This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 11 Juni 2016

Cinta Ibu dan Bapak buat kalian anak-anakku,..


Hari kemarin,betapa ibumu ini kuat membawa kalian dari perut ku mulai 1 bulan sampai 9 bulan,rasa sakit yng kata orang seribu kali lipat,nyaris tak pernah kurasakan,Allah selalu memberi ibu kekuatan dan kelancaran dalam setiap persalinan kalian,

Hari kemarin, ibumu ini tetap kuat,karna Allah selalu memberi Ibu kesehatan,walau siang malam harus tetap mampu menyusuimu,setiap malam selalu terjaga untuk tetap menjagamu,dalam setiap tangismu,karna lapar,haus,dan ketidak nyamanan,maafkan ibu anakku,kemarin tak bisa membahagiakan kalian,karna keterbatasan dan ketidak mampuan Ibu,..

Hari kemarin,sering membuat kalian tidak nyaman, karna kehidupan kalian tidak disertai kebahagiaan,karna banyak hal yng kalian inginkan, tidak dapat Ibu penuhi,belum lagi ibu selalu memberi kalian irama yng kurang menyenangkan,karna kehidupan itu selalu diwarnai dengan keributan,pertengkaran antara Ibumu dan Bapakmu,yng setiap saat tak terhindarkan, tapi kalian harus tahu, suasana itulah yng membuat ibu dan bapak semakin cinta dan selalu dihiasai kebahagiaan, dan situasi itulan yng membuat Ibumu ini tumbuh lebih dewasa dan bisa tetap tegar dalam menghadapi setiap masalah,

Hari kemarin,kalian harus tahu anak2ku,banyak hal yng Ibu dan Bapak kalian rasakan dalam ketidak cocokkan, tapi perlu kalian tahu, Ibu selalu berusaha untuk tetap sabat dan berharap," Semoga esok lusa bisa berubah"perubahan itu ternyata tidak mudah,dan tidak bisa dijangkau dengan waktu yng sangat singkat, 30 tahun kami jalani,dan saat ini Ibumu bisa merasakan perubahan itu pada bapakmu,..
perubahan yng dulu bapak tidak pernah mau diajak bicara kalau ada masalah,..
perubahan yng dulu bapakmu tidak suka yng namanya jalan bareng,..
perubahan yng dulu tidak peduli dengan kesibukan Ibu ..
Perubahan yang dulu selalu tidak terbuka,..
dan banyak perubahan yng dulu,..bla,..bla,..bla,..
Ternyata Ibu baru faham, bahwa itulah yng Allah berikan buat Ibu,supaya Ibu menjadi istri yng kuat,tegar,mandiri,semua adalah jalan yng Allah berikan buat Ibu,..

Jujur sejujur jujurnya,..
Hari ini Ibu merasa lelah, karna ternyata Allah masih memberiku satu scenario, yng didalamnya ada Ibu diantara cerita-cerita kalian,.. setelah kalian dewasa, Ibu banyak diuji kesabaran ini melali kalian,betapa ibu harus berusaha menyimpan sejuta rahasia atas perbuatan yng ditimbulkan baik itu oleh kalian ataunoleh orang lain karna ada hubungannya dengan kalian,..ibu lakukan itu semata-mata karna ibu tak ingin bapakmu terluka, itulah bentuk cinta dan kasih sayang ibu buat Bapak,..
Bapak bukan orang yang harus tersakiti karna kita,ibumu dan kalian anak2nya,.. Ibu terkadang harus sanggup menyimpan rapat rahasia apapun demi hati Bapak tidak terluka,

Hari ini,.. Ibu merasa bahagia walaupun ditangan ini harus terluka karna menggenggam bara,... dan ibu ingin kalian bahagia, tanpa terbebani dengan kebutuhan ibu,bapa, secara materi atau apapun,.. hanya ibu mohon, kalau cita-cita ibu ingin kalian bahagia  ini tidak bisa terjangkau tanpa dukungan kalian, ibu berharap,jadilah dirimu sendiri, yng selalu ada dijalan yng diridhoi Allah Subhanahuwata'ala ,lelah Ibu tak ada apa2nya kalau kalian bisa menjadi penguat ibu,..biarkan lelah ibu menjadi tanggung jawab Ibu sendiri, tetapi tidak untuk kalian, dan ibu ga akan lelah karna bersama kalian setiap hari,hitungan jam,menit,detik Kehadiran kalian,dan dukungan kalian adalah sesuatu yang berharga buat ibu... kalian akan tumbuh besar,menjadi anak remaja menjajak dewasa, dan bahkan ada yng sudah menjadi ibu dari cucu2ku, ibu ingin hari2 terindah ini bersama kalian selalu ada buat kita semua,

Hari ini,...Ibu merasa bahagia dengan  Bapak , bantu ibu menikmati kebahagiaan ini sampai saatnya dipanggil yng maha kuasa,biarkan ibu dan bapak menikmati kebahagiaan ini setelah lama ibu nantikan saat-saat seperti ini,..jngn pernah kalian melukai hati dan perasaan Bapakmu,..andai Ibu lebih dulu dipanggil yng maha kuasa, bahagiakan Bapak, sampai kelak menyusul Ibu,.. 

Hari ini,..tak kan terasa di makan waktu tiba2 kalian sudah tumbuh besar dewasa....jadi anak2 yang soleh dan soleha, ibu akan selalu mendoakan kalian Maya,Ayu,Ajeng,Apip,......tuk menjadi anak2 yang baik,soleh dan soleha, berbakti sama Bapak dan ibu juga dengan Allah...saat nnti kalian sudah mengerti agama jangan pernah tinggalkan solat ya nak....doakan untuk kami Bapak  dan ibu dan jangan pernah lelah untuk berbuat baik dengan sesama dan jangan pernah meminta balas budi karna kita berbuat baik dengan sesama biar Allah yang membalas semua kebaikan yang kalian perbuat nanti...

Pesan Ibu


Ibu tidak meminta kalian lebih dari kalian ibu hanya pinta dari kalian tuk bisa menjanga diri dan bentengi diri kalian dengan tiang agama taat pada ayah dan ibu dan juga pada Allah yang menciptakan kalian jikalau kalian suatu saat tersesat ingat lah Allah karna kalian akan dituntun kembali kejalannya....satu hal penting yng harus kalian lestarikan, saling menjaga,menghormati,dan saling membantu,terutama saling menyayangi satu sama lain diantara kalian, berbeda pendapat boleh, tapi  perbedaan itu harus menjadi satu tiang penyangga untuk satu kekuatan bersatunya kalian anak2 Ibu dan Bapa,..selalu ingat ya nak pesan2 ibu ini ibu sangat menyayangi kalian maaf kalo ibu kadang suka kurang sabar dalam menghadapi kalian mungkin karna efek lelah yang menimbulkan emosi dan meluap kekalian...I Love U All...

Surat buat dirimu wahai imamku.........


السًّلا م عليكم ورحمة الله وبركاتهًّ
             Saat aku tulis surat ini,aku betul2 dalam keadaan bahagia, dan aku ingin selalu mengingatkan bahwa pernikahan kita sampai hari ini adalah ikatan sesaat. Karna dii akhirat lah  pernikahan yang abadi itu. Kalau hari ini engkau menghiasi hidup dengan iman dan amal sholeh, dan tidak henti mengingatkan istrimu ini untuk senantiasa untuk memperbaiki diri. Maka insyaalah di dunia aku istrimu dan kelak di akherat aku bidadarimu... Insyaallah....
Wahai Imamku.............
Betapa aku takut kehilanganmu,aku merasa engkaulah kelak yng akan menuntunku saat jalanku salah,saat memori ini mulai pikun,tak ada alasan buatku untuk bisa menyakitimu,aku yng dulu membencimu,aku yng dulu ego yng selalu ingin menang sendiri, kini hati yng keras itu telah luluh karna kesabaranmu, 
Wahai Imamku,....

rasa ini tak bisa tergantikan dengan apapun,ingin rasanya aku memelukmu dan takkan pernah melepasmu,
tahukah kau wahai imamku, terkadang aku cemburu dengan gayamu,yng selalu menomor duakan aku dibanding teman2mu,murid2mu, tapi setelah aku sadar,itulah kelebihanmu yng orang lain tidak ada,engkau selalu ada buat siapapun termasuk aku  istrimu,... maafkan aku wahai imamku, rasa cemburu ini semata-mata karna tingginya rasa cintaku untukmu,..

Wahai Imamku....
Inilah yang perlu kita renungkan sejenak. Meski manusia mengatakan betapa muda usia kita, tetapi tidakkah masa berganti dan zaman bertukar? Semua itu pertanda bahwa usia kita semakin mendekati titik akhir. Setiap detik perjalanan hidup kita adalah perjalanan menuju kematian. Dan Allah Azza wa Jalla sudah mengingatkan bahwa setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Karenanya…… ada yang perlu kita kerjakan agar abadi cinta kita. Ada yang perlu kita tangisi atas kesalahan yang tak henti-henti kita kerjakan. Ada yang perlu kita ingat atas amanah yang telah Allah berikan kepada kita atas pernikahan kita ini kelak akan memberi bobot  kepada bumi dengan kalimat La ilaaha illallah.
Wahai Imamku.............
              Kalau ada keshalihan pada diri mereka, Insyaallah akan selalu ada do’a yang mengantarkan kita pada kemuliaan yang lebih tinggi di sisi Allah. Kalau pun mereka lalai mendo’akan, keshalihan mereka cukup sudah menjadi kebaikan yang menyejukkan mata kita di akhirat. Cintai dan sayangilah anak-anak kita dengan sepenuh jiwa.Indahnya Cinta yang engkau berikan untukku, saat aku marah,engkau tak pernah memperdulikanku,karna engkau lebih tahu ,kemarahanku tidak akan reda saat kau manjakan,tapi engkau selalu berlalu dalam sujudmu,doa-doamu,alunan suaramu dalam ayat-ayat suci alqur'an, itulah yng bisa meluluhkanku wahai imamku,..

Wahai Imamku,..
Engkau memanjakanku bukan dengan kata-kata yng romantis, tapi dengan sikap yng penuh pengertian,kapan saatnya engkau harus menjauh,dan kapan saatnya engkau harus memanjakanku,walau kadang aku merasa kesal dengan sikapmu yng dingin,tapi dibalik itu,engkau mampu menghangatkan situasi hatiku...
Wahai Imamku,...

Tentunya aku tak menginginkan rumah yang selalu hangat dengan kehadiranmu ini akan gersang, jauh dari rasa cinta dan kasih sayang. Tetapi apakah yang dapat menjamin kita saling menyayangi jika cantiknya wajah bisa hilang dan kencangnya kulit bisa berubah menjadi keriput? Tidakkah engkau lihat betapa banyak manusia yang menyatakan saling mencintai saat menikah, tetapi sebelum anak ke dua lahir mereka sudah saling bertikai? Apakah yang salah pada mereka sehingga cinta yang dulu menggerakkan mereka untuk menikah, sekarang sudah menjadi apinya?
 Ada yang sering kita lupa, cerita memang bisa disuburkan dengan kata – kata yang membakar jiwa. Tetapi kata apa yang bisa terucap jika jiwa telah membeku dan kehangatan cinta sudah musnah?
Maka ada yang perlu kita perhatikan agar jiwa kita hidup, sehingga kata-kata cinta dengan sendirinya akan senantiasa menghiasi. Ada yang perlu kita benahi agar tanpa kata cinta pun, rasa cinta itu tetap ada dan bersemi indah di dada.
Wahai Imamku..............
              Aku tak hendak berpanjang kata dengan ungkapan berbunga-bunga. Usia pernikahan kita sudah beranjak jauh, cukuplah dengan nasihat, zaman bertukar masa berganti, sedangkan hati sesuai dengan sifatnya berbolak-balik. Karenanya sudah saatnya kita menyuburkan cinta dalam keluarga, justru tidak dengan mengandalkan pada ungkapan yang indah. Kita suburkan kasih sayang dan rasa cinta yang tulus denagn memohon kepada yang menggenggam Qolbu, Allah Azza wa Jalla. Kita kerjakan perkara-perkara yang termasuk amal shalih, memberi makan fakir miskin, berbuat baik pada orang tua, 
dan bentuk-bentuk amal shalih lainnya. Semoga dengan itu Allah ridlo kepada kita, memperbaiki iman kita, dan melimpahkan rasa cinta serta kasih sayang kepada kita.
Wahai Imamku...............
              Sungguh, inilah cinta yang tak mudah aus dimakan zaman, sebab perasaan ini hadirnya bukan karena eloknya wajah dan manisnya senyuman. Bukan juga karena merdunya suara dan lembutnya perkataan. Tetapi perasaan ini hadir karena Allah Ta’ala sendiri yang menanamkannya, sehingga meski engkau dan aku sudah semakin tua, tak ada yang menghalangi perasaan untuk senantiasa dekat. Karena perasaan cinta yang Allah tanamkan itulah, seperti apapun senyummu, selagi bukan karena marah, tetap akan terasa indahnya.Kalau ikatan perasaan yang tumbuh karena iman dan amal shalih sudah ada diantara kita, maka kita boleh berharap tentang suatu masa ketika langit telah di gulung dan bumi telah di lipat.

Demikian ku tulis surat ini, semoga ada yang dapat kita renungkan. Semoga atas ridlo Allah abaadi cinta kita hingga kiamat tiba. “ DI DUNIA AKU ISTRIMU DAN DI AKHIRAT AKU MENJADI BIDADARIMU” .Kelak ketika dunia sudah be
rakhir, ada suami istri yangAllah Ta’ala abadikan hubungan mereka. Kalau timbangan amal salah satunya kurang, ia akan disusulkan kepada timbangan amal yang lebih berat. Jika engkau dan aku termasuk di antara yang shalih, Allah Ta’ala akan saling susulkan kita ke dalam surganya. Jika para pemuja cinta berkata”tak ada yang dapat memisahkan cinta kita kecuali kematian” , maka bagi orang-orang yang beriman ungkapan itu tak berlaku. Sebab bagi mereka, kematian tak sanggup memutus ikatan cinta.Peluk Cium buatmu seorang,...
والسًّلا م عليكم ورحمة الله وبركاتهًّ

Jumat, 03 Juni 2016

Tips Ibnul Qayyim Dalam Menghadapi Takdir Yang Buruk


Tips Ibnul Qayyim Dalam Menghadapi Takdir Yang Buruk

Terkadang dalam hidupnya seorang mukmin harus menghadapi takdir yang buruk, misalnya sakit keras, ibunya meninggal, dizalimi temannya, dan disebarkan fitnah buruk tentang dirinya (difitnah) sampai merasa sakit hati. Nah, bagaimana sikap seorang mukmin yang baik?

          
  
Bukanlah yang dimaksud dengan kata takdir dalam frasa “takdir buruk” pada judul di atas adalah perbuatan Allah menakdirkan suatu peristiwa. Karena Allah Maha Indah, baik dzat, nama, sifat, maupun perbuatan-Nya. Allah Maha Indah ditinjau dari segala sisi. Tidak ada satupun keburukan yang terdapat pada diri Allah. Tidak boleh satupun keburukan disandarkan kepada dzat, nama, sifat, maupun perbuatan-Nya.

Apakah yang Dimaksud dengan Takdir Buruk?

Maksudnya adalah peristiwa pahit yang Allah takdirkan terjadi pada makhluk-Nya. Dalam menjalani kehidupan terkadang seorang mukmin menghadapi takdir yang baik, yaitu peristiwa yang menyenangkan dirinya. Sebagai contoh, seorang menikah, berhasil melakukan kebaikan, dan mendapatkan keuntungan dalam bisnisnya yang halal. Ini adalah takdir baik dan menggembirakan.

Tips Menghadapi Takdir Yang Buruk

Namun, terkadang dalam hidupnya seorang mukmin harus menghadapi takdir yang buruk, misalnya sakit keras, ibunya meninggal, dizalimi temannya, dan disebarkan fitnah buruk tentang dirinya (difitnah) sampai merasa sakit hati. Nah, bagaimana sikap seorang mukmin yang baik?
Tips 1
Di dalam kitab Al-Fawaid, Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah bertutur
إذا جرى على العبد مقدور يكرهه فله فيه ستّة مشاهد
Jika sebuah takdir yang buruk menimpa seorang hamba, maka ia memiliki enam sikap dan sisi pandang:
الأوّل: مشهد التوحيد، وأن الله هو الذي قدّره وشاءه وخلقه، وما شاء الله كان وما لم يشأ لم يكن
Pertama: Pandangan (kaca mata) Tauhid. Bahwa Allahlah yang menakdirkan, menghendaki dan menciptakan kejadian tersebut. Segala sesuatu yang Allah kehendaki pasti terjadi, dan  segala sesuatu yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi.
Penjelasan:
Seorang mukmin yang di dalam hatinya mengakar kuat keimanan terhadap Rabbnya akan memandang segala sesuatu dengan kaca mata iman dan tauhid, terlepas apapun yang dihadapi dan dialaminya. Hatinya meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi, pastilah Allah yang menghendakinya terjadi dan Dialah yang menakdirkannya, baik peristiwa tersebut sebuah kebaikan ataupun keburukan. Namun setiap yang Allah takdirkan terjadi, pastilah ada hikmahnya, baik kita ketahui atau tidak.
Oleh karena itu, ketika mendapatkan musibah, Anda dizalimi orang lain atau difitnah misalnya, maka pandanglah peristiwa itu dengan kacamata iman, Allahlah yang menakdirkan musibah ini menimpa diri saya, Allahlah yang memilih saya untuk menjadi orang yang tertimpa musibah ini ,
Allah lah yang memilih saya menjadi korban fitnah ini. Radhiitu billahi Rabbaa, saya ridha Allah menjadi Rabbku dan Sang Pengaturku. Saya tidak akan memprotes takdir-Nya. Karena setiap hari seorang hamba berpeluang tertimpa musibah, maka pantaslah prinsip hidup yang seperti ini dalam Islam disyari’atkan untuk diwujudkan dalam ucapan dzikir pagi dan sore, bahkan disyari’atkan untuk diucapkan 3 kali,
رضيت بالله رباً، وبالإسلام ديناً، وبمحمد صلى الله عليه و سلم نبيا
“Aku rela Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku dan Nabi Muhammad shalllallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabiku” (HR. Ahmad dan yang lainnya, dishahihkan oleh Al-Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi).
Dengan demikian, setiap kali seorang hamba tertimpa musibah, ia menghadapinya dengan lapang dada dan menggantungkan harapan hatinya semata-mata kepada Sang Pengaturnya agar ia  mendapatkan jalan keluar dan mampu bersabar dalam menghadapinya dengan mengharapkan pahala dari-Nya.
Tips 2
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah melanjutkan
الثاني: مشهد العدل، وأنه ماض فيه حكمه، عدل فيه قضاؤه
Kedua: Kacamata keadilan. Bahwa dalam kejadian tersebut berlaku hukum-Nya dan adil ketentuan takdir-Nya.
Penjelasan
Setiap peristiwa yang ditakdirkan terjadi pada diri seorang hamba pastilah Allah selalu adil dan tidak pernah zalim kepadanya, karena Allah menentukan takdir bagi seorang hamba selalu sesuai dengan tuntutan hikmah-Nya dan sesuai dengan ilmu-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِᄉ
“Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya” (Fushshilat:46).
Bukankah setiap musibah yang ditakdirkan menimpa kita karena akibat dosa kita?
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kalian maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahan kalian)” (Asy-Syuuraa: 30).
Tips 3
Kemudian Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
الثالث: مشهد الرحمة،وأن رحمته في هذا المقدور غالبة لغضبه وانتقامه، ورحمته حشوه
Ketiga: Kacamata kasih sayang. Bahwa rahmat-Nya dalam peristiwa pahit tersebut mengalahkan kemurkaan dan siksaan-Nya yang keras, serta rahmat-Nya memenuhinya.
Penjelasan:
Tidaklah Allah menakdirkan atas diri seorang mukmin sebuah peristiwa yang pahit, kecuali didasari kasih sayang-Nya kepada hamba tersebut. Dan kasih sayang-Nya mengalahkan murka-Nya.
Allah Ta’ala berfirman:
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu” (Al-A’raaf:156).
Dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah berfirman,
إن رحمتي سبقت غضبي
Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku” (HR. Bukhari dan Muslim) .
 Tips 4
Selanjutnya, Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah bertutur
الرابع: مشهد الحكمة، وأن حكمته سبحانه اقتضت ذلك، لم يقدّره سدى ولا قضاه عبثا
Keempat: Kacamata hikmah. Hikmah-Nya Subhanahu menuntut menakdirkan kejadian itu, tidaklah Dia menakdirkan begitu saja tanpa tujuan dan tidaklah pula Dia memutuskan suatu ketentuan takdir dengan tanpa hikmah.
Penjelasan:
Hikmah pentakdiran pastilah ada. Namun hikmah tersebut terkadang kita tahu, namun terkadang pula kita tidak tahu. Namun, ketidaktahuan kita terhadap suatu hikmah dari kejadian tertentu , tidaklah menghalangi kita berbaik sangka kepada Allah Ta’ala. Bahwa dengan hikmah Allah, Allah memutuskan suatu takdir. Jadi, kita meyakini bahwa Allah Ta’ala Maha Bijaksana dalam menetapkan takdir-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mukminuun: 115).
Allah Ta’ala juga berfirman,
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?” (Al-Qiyaamah: 36).
Tips 5
Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah bertutur:
الخامس: مشهد الحمد، وأن له سبحانه الحمد التام على ذلك من جميع وجوهه
Kelima: Kacamata pujian. Bahwa Dia Subhanahu terpuji dengan pujian sempurna atas penakdiran kejadian tersebut, dari segala sisi.
Penjelasan:
Allah terpuji dari segala sisi, terpuji dzat, nama, sifat maupun perbuatan-Nya, termasuk terpuji saat menakdirkan suatu takdir yang pahit, karena semua itu berdasarkan ilmu dan tuntutan hikmah-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ ۚ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Do’a mereka di dalamnya ialah subhanakallahumma dan salam penghormatan mereka ialah salam. Dan penutup doa mereka ialah segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam.” (Yuunus: 10).
Tips 6
Terakhir, Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah Menjelaskan
السادس: مشهد العبوديّة، وأنه عبد محض من كل وجه تجري عليه أحكام سيّده وأقضيته بحكم كونه ملكه وعبده، فيصرفه تحت أحكامه القدريّة كما يصرفه تحت أحكامه الدينيّة, فهو محل لجريان هذه الأحكام عليه
Keenam: Kacamata peribadatan. Bahwa orang yang menjalani takdir yang buruk itu adalah sekedar hamba semata dari segala sisi, maka berlaku atasnya hukum-hukum Sang Pemiliknya, dan berlaku pula takdir-Nya atasnya sebagai milik dan hamba-Nya, maka Dia mengaturnya di bawah hukum takdir-Nya sebagaimana mengaturnya pula di bawah hukum Syar’i-Nya. Jadi, orang tersebut merupakan hamba yang berlaku atasnya hukum-hukum ini semuanya.
Penjelasan:
Sebagai seorang mukmin yang meyakini bahwa ia hanyalah milik Allah dan hamba-Nya, maka ia sadar dan mengakui kepemilikan Allah atas dirinya sehingga Dia berhak mengaturnya dengan bentuk pengaturan bagaimanapun juga, semua terserah Dia, Sang Pemilik alam semesta, maka ia ridha dengan pengaturan Rabbnya tersebut dan benar-benar menghamba kepada-Nya saja.
Seorang mukmin juga sadar bahwa dalam keadaan bagaimanapun juga, sebagai seorang hamba, ia tetap tertuntut untuk mempersembahkan peribadatan dan penghambaan kepada Sang Pemiliknya, yaitu Allah ‘Azza wa Jalla. Sebagaimana dalam keadaan senang dan lapang, ada tuntutan peribadatan atasnya, maka begitu juga dalam keadaan susah dan tertimpa musibah, ada tuntutan peribadatan atasnya pula. Ia adalah hamba Allah, baik dalam keadaan sedih maupun senang.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمَٰنِ عَبْدًا
Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba” (Maryam: 93).
Allah Ta’ala berfirman,
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan” (Al-Furqaan: 63).
Semoga bermanfa’at.
***
Referensi:
  1. Fawaidul Fawaid , Imam Ibnul Qoyyim, ta’liq: Syaikh Ali Hasan.
  2. Madarijus Salikin, Imam Ibnul Qoyyim.