepadaNya, niscaya Dia juga akan taat kepadamu” Allahu akbar, Allah Maha besar, jadi jujur bersama Allah akan menghasilkan kemukjizatan dan membuat org bisa berkata penuh hikmah dan tepat. Sungguh betapa indahnya berhubungan dgn Allah.
Adapun sang raja Mesir, setelah kejadian tsb, ia segera memanggil pejabat yg membawa Sarah kepadanya, dan lalu ia berkata “Keluarkan wanita ini dari hadapanku, karena engkau tdk datang kepadaku dgn membawa wanita melainkan setan” (syaikh Ibnu Hajar menjelaskan tentang hal ini “bhw sebelum kedatangan islam, manusia sangat mendewa2kan jin, dan mereka berpendapat bhw seluruh kejadian luar biasa yg terjadi adlh karena prbuatan jin)
Kemudian sang raja menghadiahkan budak wanita bernama HAJAR kpd Sarah, dan setelah itu ia memerintahkan agar Sarah dan Ibrahim keluar dari negrinya.

Jumat, 29 Maret 2013

KEMULIAAN WANITA

Kemuliaan Seorang Wanita Dalam Islam | Wanita (Wani di Tata dan Wani Nata) hemm mungkin itulah julukanSeorang wanitayang sudah menjadi seorang yang bisa Mengatur Rumah Tangganya dan Mau diatur oleh suaminya. Nga cuman itu saya, ternyata seoarang wanita banyak memiliki Kemuliaan yang mungkin kita tidak mengetahuinya. Untuk itu di sini saya sedikit menyinggung mengenai Keutamaan Wanita. Yuk kita liat apa aja Keutamaanya.
 
KEMULIAAN WANITA

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding pria.

2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.

3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding pria.

4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada pria.

5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.

7. Talak terletak di tangan suami dan bukan di tangan isteri.

8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada pria.

Itu sebabnya banyak yang berpromosi untuk “ MEMERDEKAKAN WANITA.”

And Look...

1. Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiarkan terserak bukan? Itulah perbandingannya dengan seorang wanita.

2. Wanita perlu taat kepada suami. Bahwa sesungguhnya pria wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya.

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada pria, tetapi bahwa harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya. Sementara apabila pria menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.

4. Di akhirat kelak, seorang pria akan mempertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu: isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang pria, yaitu: suaminya, ayahnya, anak prianya dan saudara prianya.

5. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi bahwa setiap saat dia dido'akan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.

6. Seorang wanita boleh memasuki pintu surga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.

7. Seorang pria wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH !

Demikian sayangnya ALLAH pada Wanita.

Ingat firman-Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut/tunduk kepada cara-cara/peraturan yang diproduct.

Bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukum-Nya/peraturan-Nya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan yang dibuat manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum pria) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. Berbahagialah wahai para muslimah. Tunaikan dan menegakkan agamamu, niscaya surga menanti.
From Islamic Motivation
Demikian apa yang bisa saya sampaikan dalam Artikel KEMULIAAN SEORANG WANITA DALAM ISLAM bila ada tutur kata yang kurang pas saya Mohon Maaf. Terimakasi saya ucapkan dan Wassalamualaikum Wr. Wb.

PeraKedudukan Wanita dalam Islâm



Wanita di Masa Jahiliyah
Wanita di masa jahiliyah (sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) pada umumnya tertindas dan terkungkung khususnya di lingkungan bangsa Arab, tetapi tidak menutup kemungkinan fenomena ini menimpa di seluruh belahan dunia. Bentuk penindasan ini di mulia sejak kelahiran sang bayi, aib besar bagi sang ayah bila memiliki anak perempuan. Sebagian mereka tega menguburnya hidup-hidup dan ada yang membiarkan hidup tetapi dalam keadaan rendah dan hina bahkan dijadikan sebagai harta warisan dan bukan termasuk ahli waris. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Dan apabila seorang dari mereka diberi khabar dengan kelahiran anak perempuan, merah padamlah mukanya dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah. Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (An Nahl: 58-59)
Islam Menjunjung Martabat Wanita
Dienul Islam sebagai rahmatal lil’alamin, menghapus seluruh bentuk kezhaliman-kezhaliman yang menimpa kaum wanita dan mengangkat derajatnya sebagai martabat manusiawi. Timbangan kemulian dan ketinggian martabat di sisi Allah subhanahu wata’ala adalah takwa, sebagaiman yang terkandung dalam Q.S Al Hujurat: 33). Lebih dari itu Allah subhanahu wata’ala menegaskan dalam firman-Nya yang lain (artinya):
“Barangsiapa yang mengerjakan amalan shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan pula kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An Nahl: 97)
Ambisi Musuh-Musuh Islam untuk Merampas Kehormatan Wanita
Dalih emansipasi atau kesamarataan posisi dan tanggung jawab antara pria dan wanita telah semarak di panggung modernisasi dewasa ini. Sebagai peluang dan jembatan emas buat musuh-musuh Islam dari kaum feminis dan aktivis perempuan anti Islam untuk menyebarkan opini-opini sesat. “Pemberdayaan perempuan”, “kesetaraan gender”, “kungkungan budaya patriarkhi” adalah sebagai propaganda yang tiada henti dijejalkan di benak-benak wanita Islam. Dikesankan wanita-wanita muslimah yang menjaga kehormatannya dan kesuciannya dengan tinggal di rumah adalah wanita-wanita pengangguran dan terbelakang. Menutup aurat dengan jilbab atau kerudung atau menegakkan hijab (pembatas) kepada yang bukan mahramnya, direklamekan sebagai tindakan jumud (kaku) dan penghambat kemajuan budaya. Sehingga teropinikan wanita muslimah itu tak lebih dari sekedar calon ibu rumah tangga yang tahunya hanya dapur, sumur, dan kasur. Oleh karena itu agar wanita bisa maju, harus direposisi ke ruang rubrik yang seluas-luasnya untuk bebas berkarya, berkomunikasi dan berinteraksi dengan cara apapun seperti halnya kaum lelaki di masa moderen dewasa ini.
Ketahuilah wahai muslimah! Suara-suara sumbang yang penuh kamuflase dari musuh-musuh Allah subhanahu wata’ala itu merupakan kepanjangan lidah dari syaithan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaithan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapak kalian dari jannah, ia menanggalkan dari kedua pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya.” (Al A’raf: 27)
Peran Wanita dalam Rumah Tangga
Telah termaktub dalam Al Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia yang datang dari Rabbull Alamin Allah Yang Maha Memilki Hikmah:
“Dan tetaplah kalian (kaum wanita) tinggal di rumah-rumah kalian.” (Al Ahzab: 33)
Maha benar Allah subhanahu wata’ala dalam segala firman-Nya, posisi wanita sebagai sang istri atau ibu rumah tangga memilki arti yang sangat urgen, bahkan dia merupakan salah satu tiang penegak kehidupan keluarga dan termasuk pemeran utama dalam mencetak “tokoh-tokoh besar”. Sehingga tepat sekali ungkapan: “Dibalik setipa orang besar ada seorang wanita yang mengasuh dan mendidiknya.”
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah berkta: “Perbaikan masyarakat dapat dilakukan dengan dua cara:
Pertama: perbaikan secara dhahir, di pasar-pasar, di masjid-masjid dan selainnya dari perkara-perkara dhahir. Ini didominasi oleh lelaki karena merekalah yang bisa tampil di depan umum.
Kedua: perbaikan masyarakat dilakukan yang di rumah-rumah, secara umum hal ini merupakan tanggung jawab kaum wanita. Karena merekalah yang sangat berperan sebagai pengatur dalam rumahnya. Sebagaiman Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Tetaplah kalian tinggal di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah bertabarruj (berpenampilan) sebagaimana penampilannya orang-orang jahiliyah yang pertama. Tegakkanlah shalat, tunaikan zakat, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah hanyalah berkehendak untuk menghilangkan dosa-dosa kalian wahai Ahlul bait dan mensucikan kalian dengan sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33)
Kami yakin setelah ini, tidaklah salah bila kami katakan perbaikan setengah masyarakat itu atau bahkan mayoritas tergantung kepada wanita dikarenakan dua sebab:
1. Kaum wanita jumlahnya sama dengan kaum laki-laki bahkan lebih banyak, yakni keturunan Adam mayoritasnya wanita sebagamana hal ini ditunjukkan oleh As Sunnah An Nabawiyah. Akan tetapi hal itu tentunya berbeda antara satu negeri dengan negeri lain, satu jaman dengan jaman lain. Terkadang di suatu negeri jumlah kaum wanita lebih dominan dari pada jumlah lelaki atau sebaliknya… Apapun keadaannya wanita memiliki peran yang sangat besar dalam memperbaiki masyarakat.
2. Tumbuh dan berkembangnya satu generasi pada awalnya berada dibawah asuhan wanita. Atas dasar ini sangat jelaslah bahwa tentang kewajiban wanita dalam memperbaiki masyarakat. (Daurul Mar’ah Fi Ishlahil Mujtama’)
Pekerjaan Wanita di dalam Rumah
Beberapa pekerjaan wanita yang bisa dilakukan di dalam rumah:
1. Beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Tinggalnya ia di dalam rumah merupakan alternatif terbaik karena memang itu perintah dari Allah subhanahu wata’ala dan dapat beribadah dengan tenang. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Tetaplah kalian tinggal di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah bertabarruj sebagaimana tabarrujnya orang-orang jahiliyah yang pertama. Tegakkanlah shalat, tunaikan zakat, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya.” (Al Ahzab: 33)
2. Wanita berperan memberikan sakan (ketenangan/keharmonisan) bagi suami. Namun tidak akan terwujud kecuali ia melakukan beberapa hal berikut ini:
- Taat sempurna kepada suaminya dalam perkara yang bukan maksiat bahkan lebih utama daripada melakukan ibadah-ibdah sunnah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُوْمَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
“Tidak boleh seorang wanita puasa (sunnah) sementara suaminya ada di tempat kecuali setelah mendapat izin suaminya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Al Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Hadits ini menunjukkan lebih ditekankan kepada istri untuk memenuhi hak suami daripada mengerjakan kebajikan yang hukumnya sunnah. Karena hak suami itu wajib sementara menunaikan kewajiban lebih didahulukan daripada menunaikan perkara yang sunnah.’ (Fathul Bari 9/356)
- Menjaga rahasia suami dan kehormatannya dan juga menjaga kehormatan ia sendiri disaat suaminya tidak ada di tempat. Sehingga menumbuhkan kepercayaan suami secara penuh terhadapnya.
- Menjaga harta suami. Rasulullah bersabda:
خَيْرُ نِسَاءٍ رَكِبْنَ الإِبِلَ صَالِحُ نِسَاءِ قُرَيْشٍ : أَحْنَاهُ عَلَى وَلَدٍ فِي صِغَرِهِ، وَأَرْعَاهُ عَلَى زَوْجٍ فِي ذَاتِ يَدِهِ
“Sebaik-baik wanita penunggang unta, adalah wanita yang baik dari kalangan quraisy yang penuh kasih sayang terhadap anaknya dan sangat menjaga apa yang dimiliki oleh suami.” (Muttafaqun ‘alaihi)
- Mengatur kondisi rumah tangga yang rapi, bersih dan sehat sehingga tampak menyejukkan pandangan dan membuat betah penghuni rumah.
3. Mendidik anak yang merupakan salah satu tugas yang termulia untuk mempersiapkan sebuah generasi yang handal dan diridhai oleh Allah subhanahu wata’ala.
Adab Keluar Rumah
Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Mengetahui tentang maslahat (kebaikan) hambanya di dunia maupun diakhirat yaitu kewajiban wanita untuk tetap tinggal di rumah. Namun bila ada kepentingan, diperbolehkan baginya keluar rumah untuk memenuhi kebutuhannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
قَدْ أَذِنَ لَكُنَّ أَنْ تَخْرُجْنَ لِحَوَائِجِكُنَّ
“Allah telah mengijinkan kalian untuk keluar rumah guna menunaikan hajat kalian.” (Muttafaqun ‘alahi)
Namun juga ingat petuah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang lainnya:
“Wanita itu adalah aurat maka bila ia keluar rumah syaithan menyambutnya.” (HR. At Tirmidzi, shahih lihat Al Irwa’ no. 273 dan Shahihul Musnad 2/36)
Sehingga wajib baginya ketika hendak keluar harus memperhatikan adab yang telah disyariatkan oleh Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu:
a. Memakai jilbab yang syar’i sebagaimana dalam surat Al Ahzab: 59.
b. Atas izin dari suaminya, bila ia sudah menikah.
c. Tidak boleh bersafar kecuali dengan mahramnya. (HR. Muslim no. 1341)
d. Menundukkan pandangan. (An Nur: 31)
e. Berbicara dengan wajar tanpa mendayu-dayu (melembut-lembutkan). (Al Ahzab: 32)
f. Tidak boleh melenggak lenggok ketika berjalan.
g. Hindari memakai wewangian. (Al Jami’ush Shahih: 4/311)
h. Tidak boleh menghentakkan kaki ketika berjalan agar diketahui perhiasannya. (An Nur: 31)
i. Tidak boleh ikhtilath (campur baur) antara lawan jenis. (Lihat Shahih Al Bukhari no. 870)
j. Tidak boleh khalwat (menyepi dengan pria lain yang bukan mahram) (Lihat Shahih Muslim 2/978).
Hukum Wanita Kerja di Luar Rumah
Allah menciptakan bentuk fisik dan tabiat wanita berbeda dengan pria. Kaum pria di berikan kelebihan oleh Allah subhanahu wata’ala baik fisik maupun mental atas kaum wanita sehingga pantas kaum pria sebagai pemimpin atas kaum wanita. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Kaum lelaki itu adalah sebagai pemimpin (pelindung) bagi kaum wanita.” (An Nisa’: 35)
Sehingga secara asal nafkah bagi keluarga itu tanggug jawab kaum lelaki. Asy syaikh Ibnu Baaz berkata: “Islam menetapkan masing-masing dari suami istri memiliki kewajiban yang khusus agar keduanya menjalankan perannya, hingga sempurnalah bangunan masyarakat di dalam dan di luar rumah. Suami berkewajiban mencari nafkah dan penghasilan sedangkan istri berkewajiban mendidik anak-anaknya, memberikan kasih sayang, menyusui dan mengasuh mereka serta tugas-tugas lain yang sesuai baginya, mengajar anak-anak perempuan, mengurusi sekolah mereka, dan mengobati mereka serta pekerjaan lain yang khusus bagi kaum wanita. Bila wanita sampai meninggalkan kewajiban dalam rumahnya berarti ia menyia-nyiakan rumah berikut penghuninya. Hal tersebut berdampak terpecahnya keluarga baik hakiki maupun maknawi. (Khatharu Musyarakatil Mar’ah lir Rijal fil Maidanil amal, hal. 5)
Bila kaum wanita tidak ada lagi yang mencukupi dan mencarikan nafkah, boleh baginya keluar rumah untuk bekerja, tentunya ia harus memperhatikan adab-adab keluar rumah sehingga tetap terjaga iffah (kemulian dan kesucian) harga dirinya.
Wanita adalah Sumber Segala Fitnah
Bila wanita sudah keluar batas dari kodratnya karena melanggar hukum-hukum Allah subhanahu wata’ala. Keluar dari rumah bertamengkan slogan bekerja, belajar, dan berkarya. Meski mengharuskan terjadinya khalwat (campur baur dengan laki-laki tanpa hijab), membuka auratnya (tanpa berjilbab), tabarruj (berpenampilan ala jahiliyah), dan mengharuskan komunikasi antar pria dan wanita dengan sebebas-bebasnya. Itulah pertanda api fitnah telah menyala.
Bila fitnah wanita telah menyala, ia merupakan inti dari tersebarnya segala fitnah-fitnah yang lainnya. Allah subhanahu wata’ala berfirman (artinya):
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia untuk condong kepada syahwat, yaitu wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak … .” (Ali Imran: 14).
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Sesunggunya fitnah wanita merupakan fitnah yang terbesar dari selainnya …, karena Allah menjadikan para wanita itu sebagai sumber segala syahwat. Dan Allah meletakkan para wanita (dalam bagian syahwat) pada point pertama (dalam ayat di atas) sebelum yang lainnya, mengisyaratkan bahwa asal dari segala syahwat adalah wanita.” (Nashihati Linnisaa’i: 114)
Bila fitnah wanita itu telah menjalar, maka tiada yang bisa membendung arus kebobrokan dan kerusakan moral manusia. Fenomena negara barat atau negara-negara lainnya yang menyuarakan emansipasi wanita, sebagai bukti kongkrit hasil dari perjuangan mereka yaitu pornoaksi dan pornografi bukan hal yang tabu bahkan malah membudaya, foto-foto telanjang dan menggoda lebih menarik daya beli dan mendongkrak pangsa pasar. Tak lebih harga diri wanita itu seperti budak pemuas syahwat lelaki. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضْرَةٌ وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيْهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُوْنَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَ اتَّقُوا النِّسَاءَ فَإنَّ أَوَّلِ فِتْنَةِ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ فِي النِّسَاءِ
“Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau dan Allah subhanahu wata’ala menjadikan kalian berketurunan di atasnya. Allah melihat apa yang kalian perbuat. Takutlah kepada (fitnah) dunia dan takutlah kepada (fitnah) wanita, karena sesungguhnya awal fitnah yang menimpa Bani Isra’il dari wanitanya.” (HR. Muslim)
Setelah mengetahui hak dan tanggung jawab wanita sedemikian rupa, rapi dan serasi yang diatur oleh Islam, apakah bisa dikatakan sebagai wanita pengangguran atau kuno? sebaliknya, silahkan lihat kenyataan kini dari para wanita karier dibalik label emansipasi atau slogan “Mari maju menyambut modernisasi?” Renungkanlah wahai kaum wanita, bagaimana kedaan suami dan anak-anak kalian setelah kalian tinggalkan tanggung jawab sebagai istri penyejuk hati suami dan penyayang anak-anak?!!!!

Perasaan Pria Terhadap Wanita yang Pernah Dicintainya

Cinta memang penuh misteri, pada saat cinta harus terpisah bukan berarti perasaan cinta akan hilang begitu saja, seperti perasaan pria terhadap wanita yang pernah dicintainya. Meskipun tidak lagi bersama, namun pasti dalam hati sangat ingin mengucapkan kata-kata rindu dengan harapanagar mantan pacar mau balikan

Waktu yang terus berjalan bukan suatu hal yang dapat menghapus kenangan begitu saja, sama halnya dengan perasaan cewek, seorang cowok juga tidak akan mudah untuk menghapus bayang wajah orang yang pernah hadir dalam hatinya meskipun dia sudah sering menyakitinya.

Mungkin tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa cinta itu adalah sesuatu yang kekal abadi, tak kenal waktu dan tak kenal situasi. Kadang akal sehat dan logika pun tak mampu mengentikan keinginan hati untuk bertemu orang yang dicintai, meskipun dia tak lagi sendiri.

Berbahagialah kita karena mempunyai cinta, dan masih ada orang yang menyayangi kita, meskipun pada akhirnya cinta tak harus bersama. Keindahan cinta bukan hanya terlihat oleh mata, namun akan terasa berbunga-bunga di dalam hati.

Perasaan pria adalah sama dengan wanita dalam urusan cinta, pria juga akan sangat susah melupakan orang yang pernah menghiasi hidupnya. Meskipun kenangan lama sudah terkubur, namun apabila suatu saat cinta lama bertemu kembali maka rasa itu masih tetap ada dan selalu ada didalam lubuk hati.

Bersyukurlah kita yang telah menemukanCiri-ciri cinta sejati kita karena tak lagi harus melawan rasa sedih karena putus cinta dan kehilangan belahan jiwa. Mari kita jaga utuhnya cinta yang saat ini kita jalani, meskipun kadang harus menjalani hubungan pacaran jarak jauh
api tentu saja sudah ada komitmen untuk saling setia.

Membaca Bahasa Tubuh untuk Mengerti Perasaan Pria

ANDA mengincar seorang pria dan penasaran ingin mengetahui bagaimana perasaannya pada Anda?
Jika Anda malu untuk menanyakannya secara langsung, perhatikan saja bahasa tubuhnya.
Tracey Cox, penulis buku Superflirt percaya, membaca bahasa tubuh pria cukup mudah. Umumnya karena pria lebih terbuka dalam mengungkapkan ketertarikannya pada seseorang, dibandingkan wanita yang cenderung malu-malu kucing.
Anda ingin mencoba menerjemahkan bahasa tubuhnya?
Perhatikan beberapa pertunjuk berikut ini.
1. Perhatikan alis matanya
Saat seseorang melihat sesuatu yang menarik perhatiannya, alis matanya akan bergerak naik. Ini reaksi spontan yang terjadi pada setiap orang dan biasanya berlangsung selama seperlima detik saja.
Menaikkan alis membuat mata terbuka lebih lebar dan membuat cahaya memantul ke permukaan, membuat mata terlihat lebih besar dan cemerlang. Inilah yang membuat pupil mata akan terlihat membesar jika melihat sesuatu yang menarik perhatian.
2. Perhatikan bibirnya
Jika pria menyukai apa yang dilihatnya, tanpa sadar bibirnya akan sedikit menganga pada detik pertama dia melihat objek tersebut.
Ya, hampir sama seperti yang digambarkan di film-film, saat seorang pria menganga sambil terbengong-bengong melihat wanita seksi.
3. Perhatikan rambutnya
Jika Anda berhasil menarik perhatiannya, Anda akan sering melihatnya merapikan rambut, atau sebaliknya, mengacak-acaknya. Kondisi ini tergantung pada gaya berbusana dan model rambutnya.
Jika Anda berada dalam suasana formal dengan busana yang rapi, dia akan membuat rambutnya serapi mungkin. Tapi jika si dia senang bergaya dengan tatanan messy look, dia akan membuat rambutnya berantakan (namun tetap cute!) agar menarik perhatian Anda.
Untuk mengujinya, cobalah palingkan wajah Anda sesaat atau pergilah ke toilet. Diam-diam perhatikan apa yang dilakukannya saat Anda pergi dari hadapannya. Bisa jadi, dia sedang mengacak-acak rambutnya.
4. Perhatikan kakinya
Jika si dia duduk dalam posisi agak mengangkang dengan kedua kaki terbuka lebar, berbahagialah, karena berarti dia mulai membuka dirinya pada Anda. Itu kemungkinan pertama. Kemungkinan kedua, dia ingin memberi sedikit gambaran pada Anda tentang, ehem, asetnya di bawah sana.
5. Perhatikan posisi berdirinya
Saat dia berdiri di dekat Anda, bagaimana posisi tubuhnya? Jika dia berdiri sambil berkacak pinggang, itu artinya dia ingin terlihat gagah di hadapan Anda. Logikanya, dalam posisi berkacak pinggang, tubuh bagian atas –khususnya area dada- akan nampak membusung.
Tubuh pun akan terlihat lebih tegap. Posisi ini membuatnya seolah siap melindungi Anda kapanpun dan dari penjahat mana pun.
Sekarang Anda tahu kan, kenapa Superman sering bergaya dengan kedua tangan di pinggang?
6. Perhatikan tangannya
Saat Anda berbincang dengannya, dimana posisi tangannya? Jika seorang pria tertarik pada Anda, dia akan mendengarkan seluruh pembicaraan Anda sambil menyentuh wajahnya beberapa kali.
Pipi, hidung, dahi, telinga, seluruh permukaan kulit akan terasa sensitif terhadap sentuhan dan rangsangan lain. Jika dia merokok, dia akan lebih sering menghisap rokoknya. Jika dia sedang minum, dia akan lebih sering menyeruput minumannya.
Namun hati-hati jika si dia terlihat sering menyentuh bibirnya, karena berarti dia tak sabar untuk “disentuh” oleh bibir Anda!

14 tipe cowok yang paling disukai cewek

"14 tipe cowok yang paling disukai cewek"

1. tipe cowok jujur
sangat bisa dimengerti kenapa cewek memilih tipe cowok jujur di urutan pertama. konon, cowok adalah mahluk yang paling suka ngebohongin ceweknya dan si cewek sudah sangat muak dengan tipe cowok saya dengar sekarang semacam itu. tapi itu dulu, yang cewek sama cowok sama saja. sama-sama... hehe

2. tipe cowok pengertian
ternyata cewek sama kaya cowok. sama-sama ingin dimengerti. nah, pertanyaan saya adalah 'kalau keduanya sama-sama ingin dimengerti, lalu siapa yang harus memberikan pengertian? wew...'

3. tipe cowok yang bertanggungjawab
jadi inget salah satu iklan di tv mengenai sosok seorang pria. menurut saya, tipe cowo yang bertanggungjawab ini punya modal dasar untuk menjadi seorang pria sejati. menjadi seorang pria yang benar-benar pria. haha...

4. tipe cowok dewasa
dewasa bukan berarti tua. dan tua belum tentu dewasa. muda bukan berarti tidak dewasa. bahkan bisa jadi, yang muda lebih dewasa dari yang tua. kedewasaan bukan terletak pada tua atau muda seorang manusia. kedewasaan seseorang bisa diukur dari cara berfikir, cara menyikapi dan menyelesaikan masalah.

5. tipe cowok pintar/cerdas
wah, syukur deh kalau tipe cowok ini masuk dalam daftar cowok yang paling disukai cewek. soalnya ini gue banget.. hihiy...

6. tipe cowok setia.
Cewe beranggapan bahwa dijaman sekarang tidak ada lagi cowok yang setia. Itu memang betul tidak ada cowo yang setia kecuali GW...Hihi...

7. tipe cowo penyayang
terjadi perbedaan yg cukup jauh dalam urusan peringkat antara cewek dan cowok. berarti sebenarnya cowok lebih ingin disayang daripada cewek. haha.., ternyata cowok lebih manja. ngaku..!

8. tipe cowo yang sopan
tuh... para cowok makanya jadi cowok itu harus bisa menjaga sopan santun. terbukti neh, tipe cowok sopan sangat disukai oleh cewek. apalagi kalau berhadapan dengan camer. musti dijaga sopan santunnya. jangan malu- maluin ya?

9.Cowok yang religius
satu keyakinan dan taat beribadah. Tu makanya rajin rajinlah beribadah,melaksanakan smua perintah NYA dan menjauhi semua larangan NYA.

10. tipe cowok romantis
tipe cowok seperti ini memang selalu punya tempat tersendiri di hati kaum cewek. siapa seh yang tidak ingin punya pasangan yang romantis. nah, kalau kamu cewek dan pengen punya cowok yang romantis. hubungi saya saja. hhh...

11. tipe cowok humoris
sama halnya seperti tipe cowok romantis, tipe cowok humoris juga punya tempat yang spesial di hati kaum cewek. tipe cowok seperti ini bisa mencairkan suasana yang kaku dan tegang dengan selera humornya. asal jangan humor yang jorok aja...

12. tipe cowok penyabar
walaupun tipe cowok yang seperti ini cukup jarang, tapi ternyata cukup diminati oleh kaum cewek. secara natural, cewek lebih sabar ketimbang kaum cowok. itu menurut buku yang saya baca lho... mungkin bisa berbeda menurut kamu. tergantung buku apa yang kamu baca. haha

13. tipe cowok mapan dan mandiri
sudah jelas sekali kenapa tipe cowok seperti ini dipilih oleg kaum cewek. kalau boleh saya artikan, mapan dan mandiri disini adalah punya pekerjaan, penghasilan yang cukup, tidak menggantungkan diri kepada orang tuanya. sehingga kaum cewek merasa tipe cowok ini bisa menjamin masa depannya.

14. tipe cowok misterius haiaaaaaa....h..! ini gue banget neh. cool, calm and misterius. kalau tidak percaya lihat saja fotonya. misterius banget kan..? hehe gubrak..!!!

Konsep jodoh menurut islam

Konsep jodoh menurut Islam merupakan bagian dari konsep takdir, artinya hal yang sudah menjadi ketentuan Allah sejak zaman azali untuk manusia dalam kitab lauhul mahfudz Nya. Sesungguhnya Allah sudah menciptakan jodoh sesuai dengan kualitas diri serta keImanan yg cocok untuk sang hamba, demikian untuk dipertemukan dengan Timing (momentum) yg sangat tepat bagi Nya. Jadi tidak ada istilah terlalu cepat atau terlalu lambat untuk ikrarnya sebuah jodoh, semua sangat mungkin bagi Allah. Namun jodoh yg bagaimana yg diridhoi Allah? tentu saja yg diikat oleh akad melalui ikatan pernikahan yg sah.

Allah SWT berfirman:
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram bersamanya, dan dijadikanNya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda (kekuasananNya) bagi kaum yang berfikir.
(QS. Ar-Ruum:30).
Dari ayat di atas kita bisa lihat, bahwa tujuan pernikahan adalah memberikan rasa tentram dan damai, dimana sang istri dapat membuat rasa tenang suaminya dengan kelembutan yg dimiliki. Begitu juga sang suami dapat menciptakan rasa tenang untuk istrinya sebagai pemimpin keluarga dan imam yg bertanggung jawab. Masalahnya adalah, bagaimana cara mendapatkan calon yg sesuai dengan kriteria tsb? Rasulullah bersabda dalam haditsnya;
Seorang perempuan biasanya dinikahi karena empat perkara: Harta, nasab (keturunan), kecantikan dan agamanya. Maka utamakan memilih perempuan karena agamanya, kamu akan merugi bila tidak memilihnya.
(HR Bukhari)
Memang tidak ada calon yg sangat sempurna untuk kriteria di atas, mengingat bahwa kita sebagai seorang laki2 pun tidak ada yg sempurna di mata perempuan. Menurut ustadz cinta Restu Sugiarto, kriteria minimal yg perlu kita perhatikan saat memilih calon jodoh kita adalah bahwa dia harus memiliki 3M. Yg dimaksud 3M tsb adalah; Memaklumi, Memaafkan, dan Memotivasi. Jika hal2 ini sudah terpenuhi, insyaAllah kehidupan rumah tangga akan langgeng.
Terus Jodoh dikejar apa ditunggu? Sebenernya basic nya sama seperti kita mengejar cita-cita, jodoh pun harus dikejar. Memang prinsipnya Allah lah yg menentukan keberhasilan bahwa orang tsb berjodoh atau tidak dengan pujaan hatinya. Namun kembali lagi, ikhtiar merupakan kewajiban yg harus dilakukan oleh setiap muslim. Banyak orang bilang kalo jodoh merupakan misteri, dikarenakan bahwa kita tidak mengenal diri kita sendiri, tidak percaya dengan Iman kita dan terkadang kita berpikir bahwa kita takut akan mendapat jodoh yg tidak sesuai. Allah berfirman:
Laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik, perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik (pula) (QS AnNur; 26)

Kita bisa mengukur diri kita, jika kita ingin mendapatkan pasangan hidup yg terbaik yg dipilihkan oleh Allah kita juga harus introspeksi dan terus memperbaiki diri. Terus menambah Iman & Taqwa kita agar insyaAllah sesuai dengan jodoh yg Allah kehendaki.

Ikhtiar yang bisa dilakukan oleh seorang Muslim dalam mencari jodoh :
1. Berdoa kepada Allah agar diberikan jodoh yang baik, misalnya dengan shalat hajat.
Allah telah berjanji dalam firmannya bahwa Muslim yang baik akan mendapatkan Muslimah yang baik dan laki-laki yang buruk akan mendapatkan wanita yang buruk pula. Kita berdoa kepada Allah agar mendapatkan jodoh yang baik dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
2. Memintatolong kepada orang tua untuk dicarikan jodoh yang baik.
Dalam Islam sebenarnya masalah jodoh bagi muslim khususnya muslimah bukanlah menjadi tanggung jawab diri sendiri tetapi menjadi tanggung jawab orang tua ataupun wali.
Bahkan pada masa Rasulullah saw, pemerintah bertanggungjawab untuk mencarikan jodoh bagi muslim dan muslimah pada masanya.Pendekatan/khalwat yang dilakukan sebelum ikatan pernikahan dengan alasan untuk saling mengenal antara keduanya tidaklah sesuai dengan nilai-nilai Islam. Bahkan pendekatan ini tidak selalu menjamin menjadi rumah tangga yang langgeng karena biasanya pendekatan yang dilakukan sebelum pernikahan lebih mengedepankan sisi subjektivitas antara keduanya.
3. Melalui mediator misalnya teman, saudara atau orang lain yang dapat dipercaya.
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. (An Nuur: 32-33)
4. Mencari sendiri dengan syarat tidak boleh langsung tetapi bersama pihak ketiga.
Rasulullah saw permah memberikan kriteria untuk menentukan pilihan pasangan hidup bagi seorang muslim/ah yang apabila dilaksanakan insya Allah rumah tangga Sakinah mawaadah warahmah akan dirasakan, Amin
Apabila datang laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
5. Jangan putus asa
Jodoh adalah masalah ghoib yang menjadi rahasia Allah, sebagai manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa. Bagi muslimah yang belum mendapatkan jodoh jangan berputus asa, tetaplah berikhtiar dan berdoa. Sudah menjadi janji Allah bahwa semua makhluknya akan berpasang-pasangan. Hanya Allah yang maha tahu kapan waktu yang tepat untuk jodoh kita masing-masing.
Mari kita amain persepsi mengenai tujuan nikah. Tujuan nikah salah satunya selain menghindari Zina, juga untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawadah wa rohmah yang mana dari keluarga ini akan menciptakan masyarakat yang madani. Dan juga kita Insya Allah akan dititipkan bibit bibit unggul dari didikan kita mengenai Islam kepada anak anak kita. Yang Insya Allah Keluarga kita menjadi keluarga Generasi Penerus Islam yang Luar Biasa. Dan semua basis nya adalah karena Allah swt. Jika niat/tujuannya berbeda, bukan karena Allah maka untuk tiap2 individu lah yang menanggungnya. Dan Allah sbg Pengadil.
Tapi ingat, kalo sudah merasa Click terus kita Sholat Tahajud lalu Sholat istikharah juga . Tanya sama Allah apakah ini yang terbaik. Dan biasanya jika sudah menikah lalu bercerai biasanya itu kita secara gak sadar menyalahkan Allah dgn berucap Bukan Jodohnya. Jangan ya, Allah gak salah kita saja yang tidak bisa me maintain nya.
Atas dasar ketidak tahuan kita akan masa depan hidup. Yuk, kita senantiasa selalu ajak Allah Swt di perjalanan hidup kita agar diberikan yang terbaik.
Semoga manfaat.

Kamis, 28 Maret 2013

RASULULLAH Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah sosok manusia yang sempurna. Di medan perang beliau adalah seorang jenderal profesional yang menguasai taktik dan strategi bertempur. Di tengah masyarakat, beliau adalah teman, sahabat, guru, dan sosok pemimpin yang menyenangkan. Di rumah, beliau adalah seorang kepala rumah tangga yang bisa mendatangkan rasa aman, kasih sayang, sekaligus kebahagiaan.
Beliau adalah sosok yang romantis. Beliau biasa memanggil isterinya ‘Aisyah dengan panggilan yang indah: Ya Humaira (wahai si merah jambu). Wanita mana yang tidak tersanjung saat dipanggil suaminya dengan panggilan ini? Telinga siapa yang tidak ingin mendengar sapaan seperti ini?
Tapi keindahan itu tercipta bukan karena beliau ahli merayu, melainkan karena hati beliau memang bersih, bening, dan indah. Dari hati yang indah itulah keluar kata-kata, perilaku, dan sikap yang indah. Dari keindahan hati itulah terpancar segala keindahan dari setiap yang dipandang dan ditemuinya.
Memang, betapa indah hari-hari kehidupan di mata Rasulullah. Romantisme tidak hanya berlaku kepada isteri-isterinya, juga anak-anak bahkan nenek-nenek dan semua makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala lainnya pun merasakannya.
Begitu dekatnya Rasulullah dengan unsur-unsur di alam sekitar. Setiap berhadapan dengannya beliau kerap menyapanya dengan ungkapan: Rabbiy wa Rabbukallaah (Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah).
Ketika melihat sekuntum bunga yang mulai terbuka kelopaknya, kalbunya bergetar, hatinya bersuka cita, dan segera beliau mendatanginya, mencium dengan bibirnya, dan mengusapnya dengan penuh kasih sayang. Tak lupa beliau mengucapkan: “A-mu khairin wa barakatin insya Allah” (tahun baik dan penuh berkah, insya Allah).
Demikian pula ketika beliau mendapati bulan sabit di awal-awal malam kemunculannya, beliau tak lupa menyambutnya dengan sukacita. Dengan penuh optimis beliau bercakap tentangnya: hilaalu khairin wa baarakatin insya-Allah (awal bulan yang baik dan penuh berkah, insya-Allah).
Setelah menyambut dengan tahni’ah (ungkapan kegembiraan), beliau juga tak lupa berdoa: Allahumma ahillahu ‘alaina bilyumni wal iimaani wassaalamati wal islaami (Ya Allah, jadikan permulaan bulan ini membawa keuntungan, iman, keselamatan, dan Islam).
Perpektif wahyu
Apa bedanya bulan yang dilakukan Rasulullah empat belas abad yang lampau dengan yang kita lakukan setiap saat? Bukan bulannya yang beda, tapi cara pandangnya yang berbeda.
Rasulullah memandangnya dengan cahaya iman, sedang kita mungkin memandangnya dengan hati yang masih ragu. Rasulullah melihat di balik bulan ada kebesaran Allah, sedang kita melihat bulan tidak lebih dari sekadar materinya. Beliau melihat bulan dari perspektif waktu yang akan datang (dengan visi), sedang kita melihatnya sakadar dengan “menghitung hari”.
Diriwayatkan Imam Al-Bukhari,  Urwah bertanya kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apa yang diperbuat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam jika ia bersamamu di rumah?”, Aisyah menjawab, “Ia melakukan seperti yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sandalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember.”
Aisyah mengatakan, “Orang-orang Habasyah masuk ke dalam masjid untuk bermain (latihan berpedang), maka Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadaku ‘wahai khumaira (panggilan sayang untuk Aisyah), apakah engkau ingin meihat mereka?’, aku menjawab, ‘iya’. Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam lalu berdiri di pintu, lalu aku mendatanginya dan aku letakkan daguku di atas pundaknya kemudian aku sandarkan wajahku di pipinya. (setelah agak lama) Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun bertanya, ‘sudah cukup (engkau melihat mereka bermain)’, aku menjawab, ‘wahai Rasulullah, jangan terburu-buru’, lalu beliau (tetap) berdiri untukku agar aku bisa terus melihat mereka. Kemudian ia bertanya lagi, ‘sudah cukup’, aku pun menjawab, ‘wahai Rasulullah, jangan terburu-buru’. Aisyah berkata, ‘Sebenarnya aku tidak ingin terus melihat mereka bermain, akan tetapi aku ingin para wanita tahu bagaimana kedudukan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam di sisiku dan kedudukanku di sisi  Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.”
Aisyah menceritakan kisah yang indah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di mana beliau dengan sabar mendengarkan kisah tersebut Aisyah padahal kisahnya panjang.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak memotong pembicaraan Aisyah, padahal beliau memiliki kesibukkan yang sangat banyak, banyak urusan penting yang harus beliau tunaikan.
Ada lagi yang tak kalah menakjubkan. Diceritkan dari Aisyah r.a., dia berkata, “Aku pernah tidur bersama Rasulullah di atas satu tikar ketika aku sedang haid. Apabila darahku menitis di atas tikar itu, Baginda mencucinya pada bahagian yang terkena titisan darah dan baginda tidak berpindah dari tempat itu, kemudian beliau sembahyang di tempat itu pula, lalu Baginda berbaring kembali di sisiku. Apabila darahku menitis lagi di atas tikar itu, Baginda mencuci pada bahagian yang terkena titisan darah itu saja dan tidak berpindah dari tempat itu, kemudian baginda pun sembahyang di atas tikar itu.” (Hadits Riwayat Nasai)
Bisakah kita menghadapi pasangan sebagaimana Nabi?
Mari kita tatap dunia ini dengan senyum, sebagai pertanda bahwa kita bersyukur dan berterimakasih kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena bulan dan matahari masih dipergilirkan, siang dan malam masih terus berputar. Ada waktu untuk berbuat dan beramal.
Mari kita tatap masa depan dengan penuh harapan. Tersenyumlah, sebagaimana Rasulullah selalu tersenyum. Bahagiakan pasangan Anda, sebagaimana Rasulullah suka menyenangkan pasanganya.
Tersenyumlah dan sapalah isteri dan suami Anda  dengan sukacita sebagaimana beliau selalu melahirkan kebahagiaan kepada keluarga dan sesama manusia.*

Berbeda Hak Berbeda Kewajiban


Tulisan sebelumnya; Mengandung, melahirkan, menyusui dan mengasuh balita adalah beban yang sangat berat bagi seorang ibu. Mengandung, membuat kondisi fisik ibu terasa tidak nyaman. Terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan. Perubahan hormon dalam tubuh ibu menyebabkan rasa mual dan pusing.
Tahukah mereka, para penggagas agenda sidang ke-57 Komisi Kedudukan Perempuan di PBB bahwa perempuan dalam Islam telah menerima upah materi terlebih dahulu berupa mahar dan kelengkapan tempat tinggal sebelum menjalankan tugasnya sebagai ibu?

Tahukah mereka bagaimana Islam menempatkan posisi seorang ibu? Tahukah mereka bahwa perempuan sebagai ibu dalam Islam dapat menikmati makanan yang lezat, tinggal di tempat yang layak, memakai pakaian terbuat dari sutera dan perhiasan emas berlian tanpa harus bersusah payah mencari uang?

Sementara, laki-laki sebagai pencari nafkah harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Namun demikian, dengan hasil jerih payahnya laki-laki tidak dibolehkan memakai sutera apalagi emas berlian.
Allah Subhanahu Wata’ala telah menciptakan manusia dari satu unsur yang sama menjadi dua jenis manusia dalam bentuk fisik dan biologis yang berbeda.

Yang satu diciptakan dalam bentuk fisik yang lebih besar dengan otot-otot yang penuh kekuatan. Yang lain lebih kecil dengan tenaga yang lebih kecil pula.
Yang lebih besar dan lebih kuat diberikan tanggung jawab memikul beban yang lebih besar dan lebih berat. Sementara yang lebih kecil diberikan tanggung jawab sesuai dengan kapasitasnya.
Kedua makhluk ini memiliki banyak persamaan karena diciptakan dari unsur yang sama. Mereka sama-sama membutuhkan oksigen untuk bernafas. Mereka sama-sama membutuhkan nutrisi untuk tumbuh berkembang. Mereka sama-sama membutuhkan pendidikan untuk menjadi pintar.
Tidak ada yang membedakan keduanya dari sisi kemanusiaan. Karena itu Allah Subhanahu Wata’ala memberikan ganjaran pahala yang sama, siapapun diantara kedua jenis makhluk ini yang berbuat kebaikan. Demikian pula dengan sangsi, mereka dikenakan sangsi yang sama atas kejahatan yang sama pula tanpa membedakan jenis kelamin.
من عمل صالحا فلنفسه ومن أساء فعليها
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya.” (QS: Fushilat : 46]
Perbedaan hak dan kewajiban suami istri dalam Islam bukanlah bentuk kekerasan. Dan, tugas sebagai ibu bukanlah penyebab kemiskinan perempuan.
Islam telah mengatur manajemen keuangan dalam rumah tangga dalam bentuk yang sangat adil, seimbang dan harmonis. Dalam harta suami ada hak istri. Istri boleh menggunakan harta milik suaminya tanpa izin suami, sebaliknya suami tidak boleh menggunakan harta istri tanpa izin dari istrinya.

Membebani ibu dengan tugas mencari uang sama artinya dengan membebani bapak untuk hamil, melahirkan dan menyusui. Tugas berat ini mustahil dilakukan oleh bapak. Karena itu, mengharuskan ibu mencari nafkah adalah bentuk kekerasan yang harus ditolak!*

Mendidik Keimanan Anak Ala Nabi Ya’qub

DEWASA ini, tantangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh orangtua dalam mendidik putra-putrinya terasa berat. Beban ujian dan godaan datang bertubi-tubi dari segala penjuru. Jika tidak pandai mendidik anak, bisa saja mereka masuk dalam generasi gagal. Anak kita tidak dilahirkan selaras dengan zaman kita.
Belajar dari seorang Wali Allah, Luqman, kita bisa belajar tentang mendidik anak. Beliau membekali anaknya dengan iman, tauhid dan akidah yang kokoh. Luqman mengajarkan putranya agar menjadi insan beriman, memiliki kekokohan akidah, tidak menyekutukan Allah Subhanahu Wata’aladengan apapun juga.
Luqman mengenalkan kepada putranya siapa yang telah menciptakannya, menghidupkan, mematikan, dan memberi rezeki. Iman merupakan sumber inspirasi, pembuka wawasan, dan ide-ide cemerlang. Sebagai inspirasi, iman dapat membuat seseorang tergerak melakukan kebaikan dan menjauhi kejahatan. Dengan inspirasi iman, seseorang akan memilki motivasi dalam memenuhi seruan-seruan kebajikan.
Sejarah mengukir kisah orang-orang yang terdidik dengan pendekatan iman.
Dengan iman, Abu Bakar Ash-Shiddiq menyerahkan semua hartanya di jalan Allah. Dengan iman pula, Umar bin Khattab sebagai Kepala Negara siap sedia membawa gandum di pundaknya, ia serahkan kepada seorang wanita yang papa. Dengan inspirasi iman, Ali bin Abi Thalib rela tidur di pembaringan Sang Nabi di waktu rumahnya dikepung musuh.
Dengan inspirasi iman, seseorang akan mampu bangun di waktu malam, bermunajah kepada Allah, di musim dingin sekalipun. Dengan kekuatan iman juga, Sumayyah tetap berkomitmen menjaga tauhidnya meski harus merelakan nyawa satu-satunya. Semuanya karena iman kepada Allah.
Dengan iman yang kuat, seseorang akan berusaha menghiasi diri dengan akhlak yang mulia.
Akhlak sangat penting dihadirkan dalam segala situasi dan kondisi. Kemuliaan akhlak ada pada dorongan iman yang kuat. Kekuatan iman membuat seorang anak selalu beretika dalam tiap tindak tanduknya, menghindari perilaku-perilaku tercela. Dengan iman yang mantap, seorang anak yang didik dengan metode ini, akan memilki rasa malu. Malu dalam melakukan kejahatan.
Rasa malu nyaris lenyap dalam kehidupan kita. Ada seorang anak tidak malu-malu membuat malu keluarga dengan perbuatan nistanya. Tanpa rasa malu ia berbuat keji. Tanpa iman, seseorang akan ringan-ringan saja melangkahkan kaki dalam perbuatan yang dimurkai Allah Subhanahu Wata’ala.
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam  memprioritaskan pendidikan iman dalam dakwahnya. Beliau  mengajarkan cara beriman dan bertauhid kepada para sahabatnya yang kemudian ditularkan kepada anak-anak mereka. Sebagai salah satu contoh kesuksesan orang tua memberi asupan iman dan akidah yang kokoh kepada anaknya adalah Ali bin Abi Thalib.

Akkisah, dalam suatu kesempatan, Zainab duduk bersama ayahnya di dalam kamar.
Sambil membelai-belai putrinya, sang ayah, Imam Ali, bertanya, “Dapatkah engkau mengucapkan kata ‘satu’ ?”
“Dapat…”, jawab Zainab dengan gaya kekanak-kanakan.
“Cobalah,” lanjut Imam Ali.
“Sa-tu.”
“Coba ucapkan lagi dua…”
Zainab diam, tidak menjawab.
“Cobalah, ucapkan sayang…!”, ayahnya mengulang pertanyaannya.
“Ayah,” kata Zainab, “aku tidak sanggup mengucapkan ‘dua’ dengan lidah yang sudah terbiasa mengucapkan “satu.”
Dalam kesempatan yang lain, pada suatu hari Zainab bertanya kepada ayahnya, “Ayah, benarkah ayah mencintai diriku?”
“Bagaimana tidak, bukankah engkau kesayanganku?”
Mendengar jawaban ayahnya seperti itu Zainab menyahut, “Seharusnya cinta itu ditujukan kepada Allah, sedangkan diriku cukuplah kasih sayang.”
Lihatlah bagaimana seorang anak di bawah umur sudah memahami iman kepada Allah Subhanahu Wata’aladengan begitu dalam. Bandingkan dengan kenyataan yang dialami anak-anak kita hari ini. Mungkin anak-anak kita memiliki kecerdasan intelektual namun nihil kecerdasan spiritual. Pendidikan yang bersendikan iman dan tauhid kepada Allah, akan menjadikan anak-anak tahu mana yang baik dan buruk, mana yang diridhai oleh Allah Subhanahu Wata’ala dan dimurkai-Nya, dan berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik, di mana pun ia berada, ke mana pun ia melangkahkan kakinya.
Pada detik-detik kemangkatannya Nabi Ya`qub A`laihis Salaam tidak bertanya tentang materi yang akan diperoleh oleh anak-anaknya. Beliau menanyakan iman.
Allah Subhanahu Wata’ala merekam dengan sangat indah momen dialog Nabi Ya`qub dengan anak-anaknya.

أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَـهَكَ وَإِلَـهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَـهاً وَاحِداً وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

“Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS: Al-Baqarah : 133).

Nabi Ya`qub tidak bertanya soal apa yang akan dimakan sepeninggalnya, beliau bertanya tentang iman. Iman tidak bisa diwariskan kepada anak-anak kita. Kita dapat mengajarkan iman kepada anak-anak itu sejak dini, sebagai bekal dalam menjalani kehidupan di dunia yang belakangan begitu menyedihkan.
Pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh Mohammad Fauzil Adhim dalam bukunya “Positive Parenting” (Cara-cara Islami Mengembangkan Karakter Positif Pada Anak Anda) berikut ini, patut menjadi renungan bagi kita semua.
“Seberapa gelisah kita hari ini? Apakah kita sibuk memperbanyak tabungan agar mereka kelak tidak kebingungan cari makan sesudah kita tiada? Ataukah kita bekali jiwanya dengan tujuan hidup, visi besar, semangat yang menyala-nyala, budaya belajar yang tinggi, iman yang kuat dan kesediaan untuk berbagi karena Allah?”