This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 23 April 2013

Memaknai hari ulang tahun


Hari ulang tahun atau bertambahnya umur seringkali digunakan untuk merefleksi atas apa yang telah dicapai atau apa saja yang dialami dan dilakukan di satu tahun sebelumnya.


1. Perbedaan antara orang-orang bahagia dan orang-orang yang tidak bahagia adalah tingkat syukurnya.

Jika Anda mengamati mereka yang kurang beruntung Anda akan melihat mereka tidak pernah puas dan terus-menerus menyalahkan takdir, keberuntungan atau orang lain. Sebaliknya jika Anda mengamati orang bahagia, mereka penuh rasa syukur.

Alih-alih memikirkan apa yang mereka tidak capai - mereka memilih fokus pada solusi menciptakan kehidupan yang mereka inginkan. Bahkan ketika orang-orang ini dihadapkan oleh peristiwa buruk, kesedihan, frustrasi, stres, kemarahan - mereka kembali ke dasar kebahagiaan mereka pada waktunya.

Studi menunjukkan bahwa Anda benar-benar dapat mengendalikan otak Anda untuk kebahagiaan dengan mempraktekkan rasa syukur setiap hari. Syukur adalah sebuah pilihan. Kebahagiaan adalah sikap. Bagaimana Anda akan menjalani hari-hari Anda adalah pilihan yang benar-benar dalam kendali Anda.

2. Adakalanya hati Anda terluka tapi nyatanya Anda masih bisa bertahan

Intensitas luka bisa sama kuat, atau bahkan lebih dengan setiap hubungan yang datang dan pergi. Saya telah belajar bahwa kita memiliki semangat yang bahkan bisa menyembuhkan setiap luka hati dan mendapatkan kembali hati yang utuh.

Ketika Anda merasakan sakit hati memang sulit dibayangkan menjadi bahagia lagi. Tapi tak seorang pun dapat mengambil dasar sukacita dan kebahagiaan dalam diri. Bahkan ketika Anda terlempar jauh dari kaki Anda, pada akhirnya Anda akan bisa menemukan keseimbangan.

Ingatlah Anda akan jatuh cinta lagi dan Anda akan dicintai lagi.

3. Anda akan kehilangan pekerjaan Anda, tapi akhirnya Anda menemukan yang lebih cocok.

Memang tidak menyenangkan dan bisa melelahkan dengan ketidakpastian yang berkaitan dengan pekerjaan dan usaha Anda, Anda mungkin harus beberapa kali kehilangan pekerjaan.

Tapi bukankah itu selalu bermuara pada beberapa hal yang memang terbaik dalam hidup Anda. Ini selalu memberi ruang untuk peluang baru.

4. Orang yang Anda cintai akan menyakiti Anda dan mengecewakan Anda. Cobalah untuk melihat tidak melulu sebagai kesalahan mereka dan memahami niat mereka.

Aku beberapa kali terlibat dalam persahabatan yang samar-samar, hitam dan putih. Dan jika seorang teman menyakiti saya atau tidak sesuai dengan nilai-nilai yang saya lakukan, saya akan menyudahi persahabatan. Tapi aku sudah belajar bahwa kita berhak bertindak sedikit egois, lupa untuk mempertimbangkan orang-orang yang kita cintai. Dan tidak apa-apa.

Terkadang persahabatan hanya perlu waktu untuk bernapas sebelum dapat mengalir lagi.

5. Sifat seseorang tidak berubah.

Pandangan, penampilan dan posisi kita terus-menerus dapat berubah. Tapi sifat inti kita tidak akan berubah.

Jika Anda ingin benar-benar melihat masa lalu seseorang, pesona dan kharisma dan bahkan kesalahannya, Anda akan menemukan esensi mereka, karena sifat seseorang tidak akan berubah.

6. Jadilah selektif terhadap siapa Anda berbagi hati dan tubuh Anda.

Ingat, hanya karena hubungan yang sedang dijalani terasa baik saat ini, tidak berarti itu keputusan yang sehat untuk masa depan Anda. Selalu ajukan pertanyaan yang tepat sehingga Anda tidak terus membuat kesalahan yang sama. Apa jenis hubungan yang Anda inginkan dalam hidup Anda?

7. Tubuh Anda tak terkalahkan.

Sayangnya banyak dari kita menunggu sampai ini menimbulkan sakit dan baru bereaksi untuk memperbaikinya, bukannya proaktif untuk menghindarinya.

Sistem kekebalan tubuh Anda sangat penting untuk mengidentifikasi dan menghancurkan sel-sel asing dan berpotensi kanker. Stres, tidak makan, makan makanan yang tidak sehat - ini semua bisa menjadi faktor yang berkontribusi terhadap melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Jaga tubuh Anda, jika Anda mengabaikannya setidaknya pikirkan bagaimana perasaan orang-orang yang mencintai Anda ketika Anda menderita suatu penyakit.

8. Ketika tidak bekerja dengan seseorang di masa sekarang, itu karena dimaksudkan untuk bekerja dengan orang lain di masa depan.

Mungkin anda akan kecewa jika sesuatu tidak berjalan dengan yang kita rencanakan dengan yang kita inginkan, namun memiliki iman bahwa selalu ada rencana yang lebih besar dan lebih baik telah disiapkan untuk Anda. [mor]

Senin, 22 April 2013

Pelajaran dari Umat Terdahulu






Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yg mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yg dibuat-buat akan tetapi membenarkan yg sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yg beriman.

.

Perjalanan hidup manusia sejak Nabi Adam a.s. yaitu manusia pertama sekaligus bapak seluruh umat manusia hingga sekarang ini tenyata menoreh berbagai macam bekas berupa sejarah yg melukiskan perputaran roda kehidupan manusia dgn segala rona-ronanya yg pada hakekatnya sejarah tiada pernah henti sampai tibanya ajal yg telah ditentukan oleh Allah mengenai akhir hayat manusia dan akhir dari alam semesta ini. Karena Allah menciptakan langit dan bumi ini dan apa yg ada di antara keduanya adl dgn ajal yg sudah ditentukan. Semua sejarah yg pernah berlalu itu harus kita mengerti dan kita pelajari sehingga kita bisa napak tilas generasi-generasi Rabbani melihat apa yg didapat oleh kaum yg beriman kepada Allah dan menyadari akibat dari orang-orang yg mengingkari seruan Ilahi. Itulah yg dititahkan di dalam Alquran kepada kita umat akhir jaman umat pilihan umat Nabi yg paling mulia Muhammad saw. bahwa Allah menjadikan perjalanan umat-umat terdahulu itu sebagai ibrah bagi kita.

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yg mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yg dibuat-buat akan tetapi membenarkan yg sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yg beriman. .

Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yg sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang non muslim akan menerima seperti itu. .

Kita harus menyadari bahwa mereka umat-umat terdahulu diadzab oleh Allah di dunia dgn adzab yg dahsyat yg sangat mengerikan bila dibayangkan adl krn mereka mendurhakai membangkang dan mendustakan rasul yg diutus utk mereka. Mereka mengingkari kebenaran yg disampaikan kepada mereka meskipun telah nyata bukti-bukti kebenaran di hadapan mereka. itu adl yg terjadi pada umat-umat terdahulu sebelum diutusnya Rasulullah saw.

Adapun berkenaan dgn umat Rasulullah saw. umat akhir jaman ini ada keterangan dari Rasulullah saw. bahwa jika umat-umat terdahulu mendurhakai dan mendustakan nabinya mereka segera diadzab oleh Allah swt. dan apabila umat Muhammad saw. durhaka maka adzab mereka ditangguhkan dahulu sampai suatu masa. Tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa Allah akan menurunkan adzab kepada umat ini seperti yg pernah menimpa umat-umat terdahulu. Karena Allah pernah mengabarkan bahwa tidak akan mengadzab suatu kaum sedang Rasulullah saw. berada di antara mereka. Sedangkan saat ini Rasulullah saw. telah wafat. Dan Allah tidak akan mengadzab suatu kaum sedangkan mereka beristighfar kepada Allah sedangkan manusia saat ini lbh banyak yg lalai dari pada yg berdzikir lbh banyak yg berbuat maksiat dari pada yg beristighfar. Maka datangnya adzab itu sangat mungkin terjadi mengingat kondisi mayoritas manusia dewasa ini telah jauh dan teramat jauh dari petunjuk dan terang-terangan menentang aturan Allah dan Rasul-Nya. Kemaksiatan meraja lela zina khamr judi penipuan dan pemerkosaan hak sudah menjadi menu yg selalu disantap oleh masyarakat. Ada juga beberapa orang yg dianggap sebagai tokoh agama justru mereka yg pertama kali menolak ketika ada tawaran penegakan syariat Islam. Ditawari saja sudah menolak mentah-mentah bagaimana mungkin mereka akan memperjuangkan kalimatullah itu. Na’udzubillah min dzalik.

Maka dari itu marilah kita tengok sejarah umat-umat terdahulu agar kita menyadari betapa keras ancaman betapa pedih dan mengerikannya siksaan yg diberikan oleh Allah kepada umat yg mendurhakai di dunia dan di akherat dan betapa besar ni’mat yg diberikan kepada umat yg mentaati dan mengikuti petunjuk-Nya. Lebih dari itu dgn mempelajari dan menghayati kisah-kisah orang-orang terdahulu baik yg beriman maupun yg durhaka kita harapkan hal itu bisa menjadi penyubur iman dan keyakinan yg ada di lubuk hati akan kebenaran risalah Ilahi yg dibawa oleh Rasul-Nya juga agar tumbuh rasa takut di dalam sanubari akan murka Allah yg tiada sesuatu pun yg mampu menghalangi kehendak-Nya.

Yang pertama kita lihat kaum Nabi Nuh a.s. yg mendustakan Nabi mereka.

Tentang mereka Allah berfirman Sebelum mereka telah mendustakan kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami dan mengatakan ‘Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman’. Maka dia mengadu kepada Rabbnya ‘bahwasanya aku ini adl orang yg dikalahkan oleh sebab itu tolonglah ‘. Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dgn air yg tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu utk satu urusan yg sungguh telah ditetapkan.

Coba kita bayangkan pintu-pintu langit dibuka sehingga turunlah hujan yg tercurah limpah dgn sangat deras ditambah lagi Allah menjadikan seluruh permukaan bumi memancarkan air hingga tanah yg gersang sekalipun. Maka air dari langit bertemu dgn air yg memancar dari bumi hingga akhirnya meninggi setinggi puncak gunung. Habislah apa yg dimuka bumi tenggelam semuanya. Apakah hukuman mereka hanya sebatas itu? Tidak. Allah berfirman Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah.

.

Adapun Nabi Nuh a.s. dan orang-orang yg beriman bersama dengannya mereka diselamatkan oleh Allah. Dan Kami angkut Nuh ke atas yg terbuat dari papan dan paku. Yang berlayar dgn pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yg diingkari . Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran maka adakah orang yg mau mengambil pelajaran.

.

Itu adl merupakan sejarah besar yg pernah berlalu di muka bumi ini yg harus kita ambil sebagai pelajaran. Tak hayal kalau ada sekelompok manusia di bumi ini yg mungkin krn keingin tahuan mereka terhadap bukti-bukti sejarah mereka berusaha mencari-cari bangkai kapal Nabi Nuh a.s.

Yang kedua kaum ‘Ad. Yaitu kaum Nabi Hud a.s. yg mampu membangun bangunan-bangunan yg tinggi yg belum pernah dibangun semisalnya. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabbmu berbuat terhadap kaum ‘Aad.

Penduduk Iram yg mempunyai bangunan yg tinggi. Yang belum pernah dibangun seperti itu di negeri-negeri lain. .

Tetapi kelebihan yg ada pada mereka itu tidak dapat memberikan manfaat sedikitpun kepada mereka ketika mereka mendustakan Nabi Hud a.s. yg kemudian diadzab oleh Allah Kaum ‘Aadpun telah mendustakan . Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yg sangat kencang pada hari nahas yg terus-menerus yg menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka pokok korma yg tumbang. Maka betapakah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.

. Diterangkan pula dalam surah yg lain Adapun kaum ‘Aad maka mereka telah dibinasakan dgn angin yg sangat dingin lagi amat kencang. yg Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tanggul-tanggul pohon kurma yg telah kosong . . Padahal adzab mereka tidak cukup sebatas itu bahkan adzab yg akan mereka terima di akherat lbh pedih.

Berikutnya kaum nabi Luth a.s. Kaum yg padanya terkumpul antara inkar kepada Allah dan Rasul-Nya dan perbuatan keji yg belum dilakukan oleh kaum yg sebelumnya. Yaitu mereka menyukai sesama jenis mereka dan meninggalkan istri-istri mereka. Perbuatan mereka ini sangat terkutuk.

Perbuatan yg mencerminkan rusaknya fitrah dan kacaunya perikemanusiaan dan hati nurani mereka. Istilah dari perbuatan seperti yg mereka lakukan itu disebut liwath mengingat asalnya adl dari kaum Nabi Luth a.s. Dan di jaman sekarang perbuatan tersebut dikenal dgn homosek.

Jika di jaman Nabi Luth a.s. dikhabarkan bahwa mereka melakukannya antara laki-laki dgn laki-laki tetapi di saat ini kaum perempuan tidak mau ketinggalan. Sebagian mereka juga ada yg berpikiran menyimpang dari fitrah kemanuasiaan yaitu ketika sebagian mereka menyukai sesama jenis mereka. hal ini dikenal dgn istilah lesbi. Bahkan ada khabar yg sangat heboh menunjukkan kebejatan sebagian manusia dewasa ini ketika telah disahkan perbuatan keji mereka itu di salah satu belahan bumi di Eropa. Yaitu mereka mengesahkan undang-undang kawin sejenis. Na’udzubillah min dzalik.

Bukankah ini perbuatan yg sudah benar-benar melanggar aturan Allah dan melampaui batas yg dilakukan dgn terang-terangan? Lalu apa yg diganjarkan Allah kepada kaum Nabi Luth a.s. setelah keingkaran dan pembangkangan mereka itu? Sebelum itu Nabi Luth a.s. tak henti-hentinya mengingatkan kepada mereka utk bertauhid kepada Allah dan meninggalkan perbuatan keji mereka. Tetapi apakah jawaban mereka? Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan ‘Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; krn sesungguhnya mereka itu orang-orang yg {menda’wakan dirinya} bersih’. . Kemudian setelah itu Allah memberikan keputusan utk mereka. Allah berfirman Maka tatkala datang azab Kami Kami jadikan negeri kaum Luth itu yg di atas ke bawah dan Kami hujani mereka dgn batu dari tanah yg terbakar dgn bertubi-tubi.

Yang diberi tanda oleh Rabbmu dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yg zalim. . Dan tentang tamu Nabi Ibrahim Allah berfirman Ibrahim bertanya ‘Apakah urusanmu hai para utusan?’ Mereka menjawab ‘Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yg berdosa .

Agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah yg yg ditandai di sisi Rabbmu utk orang-orang yg melampaui batas. Lalu Kami keluarkan orang-orang yg beriman yg berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu kecuali sebuah rumah dari orang-orang yg berserah diri. Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yg takut pada siksa yg pedih. {Adz-Dzariyat 31-37}.

Kisah-kisah di atas dan masih banyak kisah-kisah yg lain seperti kaum Madyan kaum Tsamud Fir’aun dan lain-lainnya sangatlah penting utk kita ambil pelajaran. Karena semua itu berkaitan dgn masalah tauhid. Semua kisah tersebut bukanlah kisah yg dibuat-buat dan sekedar hanya utk bahan dongengan. Akan tetapi mengandung sesuatu yg sangat besar. Semua kisah tersebut berasal dari Alquran. Dan Alquran seluruhnya berisi tentang penetapan terhadap tauhid memurnikan peribadatan hanya utk Allah semata atau mengesakan Allah dalam beribadah. Dan kisah-kisah di atas semuanya bermuatan tauhid yaitu ketika berbicara tentang umat yg mengingkari seruan tauhid yg merupakan inti ajaran para rasul. Masalah tauhid adl masalah yg sangat asas dan prinsip. Apabila seseorang keliru dalam masalah tersebut berarti dia tergelincir ke jurang kesesatan dan kecelakaan yg berkepanjangan. Na’udzubillah min dzalik. Semoga Allah menunjukkan kita jalan-Nya yg lurus dan tidak tergelincir seperti kebanyakan orang.

Berkenaan dgn kisah-kisah seperti tersebut di atas Syekh Utsaimin rahimahullah mengatakan Sesungguhnya dalam menyikapi kisah-kisah tersebut dan semisalnya manusia terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mereka yg mengetahui dan mengenal Allah beserta tanda-tanda kekuasaan-Nya yg terjadi kemudian mereka mengambil pelajaran dari kejadian yg dialami orang-orang yg telah lalu hingga mereka kembali kepada Allah takut sangat takut apabila mereka tertimpa apa yg telah menimpa orang-orang terdahulu. Allah berfirman ‘Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yg sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang non muslim akan menerima seperti itu.’ . Adapun kelompok kedua kelompok yg jahil dan tidak mengenal Allah hati mereka kosong dari keimanan dan keras krn kedurhakaan mereka. Mereka berkata ‘Sesungguhnya kejadian-kejadian itu adl alamiah’. Sehingga mereka tidak memperhatikannya dan tidak melihat akibat yg datang dari Allah yaitu akibat bagi orang-orang yg mendustakan Allah dan para rasul-Nya. Kita memohon kepada Allah dgn ayat-ayatnya dan dgn asma’-asma ‘ dan sifat-sifat-Nya agar menjadikan kita sebagai orang yg mampu mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan-Nya dan takut akan ancaman dan siksa-Nya. Dan semoga Allah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kita sesungguhnya Dia Maha Pemberi.

Demikianlah hendaknya kita bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah tersebut dan menambah rasa takut kepada Allah apabila ditimpakan kepada kita apa-apa yg telah ditimpakan terhadap umat-umat terdahulu.

Kisah-kisah di atas telah terjadi ribuan tahun yg lalu. Namun belum lama ini di akhir tahun 2004 penduduk bumi kembali dikejutkan dgn kejadian yg sungguh luar biasa yg kemudian diaggap sebagai bencana kelas dunia.

Yaitu ketika bumi digoncangkan oleh Allah dgn dahsyat kemudian Allah mengirimkan gelombang yg juga sangat hebat dan mengerikan yg mampu menyapu apa yg dilewatinya yaitu gelombang tsunami yg hanya beberapa detik mampu memporak-porandakan beberapa kota di negara-negara kawasan benua Asia dan menyebabkan melayangnya seratus ribu lbh nyawa manusia. Yang jadi pertanyaan mengapa akibat terparah justru menimpa Indonesia yg kabarnya masyarakat mayoritas muslim?!.

Meski peristiwa itu dianggap sebagai musibah bencana alam atau yg lainnya yg jelas itu peringatan keras dari Allah swt. selain hal itu juga merupakan isyarat telah dekatnya hari kiamat sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Al-Bukhari bahwa di antara tanda-tanda kiamat adl banyaknya terjadi gempa bumi.

Bahkan saat ini air mata bangsa Indonesia belum kering dan luka hati mereka belum terobati sebab belum lama ini musibah dahsyat berupa gempa bumi memporak-porandakan Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya hingga menelan korban yg sangat banyak sekitar 6000 jiwa melayang.

Sesuatu yg tidak disangka-sangka oleh kebanyakan manusia sebab saat terjadi gempa mereka sedang berkonsentrasi menghadapi gunung merapi yg dikhawatirkan meledak. Tetapi Allah berkehendak lain. Dan tidak ada seorang pun yg akan selamat dari makar Allah. Hendaknya kejadian tersebut bisa menjadi ibrah bagi seluruh manusia yg masih diberi kesempatan oleh Allah di dunia ini.

Jika sekiranya penduduk bumi beriman dan bertakwa pasti Allah akan melimpahkan rahmat dan berkah-Nya dari langit dan bumi. Tetapi jika mereka ingkar bagi mereka adl ancaman akan datangnya adzab utk mereka. Allah berfirman Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman sekiranya adzab kami datang menimpa mereka di malam hari sedang mereka dalam keadaan terlelap tidur? Ataukah mereka merasa aman apabila adzab kami datang kepada mereka di waktu dhuha dan mereka sedang asyik bermain? Apakah mereka merasa aman dari makar Allah? Sesungguhnya tidak ada yg merasa aman dari makar Allah kecuali orang-orang yg rugi. .

Di dalam surah Al-mulk Allah juga telah memperingatkan Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yg di langit bahwa Dia menjungkir balikkan bumi bersama kamu sehingga dgn tiba-tiba bumi itu bergoncang. atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yg di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yg berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana {akibat mendustakan} peringatan-Ku.Dan sesungguhnya orang-orang yg sebelum mereka telah mendustakan . Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku.

.

Jika kita amati ternyata memang sudah kelewat kedurhakaan yg dilakukan umat manusia dewasa ini. Di Indonesia yg kedengarannya banyak orang-orang baik ternyata orang-orang yg tidak baik tak kalah banyak justru lbh banyak. Pelacuran kehidupan bebas perjudian khamr dan maksiat-maksiat lain sudah menyebar luas meraja lela di tiap pelosok negeri tak terkecuali di Aceh yg dikenal sebagai serambi Mekah. Kebanyakan manusia lupa lalai dan mati hatinya sehingga mereka jauh dari petunjuk. Maka peringatan-peringatan Allah tidak berarti bagi mereka dan mereka dgn terang-terangan menentang Allah dan mendustakan nabi-Nya. Hingga tak hayal dan sudah menjadi kenyataan Allah menurunkan adzab-Nya yg sangat dahsyat yg tak seorangpun mampu menghalanginya. Meskipun di antara yg terkena bencana itu adl orang-orang saleh. Karena siksa Allah yg diturunkan belum tentu hanya menimpa orang-orang zhalim saja namun orang-orang saleh bisa jadi ikut terkena akibatnya. Orang-orang saleh meskipun terkena getahnya mereka akan menuju kepada ampunan dan rahmat Allah. Maka dari itu kita diperintahkan utk takut apabila Allah menurunkan adzab-Nya. ”Dan peliharalah dirimu dari siksaan yg tidak menimpa orang-orang zalim di antaramu saja. Dan ketahuilah Allah amat keras siksaan-Nya.” {Al-Anfaal 25}. Agaknya ayat ini perlu hadir ketika berbagai bencana menerpa. Terutama saat hanya dalam beberapa detik bencana terbesar dalam sejarah Indonesia dan negeri-negeri Asia. Bahwa bencana-bencana itu tidak bisa disikapi sebatas peristiwa alam biasa. Tapi juga membawa sebagian siksa Allah serta peringatan yg sangat besar dan menakutkan bagi mereka yg masih di dunia. Sikap itulah yg segera dihadirkan Khalifah Umar bin Khattab ketika gempa besar melanda. Diriwayatkan oleh Shafiyah binti Ubaid bahwa sesudah gempa Umar berpidato ”Kalian suka melakukan bid’ah yg tidak ada dalam Alquran sunah Rasul dan ijma para sahabat Nabi sehingga kemurkaan dan siksa Allah turun lbh cepat.” .

Pernyataan Umar menarik didalami. Beliaulah kepala negara yg begitu adil termasuk kepada orang non muslim serta teguh dan lurus menjalankan petunjuk Allah selama pemerintahannya.

Di masa Umar ia takkan membiarkan ada kemungkaran besar semacam kemusyrikan pemurtadan pembantaian manusia saling bunuh judi prostitusi dan fanatisme jahiliyah. Bahkan korupsi recehan pun tidak dibiarkan seperti saat Umar menyita hadiah Gubernur Syam Muawiyah kepada ayahnya Abu Sufyan yg diduga dari harta negara dan rakyat. Namun demikian Umar tetap mengaitkan bencana dgn dosa manusia. Saat itu berbagai kesalahan warga memang mulai terjadi seperti korupsi malas berjihad dan sikap menumpuk-numpuk harta krn negara telah makmur. Jika di masa Umar yg mendapat pujian dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai generasi terbaik terjadi bencana lalu bagaimana dgn keadaan kita? Sungguh sangat mungkin Allah akan mendatangkan malapetaka kepada umat manusia mengingat manusia semakin durhaka tidak banyak yg berdzikir dan beristighfar serta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sudah tidak ada di antara mereka. Maka tidak ada yg menjamin keamanan dari murka Allah.

Kita yg sudah mendengar kisah-kisah orang terdahulu dan yg telah menyaksikan peristiwa dahsyat yg menimpa manusia jika masih ada kebaikan dalam hati kita tentu kita akan terhenyak ingat menyadari diri serta mulai interospeksi. Sehingga akan benar-benar memahami dan mengerti lalu kembali kepada jalan dan petunjuk Allah swt. mendekatkan diri menghadapkan wajah dan memurnikan peribadatan kepada-Nya memperbanyak istighfar atas kesalahan dan kelalaian yg telah dilakukan.

Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yg diridhai-Nya memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yg saleh dan melindungi kita dari murka-Nya..

KEAGUNGANMU

MENGUPAYAKAN HIDAYAH DAN MENINGGALKAN KESESATAN ”saya sering ingin berhenti dari ’pekerjaan’ saya tapi saya belum dapat hidayah…”. Demikian jawaban seorang perempuan yang rela menjual diri (baca menjadi WTS) saat diajak untuk bertaubat dan berhenti dari maksiat yang dia lakukan. Jawaban atau anggapan serupa juga banyak diyakini oleh umat Islam. Mereka mencoba membenarkan pendapatnya dengan mengatakan Nabi SAW saja tidak dapat memberi hidayah kepada pamannya Abu Thalib, Nabi Nuh tidak berhasil mengajak istrinya menjadi pengikut agama tauhid yang beliau bawa, dan seterusnya. Benarkah bahwa manusia tidak memiliki peran atau andil sama sekali untuk mengapai hidayah? Benarkah bahwa manusia ’dipaksa’ oleh Allah SWT untuk meniti jalan hidayah maupun jalan kesesatan? Bagaimana mengkompromikan ayat-ayat al quran yang seakan bertentangan tentang persoalan hidayah dan kesesatan? Risalah ringkas ini memberi jawaban atas sejumlah pertanyaan di atas. Semoga Allah memberi kita kemudahan untuk memahami dan mengamalkan yang kita pahami. Amiin ya mujibassailiin. Pengertian Hidayah dan Kesesatan Hidâyah berasal dari kata hadâ–yahdî–hud[an] wa hady[an] wa hidy[an] wa hidâyat[an]. Hudâ dan hidâyah secara bahasa artinya ar-rasyâd (bimbingan/tuntunan) wa ad-dalâlah (petunjuk). Juga dikatakan, hadaytuhu ath-tharîqa wa al-bayta hidâyat[an], artinya ‘arraftuhu (aku memberitahunya). Manurut al-Azhari di dalam Tahdzîb al-Lughah menukil Abu al-‘Abbas dari Ibn al-A’rabi dan menurut Ahmad bin Muhammad al-Fayumi di dalam Mishbâh Al-Munîr, hidâyah juga berarti al-bayân (penjelasan). Dengan demikian, hidâyah secara bahasa artinya bimbingan, penerangan, petunjuk dan penjelasan. Al-Hudâ atau al-hidâyah juga adalah lawan dari adh-dhalâl (kesesatan). Secara ‘urf, adh-dhalâl adalah penyimpangan dari jalan yang bisa mengantarkan pada tujuan yang diinginkan, atau penyimpangan dari jalan yang seharusnya. Karena itu, al-hudâ atau al-hidâyah secara ‘urf bisa diartikan sebagai jalan yang bisa mengantarkan pada tujuan yang diinginkan, atau jalan yang seharusnya. Secara syar’i jalan yang dimaksud adalah jalan yang benar (tharîq al-haqq) dan jalan yang lurus (tharîq al-mustaqim), yaitu Islam dan keimanan terhadapnya. Dengan demikian, secara syar’i, al-huda atau al-hidâyah adalah mendapat petunjuk atau terbimbing pada Islam dan beriman terhadapnya. Sedangkan adh-dhalâl (kesesatan) menurut syara’ adalah melenceng dari Islam (Syaikh Taqiyuddin an Nabhani dalam Syakhshiyyah Islamiyah 1/98). Sebagaimana hadist dari Abu Bashrah Al Ghifari Nabi saw bersabda: سَأَلْتُ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ أَرْبَعًا فَأَعْطَانِي ثَلَاثًا وَمَنَعَنِي وَاحِدَةً سَأَلْتُ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ لَا يَجْمَعَ أُمَّتِي عَلَى ضَلَالَةٍ فَأَعْطَانِيهَا "Aku meminta kepada Rabbku Azza wa Jalla empat perkara, lalu Dia memberiku tiga perkara dan menolak satu perkara; aku meminta kepada Rabbku agar umatku tidak bersepakat atas kesesatan lalu Dia mengabulkannya (HR. Ahmad no. 25966) Mengupayakan Hidayah dan menghindarkan Kesesatan Terdapat banyak ayat dalam al qur’an yang menegaskan bahwa hanya Allah SWT sajalah yang memiliki ororitas (wewenang) untuk memberi hidayah. Diantaranya adalah firman Allah berikut: إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. Al qashash [28]: 56) Sebab turunnya ayat di atas adalah pada saat Abu Thalib menjelang sakaratul maut, maka Nabi saw memintanya agar beriman dan masuk Islam dengan mengucap kalimat la ilaha illallah. Abu Thalib kemudian menjawab: “ Seandainya aku tidak takut wanita-wanita Quraisy akan mencelaku dan mengatakan bahwa aku telah beriman karena terpaksa, tentu aku akan mengucapkanya. (Imam as Suyuthi dalam Lubabun nuqul fi asbabin nuzul hal. 150). Dalam riwayat az Zuhri sebagaimana yang dikutip Imam Ibnu Katsir pada saat itu petinggi-petingi Quraisy seperti Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah menghalangi abu Thalib untuk menerima kesaksian Nabi saw tersebut (Tafsirul quranil adhim 6/246) Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa hanya Allah sajalah yang member hidayah. Ini berarti bahwa seseorang tidak memperoleh hidayah dari dirinya, melainkan (jika) Allah memberinya hidayah maka ia mendapatkan hidayah. Dan jika Allah menyesatkannya maka ia (pasti) sesat. Namun demikian bukan berarti bahwa manusia tidak memiliki andil dan usaha untuk mengapai hidayah tersebut. Setidaknya terdapat dua alasan yang menunjukan bahwa manusia juga memiliki peran dalam meraih petunjuk sekaligus menghindari dhalal (kesesatan). Alasan pertama, adalah terdapat sejumlah ayat yang menisbatkan hidayah, kesesatan dan penyesatan kepada hamba. Diantaranya adalah firman Allah: فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا لِيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan ? (QS. Al an’am [6]: 144) Alasan kedua, banyak ayat menyatakan bahwa Allah memberikan pahala kepada orang yang mendapat petunjuk dan menjatuhkan siksa kepada orang yang tersesat serta menghisab perbuatan manusia. Apabila pelangsungan hidayah dan kesesatan dinisbatkan kepada Allah, artinya Allah yang memaksa manusia untuk mendapat hidayah atau tersesat, lalu Allah menimpakan siksa kepada orang yang tersesat dan menyiksa orang kafir, fasik, munafik dan pelaku maksiyat. Ini jelas merupakan kezaliman. Mahasuci Allah dari yang demikian, sekali-kali Dia tidaklah menzalimi hamba-Nya. Allah berfirman: مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya. (QS. Al Fushilat [41]: 46). Kesimpulannya dengan menghimpun ayat-ayat tentang hidayah dan kesesatan, dan memahaminya secara tasyrî’i, akan tampak jelas bahwa makna ayat-ayat itu bukanlah penisbatan hidayah dan kesesatan dari sisi melangsungkan hidayah dan kesesatan, tetapi maksudnya adalah penisbatan dalam hal penciptaan. Artinya, Allah sajalah yang menciptakan hidayah dan kesesatan itu. Namun, penciptaan itu bukan berarti paksaaan dari Allah kepada hamba untuk mendapat petunjuk atau tersesat. Pemahaman ini akan semakin jelas jika kita memahami macam-macam petunjuk (hidayah). Jenis-jenis Hidayah Di dalam al-Quran, kata hadâ dan turunannya dinyatakan sebanyak 316 kali di 96 surat. Dari semua ayat itu bisa disarikan, hidayah yang diberikan oleh Allah kepada manusia di dunia ada tiga macam. Pertama: Hidâyah al-Khalq (hidayah penciptaan). Intinya, Allah telah menciptakan dalam diri manusia secara built in adanya fitrah berupa gharîzah at-tadayyun (naluri beragama), kebutuhan dan pengakuan kepada al-Khâliq; dan qâbiliyah (kesediaan) untuk cenderung pada kebaikan maupun keburukan (QS al-Balad: 10; asy-Syams: 7-8). Allah juga menciptakan akal atau kemampuan berpikir untuk memahami dan membedakan yang baik dari yang buruk. Orang yang tidak memperoleh hidayah jenis ini, yaitu orang yang tidak sempurna atau tidak waras akalnya, tidak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Kedua: Hidâyah al-Irsyâd wa al-Bayân (hidayah petunjuk/bimbingan dan penjelasan), yaitu berupa penjelasan, petunjuk dan bimbingan yang diberikan Allah dengan risalah yang dibawa oleh Rasul. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang keimanan dan kekufuran, kebaikan dan keburukan, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk akan jalan hidup yang diridhai Allah dan yang tidak, serta akibat dari masing-masingnya baik di dunia maupun diakhirat. Di sinilah al-Quran disebut petunjuk dan Rasul adalah orang yang memberi petunjuk (QS asy-Syura: 52; ar-Ra’d: 7); yaitu yang menyampaikan risalah, menjelaskannya dan menuntun serta membimbing ke jalan Allah. Ketiga: Hidâyah at-Tawfîq (Hidayah Taufik). Tawfîq (taufik) kepada hidayah hanya berasal dari Allah (QS Hud: 88). Hidayah taufik inilah yang dinafikan dari Rasul saw. (QS al-Qashash: 56). Taufik itu bukanlah penciptaan hidayah dari tidak ada menjadi ada dalam diri manusia. Taufik kepada hidayah itu adalah penyiapan sebab-sebab hidayah untuk manusia. Taufik berkaitan dengan sebab-sebab hidayah, atau sifat-sifat hidayah, yang jika seseorang menyifati diri dengannya maka ia akan mendapat petunjuk (hidayah). Allah tidak memberikan taufiknya secara paksa kepada manusia; melainkan ketika manusia sudah menerima hidâyah al-khalq, menggunakan gharîzah tadayun-nya dan menggunakan akalnya; lalu sampai padanya hidâyah al-irsyâd wa al-bayân melalui Rasul, pewaris Rasul, kaum Muslim atau sarana lainnya; kemudian ia memahaminya dan menerima hujah risalah itu, maka Allah akan memberinya taufik dan memudahkannya memahami hidayah dan mengambilnya dan hidup dengannya. Allah SWT berfirman: وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ Orang-orang yang mencari petunjuk, Allah menambah mereka petunjuk dan memberi mereka (balasan) ketakwaannya (QS Muhammad [47]: 17). وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا Orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami (QS al-‘Ankabut [29]: 69). Ketika seseorang berusaha mencari dan menjemput hidayah, Allah memberinya taufik sehingga ia mendapat hidayah. Dalam hal ini, Allah SWT tidak memaksa seseorang untuk mendapat hidayah. Allah juga tidak memaksa seseorang untuk sesat. Tidak ada orang yang dari sono-nya ditakdirkan mendapat hidayah atau sebaliknya, tersesat. Dalam kaitan inilah kita diperintahkan untuk berdoa agar diberikan hidayah berupa taufik sebagaimana ayat yang senantiasa kita baca dalam surah al fatihah: اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ Tunjukilah kami jalan yang lurus, (QS. Al Fatihah [1]: 6) Maksudnya, mudahkanlah kami untuk memperoleh petunjuk, yakni lapangkanlah bagi kami sebab-sebab meraih hidayah. Diantara sebab-sebab yang menghantarkan datangnya hidayah (taufik) adalah sebagai berikut: bertauhid kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun, menjalankan yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan dan menjauhi larangan, bertaubat kepada Allah, berikat pada tali agama Allah (al qur’an), beramal ikhlas semata karena Allah, berdoa dengan sungguh-sungguh, bersungguh-sungguh menjalankan ketaatan, menjauhi kemaksiatan, sabar dalam ketaatan dan menjauhi kemungkaran, serta memperbanyak mengingat Allah (dzikrullah) baik dalam perkataan dan perbuatan (Syaikh Abdurrahman bin Abdullah as-sahiim dalam muhadharah thariqil hidayah hal. 7-11). Mencermati sebab-sebab datangnya taufik di atas maka penerapan syariat Islam secara total di bawah naungan institusi politik penegaknya yakni khilafah jelas juga menjadi sebab datangnya taufik dari Allah. Karena dengan khilafah orang akan terjaga akidahnya, terjaga ketaatannya dan seterusnya. Maka benarlah pernyataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang menyatakan bahwa imamah (khilafah) adalah seutama-utama sarana pendekatan diri kepada Allah. Wallahu ‘alam bi shawab. Allâhumma ihdinâ ash-shirâth al-mustaqîm, wa mâ tawfîqî illâ biLlâh. (Abu Syamil.Tulisan ini merupakan bahan untuk buletin al iman yang yang didistribusikan khusus bagi pengungsi letusan gunung merapi. semoga bermanfaat

Terima Kasih atas Doa dan Ucapan Pada hari ulang tahunku

بِكُلِّ سُّرُو
23 april 2013
bertambah sudah usia saya hari ini. 
Bertambahnya usia ini akan 
bertambah pula tanggung jawab saya secara lahir dan batin di dunia ini. 
Mudah-mudahan saya selalu diberikan kekuatan,
Untuk menghimpun dan menjalankan segala amanah,
Amanah darimu ya rabb,dan amanah secara kedinasan atau Duniawi,
Dan semoga dapat memberikan banyak manfaat kepada sesama, 
Sebagai bekal saya kelak di akhirat nanti. Amiin.


Terima kasih tak terhingga kepada keluarga Khususnya Suamiku tercinta,
Yang selama ini begitu setia dan baik yng telah memberikan segala kebebasan,
Bebas dengan batasan2  sebagai muslimah,
Anak-anakku yang selalu ibu sayangi,
Yang selama ini banyak membantu dan selalu menjadi semangatku,
Juga keluargaku yng lainnya,adik,kaka,ponakan ku semua.
Dan juga teman-teman semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
Baik secara online (FB, SMS, Telpon), 
Maupun offline memberikan ucapan doanya kepada saya. 
Dan semoga doa tersebut juga dilimpahkan untuk keluarga dan teman-teman semua. 
Semoga Allah SWT selalu melindungi kita, memberikan kesehatan, 
Kesuksesan dan kebahagiaan dunia akhirat untuk kita semua. Amiin

Sekali lagi terima kasih kepada teman-teman semua…
bahagia menjadi bagian dan teman Anda…
شُكْرًا كَثِيْرًا جَزَاكَ اللهُ خَيْر

Ya Allah,
Hari ini aku dalam kekhusukan 
Biarkan saya bersujud dalam keihlasan, 
dihadapan hamparan sejadah ini,
dan dalam curahan rezekimu ...........
Ya Allah,
Kau ciptakan aku dari tiada, menjadi ada...
Kemudian kau kembalikan aku kepadamu kelak,
Aku mohon padamu,apabila hidupku manfaat untuk agamamu,
dan manfaat untuk Duniaku,juga untuk keluarga dan sesamaku.
Panjangkanlah umurku,luruskan jalanku menuju haribaanmu,...
Dan apabila sebaliknya,matikanlah Aku dalam keadaan khusnul khotimah,.
Bukan dalam keadaan Su'ul khotimah,

Ya Allah,
Kehidupanku bejalan dan berputar sesuai dengan kehendakmu
Apabila Aku boleh memohon,Damaikanlah kehidupanku dan keluargaku,
Lancarkanlah perputaran Rizkiku,dan berikanlah segalanya yng terbaik bagiku dan keluargaku,

Ya Allah,
Hari ini telah sampailah setengah abad usia ku 
dalam kedewasaan,dalam usia yng tidak dibilang muda lagi,
Dimana segala bentuk sudah berubah,
dan segala rasa sudah jauh dari rasa nikmat,
Tapi aku akan tetap bersyukur atas segala anugrahmu,
jadikanlah aku menjadi khusu dan tawaddu, 
dalam menerima hikmah dan berkahmu
bertambah usia dalam hitungaku, 
berkurang pula usiaku dalam hitunganmu..
Bertambah angka dalam usiaku,berkurang hitungan dalam umurku,

Ya Allah,
Andai Engkau memberikan kesempatan bagiku untuk tetap hidup,
Panjangkanlah usiaku agar  hidupku menjadi bermanfaat bagi ummatmu yang lain
Panjangkanlah usiaku dan jadikan hidupku penuh makna dalam kebesaranmu
Panjangkanlah usiaku  untuk lebih bersyukur atas nikmat dan rezekimu, 
Yang Engkau anugerahkan kepadaku.

Ya Allah,
Terimakasih Engkau telah mengangkat aku menjadi makhluk dengan derajat yang tinggi
Terimakasih engkau telah memberikan Cahaya Keimanan kepada kami agar kami dapat mengenalmu,

Terima Kasih Ya Allah…Ya Rabbi…...
 
 Jazakumullah khayran
شُكْرًا كَثِيْرًا جَزَاكَ اللهُ خَيْر
 post signature

Jumat, 19 April 2013

Mengatasi rasa duka cita dalam hidup

dalam kehidupan seorang yang beriman pun tidak akan lepas dari rasa kecewa, bimbang, dan sedih. Tentunya hal ini saya katakan tanpa mengurangi rasa syukur atas kenikmatan lain yang telah Allah Swt. berikan kepada kita. Terpenting, sadari bahwa semua musibah dalam kehidupan justru mengantarkan kita pada bertambahnya iman serta kembali kepada Allah Swt. sebagai satu-satunya tempat. Insya Allah, semua itu akan menghapus dosa-dosa. Selanjutnya, setelah melewati musibah tersebut, hati akan bertambah tenang dan tenteram karena menemukan kebahagiaan yang hakiki, yaitu mencintai dan dicintai oleh Allah Swt.

Kebahagiaan hendaknya tidak diukur sebatas duniawi saja. Kita harus utamakan mengejar kebahagiaan akhirat karena ia lebih baik dan lebih kekal daripada dunia. Bukankah Allah Swt. pernah berfirman bahwa satu-satunya tempat yang bebas dari kebimbangan dan kesedihan hanyalah surga?

"Dan mereka berkata: 'Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya, di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.'" (Q.S. Faathir [35]: 34-35)
Untuk ukhti penanya, berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghalau rasa kecewa, bimbang, bingung, dan sedih.

Tingkatkan Iman dan Amal Shaleh
Allah Swt. berfirman dalam salah satu ayatnya. "Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl [16]: 97)

Ini adalah jaMusibah Membawa Berkah
Rasulullah Saw. menjelaskan, "Apa-apa yang menimpa seorang muslim baik keletihan, penyakit akut, kebimbangan, kesedihan, gangguan, kebingungan, bahkan duri yang menusuknya, dengan itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya." (H.R. Bukhari dan Muslim). Insya Allah, dampak dari rasa kecewa, bimbang, dan sedih (bila dihadapi dengan sabar dan syukur) akan mendatangkan berkah ampunan-Nya.

Dunia Tak Kan Abadi
Hakikat dunia adalah fana, rusak, tidak abadi, dan sementara. Kesenangan yang ada padanya sangatlah sedikit serta silih berganti antara rasa suka dan duka, menangis dan tertawa, lahir dan wafat. Perhatikan firman-Nya berikut ini.

"...Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)..." (Q.S. Ali Imran [3]: 140)

Orientasi Akhirat Menjadikan Kaya Hati
Rasulullah Saw. bersabda, "Barangsiapa yang menjadikan negeri akhirat sebagai orientasinya maka Allah akan menjadikan kekayaan di dalam hatinya dan Dia akan mengumpulkan segala kekuatannya sementara dunia ini akan datang mengejarnya dengan penuh ketundukan, dan barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai orientasinya maka Allah akan menjadikan kefakiran di hadapannya dan mencerai-beraikan kekuatannya dan dunia tidak datang kepadanya kecuali apa yang telah ditetapkan baginya." (H.R. Tirmidzi)

Allah Sumber Ketenangan Hakiki
Karenanya, hidupkan hati dengan mengkaji dan mengamalkan Al-Quran, selalu berdoa, berzikir setiap saat kepada Allah Swt., jangan biarkan pikiran kosong berangan-angan.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku..." (Q.S. Al-Baqarah [2]: 186)

Layak dijadikan referensi salah satu doa Nabi Musa a.s. dalam menghadapi ujian berikut ini. "...Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku." (Q.S. Thaha [20]: 25)
Salah satu fungsi Al-Quran adalah menenangkan hati orang mukmin. Allah Swt. bersabda,

"Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..." (Q.S. Al-Israa' [17]: 82)
Sebagai penutup, saya turut mendokan semoga ukhti penanya meraih kebaikan dari musibah ini. Ingatlah, sesungguhnya hanya dengan mengingat-Nya hati manusia akan selalu tenteram sebagaimana firman-Nya berikut ini.

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (Q.S. Ar-Ra'd [13]: 28)

Wallahu
'alam bishawab. nji Allah Swt. kepada orang yang beriman dan beramal shaleh. Amalan yang bisa menguatkan iman di segala situasi dan kondisi adalah perpaduan antara syukur dan sabar sebagaimana Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Sungguh menakjubkan perkara seorang yang beriman, sesungguhnya segala perkara orang yang beriman itu baik, dan hal itu tidak terjadi kecuali bagi orang yang beriman, jika dia mendapatkan kebaikan maka dia bersyukur maka itu adalah lebih baik baginya, dan apabila mendapat musibah dia bersabar dan itu lebih baik baginya." (H.R. Muslim)

Terkadang hidup ini bukan apa yang kita inginkan terjadi, melainkan ketetapan Allah yang tidak seperti kita harapkan. Itulah sumber dari kesedihan yang kita rasakan. Rasa sepi, duka, tekanan batin dan berbagai rasa sakit yang menyertai perbuatan orang yang justru anda cintai, telah mencoba menghadapi dan mengatasinya. Kini anda merasa seorang diri, menderita ketegangan jiwa, highlight kekhawatiran dalam menjalani hidup ini tidaklah mudah. Kesedihan yang mendalam justru karena perbuatan orang yang kita cintai. Kita menggantungkan harapan yang begitu besar namun yang terjadi malah justru kita menjadi kecewa dan itu membuat kita menjadi sedih dan terluka.
Ada satu tips untuk mengatasi kesedihan itu, Lihatlah bahwa kesedihan yang anda rasakan adalah wujud kasih sayang Allah membuat anda menjadi orang yang memiliki kekuatan dan kesabaran untuk bisa menjalani kehidupan ini dengan berbagai rasa perih terluka karena terluka akibat perbuatan orang kita cintai, orang yang pale kita sayangi di dalam hidup ini, terkadang karena rasa sakit dan kecewa membuat kita menjauh dari Allah, namun Allah tidak pernah menjauh dari kita. Apapun pilihan hidup anda, Allah selalu hadir dengan kasih sayangNya. Allah senantiasa mendukung setiap langkah anda. Allah memanggil anda disetiap kumandang adzan, dalam doa dan sholat agar anda semakin mendekatkan diri kepada Allah. Allah memanggil kita untuk hidup menurut jalan yang telah ditetapkanNya. Apapun penyebabnya yang membuat anda perih, sakit, terluka dan penuh derai atmosphere mata bukan semata perbuatan orang lain melainkan datangnya dari Allah yang harus anda terima dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
“Janganlah kamu bersikap lemah janganlah pula kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang pale tinggi derajatnya, jika kamu orang yang beriman.” (QS. Ali-Imran :139).
keyword: mengatasi bayi sungsang, cara menghilangkan kesedihan menurut islam, cara mengatasi bayi sungsang, mengatasi kesedihan dalam islam, cara mengatasi kesedihan hati, menghilangkan kesedihan, menghilangkan kesedihan menurut islam, cara menghilangkan kesedihan hati, Puisi tekanan batin, cara mengatasi kesedihan, tips menghilangkan kesedihan, Mengobati kesedihan, cara mengatasi rasa sepi, cara mengatasi tekanan batin, kecewa dalam islam, cara mengobati hati yang kecewa, cara menghilangkan kekecewaan, mengobati kekecewaan, mengobati hati yang kecewa, cara menghilangkan tekanan batin, Mengatasi kekecewaan hati, mengatasi kesedihan, tekanan batin cinta, kesedihan hidup, kecewa menurut islam, cara ngadepin sakit hati menurut islam, menghilangkan rasa sakit hati secara islam, cara mengatasi hati yang terluka, contoh mengatasi bayi sungsang, puisi kesedihan yang mendalam

 

Jumat, 12 April 2013

Semangat juaraku

Badminton memang sudah membuatnya sedikit fanatik,

Smes-smes kilat dan indah adalah saudara sepupu rentakan mengejut
Aku mesti mengatakan bahwa pemain bulutangkis itu seniman
komposisi yang amat cantiknya dan secara otomatik mengatur
sendiri dengan amat seimbang proporsi di arena persegi
empat tanpa pretensi mau indah sama sekali,

Para penari dan pemain drama seharusnya iri pada kalian tapi
barangkali tidak mau mengaku karena memang mereka
ditakdirkan mesti angkuh ala kadarnya,

Bulutangkis tinggi telah menyatu dengan seni,

Bulutangkis telah lama menggetarkan hatinya,

Saat paling berbahaya adalah seperlima detik ketika bola melambung di
atas net, yang tingginya ditentukan gaya tarik bumi, jumlah
teriakan penonton dan psikologi pemain sendiri,

Saat paling dalam, penuh konsentrasi dan menyatukan seluruh aspirasi
nasional tanpa perbedaan ideologi adalah saat bola servis akan
dipukul pertama-tama, ketika angka     dua sama pada jus tiga,

Seperti perang, politik dan cinta, persoalan bulutangkis ternyata soal
pemilihan saat-saat yang tepat,

Bulutangkis sudah lama menggetarkan hati jutaan anak-anak Indonesia,
anak kecil, anak muda dan juga anak-anak tua,

Bulutangkis telah lama menggetarkan hatinya dan keluarganya,...

KEMATANGAN SESEORANG

Kematangan sosial seseorang secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kemampuan dirinya untuk beradaptasi dan menjalin hubungan yang sehat dan memuaskan dengan orang lain. Dan seseorang dikatakan matang secara sosialnya, apabila ia mampu memahami kondisi orang lain baik kekurangan maupun kelebihan yang dimilikinya. Selain itu dirinya juga harus bisa menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri. Dan apabila seseorang memiliki kemampuan seperti itu, tentu akan memudahkan dirinya untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan pihak lain.
Dari sini nampak jelas bahwa kematangan sosial merupakan hal yang sangat penting apabila hendak membina hubungan persahabatan, kekerabatan dan tentu saja hubungan rumah tangga, karena sebelumnya satu dengan yang lainnya adalah orang asing yang berbeda karakter dan latar belakangnya serta masing-masing pihak pasti memiliki kekurangan maupun kelebihan.

Dengan demikian seseorang yang memiliki kematangan sosial, Insya Allah akan lebih bisa memahami kekurangan serta menerima kelebihan orang lain dalam hubungannya tsb. Selain itu dengan kematangan sosial ini pula, diharapkan menjadi lebih sadar bahwa kekurangan orang lain adalah ladang beramal shaleh yang diberikan oleh Allah buat dirinya dengan menutupi kekurangan yang lainnya tersebut. Sementara kelebihan yang dimiliki pasangan hidupnya dapat mengingatkan dirinya kepada Allah karena telah diberi nikmat tersebut.
Hubungan yang baik hanya terjadi jika masing-masing pihak bisa menjaga hubungan tersebut diantara keduanya, dapat menepis sikap egois masing-masing pihak, demi kebaikan bersama. Apabila komunikasi memburuk, mungkin dalam hal ini menandakan hubungan tersebut belum memiliki kematangan sosial.
Dari hal itulah kita semua sangat dianjurkan untuk memperbanyak melakukan siturahim kepada sesama sebagai jalan untuk menguatkan tali ukuwah dan sebagai sarana untuk mendapatkan kematangan sosial. Dengan silaturahim akan menjadikan hati semakin dekat, sehingga ukuwah akan semakin kuat terjalin dan timbul rasa untuk saling memahami dan menerima kelebihan serta kekurangan masing-masing.


Mendewasakan emosional sebelum memasuki dunia nyata sangatlah penting bagi kita semua terlebih-lebih yang hendak menjalin hubungan antar sesama, seperti halnya “Kematangan Diri Secara Sosial” secara emosional jg sangatlah penting.
Jika kita sudah bisa mandiri secara emosional yang berakan dari berbagai emosi , harus bisa melepaskan ketergantungan dan keterikatan secara emosional dengan orang tua dan kerabat dekat lainnya.
Maaf jika kurang tepat karena saya sendiri bukan pakarnya dan sama sekali belum mengalaminya, hal ini menyinggung masalah rumah tangga sebagai contohnya, dimana sebelumnya saya menangkap dua kejadian nyata dalam sebuah rumah tangga, pernah menjumpai (melihat dan mendengar) sebuah rumah tangga dimana antara suami dan istri belum terikat kuat secara emosional.

Sang istri lebih kuat ikatan emosionalnya kepada orang tua daripada kepada suaminya. Setiap datang permasalahan ia langsung lari kepada kedua orang tuanya, tanpa berusaha terlebih dahulu menyelesaikannya bersama dengan suami. Dia lebih mengutamakan taat kepada orang tuanya daripada suaminya, tentu hal ini tidak baik bukan? Karena ketaatan yang lebih utama bagi seorang wanita yang punya suami setelah taat kepada Tuhannya adalah taat kepada suaminya.
”Aisyah Ra. berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah Saw “Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang perempuan? Sabdanya : Suaminya!” Lalu saya bertanya: “Siapakah orang yang paling besar haknya atas diri seorang laki-laki?” Sabdanya: “Ibunya!” (HR. al-Bazaar dan disahkan oleh al-Hakim).
Dan begitu pula tidak jarang sang suami justru yang masih kolokan (manja dan kekanak-kanakan). Dirinya sering meminta tolong orang tuanya untuk meminta tanggung jawab istrinya selama mendampinginya. Suami yang memiliki karakter seperti ini tentu kurang dapat bertanggung jawab terhadap istri dan keluarganya, padahal ia adalah seorang kepala keluarga. Rumah tangga yang seperti ini tentulah kurang baik dan kurang bisa mandiri, karena masih memerlukan penggembalaan orang tua. Oleh karena itu, seorang suami dituntut untuk bisa dewasa secara emosional selaku seorang kepala keluarga, sehingga bisa bersikap baik terhadap keluarga yang dibinanya. Itulah yang dianjurkan Rasulullah Saw.
Demikianlah kurang lebihnya akan perlunya memiliki kematangan emosional, yaitu melepaskan diri dari ketergantungan kepada orang yang selama ini dominan terhadap dirinya, seperti orang tua dan lain-lain. Tujuannya adalah agar lebih mesra menjalin hubungan dengan orang yang menjadi pasangan hidupnya, sehingga bisa melaksanakan apa yang menjadi kewajiban dirinya.

MUTIARA CINTA

"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..." (Kahlil Gibran)

"...kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang" (Kahlil Gibran)
"Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta... terus hidup... sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan..." (Kahlil Gibran)

"Jangan menangis, Kekasihku... Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah... kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan" (Kahlil Gibran)

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..." (Kahlil Gibran)
"Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini... pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang" (Kahlil Gibran)

"Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai... Dan, apa yang kucintai kini... akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai... dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya" (Kahlil Gibran)

"
Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku... sebengis kematian... Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara..., di dalam pikiran malam. Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan... sekecup ciuman" (Kahlil Gibran)

Minggu, 07 April 2013

CURHATNYA SEORAN WANITA

Ijinkan aku mencintaimu dalam diamku
Ketika cinta dan kerinduan berpadu dalam sujud-sujud panjangku
Ketika pengharapan dan keresahan mengalir dalam doa-doa malamku

Ijinkan aku tetap mencintaimu dalam diamku
Hingga Dia menakdirkan yang terbaik untuk kita
Karena.....aku ingin selamanya mencintaimu karenaNYA


ada keranjang berwana biru
yang menghuni sudut hatik
keranjang yang penuh dengan butiran maaf
untukmu

saat kau melukai hatiku
sebutir maaf akan melompat dari keranjang itu
menyelinap di antara helaan nafas
luruh bersama air mata

mungkin aku diam, cemberut, menangis
menjauh darimu
tak ingin melihatmu
percayalah itu tak apa apa

kamu boleh menggenggam tanganku
mengusap air mataku
mengecup keningku, memelukku
itu akan membuatku jadi lebih baik

keranjang itu selalu ada disana
terisi penuh setiap harinya
tak akan pernah habis
karena aku cinta kamu


Iman yang menshibghah -mewarnai- akal, hati dan jasad seorang mukmin niscaya ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan maka pilihannya itu
sudah pasti jatuh pada nilai-nilai
kebenaran dan kebaikan.

Ia senantiasa memutuskan sesuatu
dengan haq dan menghindari hal-hal
yang menjurus kepada kebatilan. Jadi seorang yang telah tershibghah
imannya, ia akan menjadi cahaya bagi
dirinya, keluarganya dan masyarakatnya.

Allah berfirman; “Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian ia Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah
masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali
tidak dapat ke luar dari padanya?…”
QS 6:122


Wahai imamku..

Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga.. Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah, Yang ruh dan jiwanya selalu
merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah
syuhada..

Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu
membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu suamiku..

Padamu imamku…
Ku memohon padamu..
Ridholah padaku,
Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Surga- Nya..
Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..
 


Saudariku, jangan kau tinggalkan aku
dalam ketidaktahuanku.
Saudariku, jangan kau tinggalkan aku
dalam ketidakpahamanku.
Saudariku, jangan tinggalkan aku
dalam kebodohanku. Saudariku, jangan kau biarkan aku
tersesat dalam jalan yang gelap.
Saudariku, jangan tinggalkan aku
sendiri bersama kesepian.

Saudariku, aku ingin nasehat darimu.
Saudariku, aku ingin kau mengajari akan ilmu dien.
Saudariku, aku ingin kasih sayangmu
sebagai muslimin.
Saudariku, aku ingin kau marahi di saat aku berlaku salah.
Saudariku, jangan kau diam atas
kesalahan yang kulakukan.

Saling mencintai dan membencilah karena Alloh...


 “Katakanlah, Maukah kami kabarkan tentang orang yang paling merugi amalan mereka? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia usaha mereka di dunia, sedang mereka menyangka telah mengerjakan sebaik-baiknya.” (Al Kahfi 103-104)

Saudariku muslimah… bersabarlah dalam
belajar ikhlas. Palingkan wajahmu dari pujian manusia dan gemerlap dunia. Sesungguhnya dunia ini fana dan akan hancur, maka sia-sia ibadah yang engkau lakukan untuk dunia.
Sedangkan akhirat adalah kekal, kenikmatannya juga siksanya.

Bersabarlah di dunia yang hanya sebentar, karena engkau tidak akan mampu bersabar dengan siksa api neraka walau hanya sebentar.


Ya Allah yaa rabb, . .
Indahkanlah hatiku dengan Cinta
Dekatkanlah aku dengan kebajikan dunia dan akhirat

Andaikan sehelai daun yang kering dan usang Lebih berharga dari sebongkah jiwa yang rapuh
Ijinkanlah kubersujud dan
bersimpuh memohon ampunanMU Mengingat waktu yang pernah terbuang

Dalam madah cinta terurai kata, Ijinkanlah AKU menemuiMU kali
ini, Merujuk pasrah kepadaMU dan
berserah atas kehendakMU . . . . .

Dalam indahnya CintaMU
Jadikanlah aku cahaya diLangitMU Langit surgaMU


Berterimakasihlah pada orang yg telah
melukai hatimu
karena dia telah membuatmu kuat

Berterimakasihlah pada orang yg telah
membohongimu
karena dia telah membuatmu lebih bijaksana

Berterimakasihlah pada orang yg telah
membencimu karena dia telah mengasah ketegaranmu

Berterimakasihlah pada orang yg mengecewakanmu
karena dia telah melatihmu untuk lebih ikhlas

Berterimakasihlah pada orang yg
menjaga dan mengerti semua
keadaanmu karena disitulah RAHMAN ALLAH ada bersamamu 


 Untukmu suamiku..

terima kasih..
Kasih sayangmu padaku begitu berarti bagiku, kuharap kebahagiaan selalu mewarnai hidup kita..

terima kasih..
Telah memberi aku cinta yg membuat aku semakin menyayangimu, semoga Alloh pun semakin menyayangi kita ya kasih..

Terima kasih..
Telah meluangkan waktumu untuk selalu berada disampingku semoga keberkahan dan pahala yg kita tuai kasih...

Aku disini menunggumu tuk memberikan sedikit kebahagiaan dng senyum manisku.


 Kasih dunia akhiratku ....
Senyumlah ....
Mari kita mencari redhoNya
Mari kita raih hidup bahagia dengan doa dan usaha
Mari kita berjuang dengan bekal iman di dada
Mari kita tantang matahari dengan tekad membaja
Mari kita hadapi hidup
Seperti semut hitam di malam gelap gulita
Mencari makan untuk anak-anaknya
Marilah ....kasihku
Hapuslah air matamu ....
Senyumlah .... !

Di balik senyummu ada kurniaNya
Di balik senyummu ada bahagia
Di balik senyummu ada sedekah
Di balik senyummu ada keikhlasan
Di balik senyummu ada istana kerinduan

Wahai wanita penuh cinta ....
Tersenyumlah ....
Doaku menyertaimu ...


 Terima kasih, kekasihku
Seperti itulah aku tersenyum padamu
atas kebahagiaan demi kebahagiaan

Engkau pantas mendapatkannya, cintaku
Begitulah engkau mengecup dahiku
Senja demi senja

Dan serasa ingin kubaktikan sepenuh jiwa ragaku
Mengucap nama-nama indahNya bersamamu
Pagi demi pagi

Serta ingin kuhabiskan seluruh hidupku
Sujud bersamamu di hadapan-Nya
Malam demi malam


      

SANUBARI WANITA

 
Suamiku, tentunya engkau tahu bahwa
jalan menuju surga tidaklah mudah.
Namun aku berharap jalan itu akan dipermudah bagiku. Aku berharap jalan surgaku akan dengan mudah kutelusuri bersamaan dengan tetap adanya aku di sisimu. Apakah engkau paham maksudku, suamiku?

Aku hanya ingin mengatakan satu pintaku: buatlah aku mampu melakukan apa pun yang membuatmu ridho kepadaku, sebab dengan begitu Allah pun akan meridhoiku.

Sebaliknya, belokkanlah langkahku bila aku melakukan sesuatu yang membuat Allah memurkaiku sehingga engkau pun murka kepadaku.

Karena kau tahu aku begitu lemah untuk bisa menunaikan seluruh hak-hakmu. Bahkan tiada mungkin aku menunaikan seluruhnya sebab begitu agung dan tak terhingga hak-hakmu...

 
Suamiku, telah aku berikan cinta ini untukmu, maka jagalah kesucian cinta ini dng mengajarkan aku mencintaiNYA. Terlelaplah dalam tdurmu malam ini disampingku kekasih dunia akhiratku, hingga aku membangunkanmu di sepertiga malamNYA dng kecupan hangat dikeningmu..

 Duhai suamiku,
Engkaulah orang yang selalu ada disisiku dalam suka dan duka
Engkaulah tempatku bersandar dan berkeluh kesah
Engkau pula tempatku melampiaskan kemarahan
Atas ketidak pekaanmu terhadapku
Atas segala harapan yang tidak tercapai
Atas kemarahanmu atas diriku

Duhai suamiku,
Andai engkau tahu betapa aku menyayangmu
Betapa aku selalu mengharap kasih sayangmu
Betapa aku tak mengharapkan hartamu
Sungguh aku bahagia bersamamu
Kasihmu cukup bagiku
Untuk menghadang kerasnya terpaan angin dan ombak

Duhai suamiku,
Aku hanyalah wanita biasa
Penuh kekurangan dan kesalahan

Maafkanlah aku….

Saat aku tak mampu memahamimu
Saat aku tak bisa menerima kerasnya hatimu
Saat aku tak mampu memeluk hatimu
Saat aku tak bisa menjadi seperti harapanmu

Duhai suamiku,
Sesungguhnya aku mencoba
Memahamimu sepenuh hati
Menerimamu setulus hati
Menyayangimu tanpa harap
Menjadi yang terbaik bagimu
Menjadi lautan penyejuk hatimu

Duhai suamiku,
Sungguh aku menyayangmu
Sungguh aku tulus bersamamu
Sungguh aku berharap kita kan selalu bersama
Hingga akhir nanti…
Hanya satu doaku
Semoga kita kan selalu bersama selamanya

 Seorang suami yang sholeh akan selalu mampu bersikap bijaksana didalam tindakannya, menghargai pendapat istrinya, dan jika terjadi perbedaan pendapat dengan istrinya, dengan sikap terpuji dan penuh cinta kasih menghargai pendapat sang istri, serta mencari titik temu bersama dalam kerangka yang diperintahkan oleh Alloh dan mejauhi segala yang dilarang oleh Alloh.

 

 Sayang-ku…..
Bukan maksud amarah-ku menggelapkan mata hati-ku….
Bukan pula gejolak emosi-ku membutakan sisi iman-ku….
Cinta, sayang, rindu, dekap dan butuh…sungguh jauh mengalahkan semua itu….
Imam teladan-ku,
Sedetik perasaan benci kalah dengan sejuta perasaan rindu dipuja-mu….
Sedetik perasaan galau kalah dengan sejuta perasaan haus belai-mu….
Sedetik perasaan kalut kalah dengan sejuta perasaan nyaman di sisi-mu….
Sedetik perasaan hampa kalah dengan sejuta perasaan butuh sayang-mu….
Duhai Ahli surga-ku,
Aku memang bukan KHADIJAH apalagi AISYAH….

Aku memang bukan wanita luar biasa….

Aku memang jauh dari kata SEMPURNA….

Tapi aku pantang menyerah….ijinkan aku menjadi wanita sholehah di jiwa….

Engkau Pelengkap jiwa raga-ku,

Maafkan aku yang terkadang nista akan kewajiban-ku…

Maafkan aku yang terkadang sombong akan kelebihan-ku…

Maafkan aku yang terkadang khilaf seolah2 bisa tanpa-mu…

Maafkan aku, cinta….maafkan aku…..sungguh aku sujudkan maaf, pada-mu sayang….

Benar kata-mu……

Kamu adalah nahkoda bagi-ku…

Kamu adalah penunjuk arah hidup-ku…

Kamu adalah pemimpin sholat-ku….

Kamu adalah titian (jembatan) taqwa-ku menggapai SURGA ILLAHI…..dan,

Aku adalah kain putih yang akan engkau sulam dan bentuk dengan didik-mu….

Aku adalah emas berlian yang akan kau suci-kan karatnya….

Aku adalah tanggungjawab-mu sampai kelak mati-ku….

Aku adalah penentu jalan-mu ke ARSY….

Wahai Kekasih hati-ku,

Mari kita seberangi luasnya ” lautan kehidupan” ke ujung samudera itu (surga) bersama-sama….

Mari kita jalani “tantangan hidup” yang semakin keras ini bersama-sama….

Mari kita selami makna “jatuh bangun” berumahtangga ini bersama-sama….

Mari kita hadapi “terpaan hidup ” yang ALLAH hadiah-kan buat kita berdua…


Kau adalah Aku…Aku adalah Kau…

Kita berdua yang telah diikat oleh janji suci dihadapan-Nya…

Aku mencintai-mu hanya karena ALLAH


~MAAFKAN AKU ATAS SEMUA AMARAHKU PADAMU YA SAYANG...Rindu ini ku titipkan pada Illahi Rabbi, agar aku bisa melihat senyummu ketika kamu pulang nanti~

 

 

 

 

 

Jumat, 05 April 2013

Mari kita menyimak tentang pentingnya Pakaian suami istri menurut Al Qur'an

Allah menghendaki agar pasangan suami-istri layaknya sepasang pakaian yang saling melengkapi, bukan saling merusak.

Dalam al-Quran disebutkan;

أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَى نِسَآئِكُمْ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ عَلِمَ اللّهُ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَخْتانُونَ أَنفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنكُمْ فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُواْ مَا

كَتَبَ اللّهُ لَكُمْ


Artinya: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu." (QS. Al-Baqoroh [2]:187)

Dalam ayat tersebut Allah swt. menyebut bahwa suami adalah libas bagi istrinya dan istri juga adalah Libas bagi suaminya. Kata “libas” mempunyai arti penutup tubuh (pakaian), pergaulan, ketenangan, ketentraman, kesenangan, kegembiraan dan kenikmatan.

Penutup aib dan perhiasan

Fungsi pakaian adalah untuk menutup aurat tubuh (lihat QS.7:26).  Suami istri adalah pakaian bagi pasangannya. Dengan demikian, suami istri adalah penutup  "aurat" (baca: aib) bagi pasangannya. Fungsi pakaian juga sebagai perhiasan (lihat QS.7:26). Perhiasan adalah sesuatu yang indah dan berharga. Dengan memiliki dan atau memandang perhiasan mendatangkan kesenangan, kepuasan dan kebahagiaan. Suami adalah perhiasan bagi istrinya dan istri adalah perhiasan bagi suami. Suami indah dilihat istri dan juga sebaliknya. Suami merasa berharga bagi istrinya, dan pada saat yang sama suami menghargai istrinya. Demikian pula sebaliknya.

Allah berfirman dalam Surat Ali Imran [3]:14) yang artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Sumber Ketrentraman 

Suami adalah sumber ketentraman bagi istrinya. Istri juga adalah sumber ketentraman bagi suaminya. Masing-masing merasa tentram dengan adanya pasangan dan dari pasangannya. Serta masing-masing berusaha membuat tentram pasangannya.
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.“(QS.Ar-Ruum [30]:21)

Suami juga sumber kesenangan bagi istri. Begitu juga istri adalah sumber kesenangan bagi suami.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
” (QS. Ali Imran[3]:14)

“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS.Al-Furqaan [25]:74)

Kedua ayat itu menyebutkan kata “wanita” dan “istri” saja, tidak menyebutkan kata “pria” dan “suami”. Seolah-olah dua ayat tersebut hanya ditujukan dan berlaku untuk pria dan suami. Meskipun kata “pria” dan “suami” tidak disebutkan, kedua ayat di atas juga ditujukan dan berlaku bagi para wanita dan istri, sehingga bisa dipahami juga sebagai berikut;

Suami merasa senang, gembira, puas, bahagia dan nikmat terhadap istrinya dari sikap, perilaku, kata-kata, ekspresi, penampilan dan pelayanan istrinya ketika berhubungan dengan istrinya dalam segala aktivitas sehari-hari.

Pada saat yang sama suami juga harus membuat istrinya merasa senang, gembira, puas, bahagia dan nikmat terhadap dirinya dari sikap, perilaku, kata-kata, ekspresi, penampilan dan pelayanannya dalam setiap kesempatan dan aktivitas rumah tangga (bukan hanya ketika membutuhkannya saja dan bukan hanya ketika di atas ranjang saja). Demikian juga sebaliknya, istri merasakan hal yang sama terhadap suaminya dan berbuat hal yang sama kepada suaminya.
Al-Quran Berjalan
Ada kisah seorang suami yang bisa menjadi tauladan bagi seluruh alam. Namanya Mumammad, yang diagungkan umat Islam sedunia.

Alkisah, suatu hari,  Siti Aisyah, sangat khawatir. Ketika menjelang subuh Aisyah tidak mendapati suaminya disampingnya. Aisyah lalu keluar membuka pintu rumah rumah. Betapa terkejutnya ketia dia mendapati suaminya, yang tak lain Rasulullah Muhammad sedang tidur di depan pintu.

"Mengapa engkau tidur di sini?," ujar Aisyah. Nabi Muhammmad menjawab, "Aku pulang sudah larut malam, aku khawatir mengganggu tidurmu sehingga aku tidak mengetuk pintu. Itulah sebabnya aku tidur di depan pintu."

Itulah akhlaq Muhammad. Beliau bahkan tak pernah menyebut panggilan istirnya dengan panggilan buruk. Sebaliknya, beliau memanggil istri-istrinya dengan panggilan yang indah-indah.  Aisyah adalah istri Nabi yang sering mendapatkan sapaan  "ya khumairah" (wahai gadis berpipi kemerah-merahan). Begitulah Nabi, ia selalu memanggil istrinya dengan sapaan indah. Tak hanya Aisyah, bahkan untuk semua istri-istrinya, beliau selalu memanggil dengan panggilan indah dan menyenangkan perasaan mereka.

Tak ada akhlaq suami di dunia ini yang seindah akhlaq Muhammad. Karena itulah, Siti Aisyah pernah mengatakan,  akhlaq Muhammad itu sebagai “khuluquhu al-Qur'an” (al-Qur'an yang sedang berjalan).

Nabi sallAllahu 'alayhi wasallam mengingatkan para suami, "Berhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sungguh kamu akan ditanya di hari akhir tentangnya."
Para sahabat pada masa Nabi memperlakukan isteri mereka dengan hormat, mereka takut kalau wahyu turun dan mengecam mereka. *



هن لباس لکم وانتم لباس لهن

Ayat di atas menjelaskan bahwa kedudukan suami istri bagaikan pakaian satu sama lain dan jelas bahwa pakaian memiliki ciri-ciri yang dalam kehidupan dan hubungan suami istri harus tampak, sebagian darinya di antaranya:
  1. Sebagaimana salah satu fungsi dari pakaian adalah menutup aurat dan menjaga harga diri manusia, maka suami istri juga harus demikian, satu sama lain harus saling menutupi aib dari pasangannya dan menjaga harga diri satu sama lain.
  2. Sebagaimana antara manusia dan pakaiannya tidak ada pemisah, begitu juga suami istri hubungan satu sama lain harus erat dan tidak ada orang asing yang ikut campur dalam urusannya.
  3. Biasanya seseorang menggunakan pakaian sesuai dengan musim atau udara yang ia rasakan, ketika hawa panas manusia akan memakai baju yang agak tipis tapi kalau udara panas, mereka akan menggunakan pakaian yang tebal. Begitu juga dengan hubungan suami istri, ketika suami dalam keadaan marah maka istri harus menghadapinya dengan lemah lembut, dan ketika istri dalam keadaan capek maka suami harus mengobati rasa capeknya.
  4. Pakaian dapat menjaga manusia dari panas dan dingin, begitu juga sebaliknya manusia menjaga bajunya agar tidak kotor atau robek. Maka suami istri juga harus menjaga satu sama lain.
  5. Sebagaimana pakaian dapat menghangatkan tubuh manusia, maka suami harus bisa memberi kehangatan pada keluarganya dan menjauhkan dari sifat dingin dan acuh tak acuh.
  6. Sebagaimana pakaian dianggap sebagai perhiasan maka suami istri harus menjadi perhiasan bagi yang lainnya.
  7. Sebagaimana manusia memilih baju dalam berpakaian, maka begitu juga suami istri harus mereka sendiri memilih istri atau suami.
  8. Manusia ketika memilih pakaian biasanya yang sesuai dengan dirinya dan menurut ukurannya sendiri, begitu ketika mencari istri atau suami harus yang sesuai dengan mereka masing-masing.[E.q]