Sabtu, 11 Juni 2016

Surat buat dirimu wahai imamku.........


السًّلا م عليكم ورحمة الله وبركاتهًّ
             Saat aku tulis surat ini,aku betul2 dalam keadaan bahagia, dan aku ingin selalu mengingatkan bahwa pernikahan kita sampai hari ini adalah ikatan sesaat. Karna dii akhirat lah  pernikahan yang abadi itu. Kalau hari ini engkau menghiasi hidup dengan iman dan amal sholeh, dan tidak henti mengingatkan istrimu ini untuk senantiasa untuk memperbaiki diri. Maka insyaalah di dunia aku istrimu dan kelak di akherat aku bidadarimu... Insyaallah....
Wahai Imamku.............
Betapa aku takut kehilanganmu,aku merasa engkaulah kelak yng akan menuntunku saat jalanku salah,saat memori ini mulai pikun,tak ada alasan buatku untuk bisa menyakitimu,aku yng dulu membencimu,aku yng dulu ego yng selalu ingin menang sendiri, kini hati yng keras itu telah luluh karna kesabaranmu, 
Wahai Imamku,....

rasa ini tak bisa tergantikan dengan apapun,ingin rasanya aku memelukmu dan takkan pernah melepasmu,
tahukah kau wahai imamku, terkadang aku cemburu dengan gayamu,yng selalu menomor duakan aku dibanding teman2mu,murid2mu, tapi setelah aku sadar,itulah kelebihanmu yng orang lain tidak ada,engkau selalu ada buat siapapun termasuk aku  istrimu,... maafkan aku wahai imamku, rasa cemburu ini semata-mata karna tingginya rasa cintaku untukmu,..

Wahai Imamku....
Inilah yang perlu kita renungkan sejenak. Meski manusia mengatakan betapa muda usia kita, tetapi tidakkah masa berganti dan zaman bertukar? Semua itu pertanda bahwa usia kita semakin mendekati titik akhir. Setiap detik perjalanan hidup kita adalah perjalanan menuju kematian. Dan Allah Azza wa Jalla sudah mengingatkan bahwa setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Karenanya…… ada yang perlu kita kerjakan agar abadi cinta kita. Ada yang perlu kita tangisi atas kesalahan yang tak henti-henti kita kerjakan. Ada yang perlu kita ingat atas amanah yang telah Allah berikan kepada kita atas pernikahan kita ini kelak akan memberi bobot  kepada bumi dengan kalimat La ilaaha illallah.
Wahai Imamku.............
              Kalau ada keshalihan pada diri mereka, Insyaallah akan selalu ada do’a yang mengantarkan kita pada kemuliaan yang lebih tinggi di sisi Allah. Kalau pun mereka lalai mendo’akan, keshalihan mereka cukup sudah menjadi kebaikan yang menyejukkan mata kita di akhirat. Cintai dan sayangilah anak-anak kita dengan sepenuh jiwa.Indahnya Cinta yang engkau berikan untukku, saat aku marah,engkau tak pernah memperdulikanku,karna engkau lebih tahu ,kemarahanku tidak akan reda saat kau manjakan,tapi engkau selalu berlalu dalam sujudmu,doa-doamu,alunan suaramu dalam ayat-ayat suci alqur'an, itulah yng bisa meluluhkanku wahai imamku,..

Wahai Imamku,..
Engkau memanjakanku bukan dengan kata-kata yng romantis, tapi dengan sikap yng penuh pengertian,kapan saatnya engkau harus menjauh,dan kapan saatnya engkau harus memanjakanku,walau kadang aku merasa kesal dengan sikapmu yng dingin,tapi dibalik itu,engkau mampu menghangatkan situasi hatiku...
Wahai Imamku,...

Tentunya aku tak menginginkan rumah yang selalu hangat dengan kehadiranmu ini akan gersang, jauh dari rasa cinta dan kasih sayang. Tetapi apakah yang dapat menjamin kita saling menyayangi jika cantiknya wajah bisa hilang dan kencangnya kulit bisa berubah menjadi keriput? Tidakkah engkau lihat betapa banyak manusia yang menyatakan saling mencintai saat menikah, tetapi sebelum anak ke dua lahir mereka sudah saling bertikai? Apakah yang salah pada mereka sehingga cinta yang dulu menggerakkan mereka untuk menikah, sekarang sudah menjadi apinya?
 Ada yang sering kita lupa, cerita memang bisa disuburkan dengan kata – kata yang membakar jiwa. Tetapi kata apa yang bisa terucap jika jiwa telah membeku dan kehangatan cinta sudah musnah?
Maka ada yang perlu kita perhatikan agar jiwa kita hidup, sehingga kata-kata cinta dengan sendirinya akan senantiasa menghiasi. Ada yang perlu kita benahi agar tanpa kata cinta pun, rasa cinta itu tetap ada dan bersemi indah di dada.
Wahai Imamku..............
              Aku tak hendak berpanjang kata dengan ungkapan berbunga-bunga. Usia pernikahan kita sudah beranjak jauh, cukuplah dengan nasihat, zaman bertukar masa berganti, sedangkan hati sesuai dengan sifatnya berbolak-balik. Karenanya sudah saatnya kita menyuburkan cinta dalam keluarga, justru tidak dengan mengandalkan pada ungkapan yang indah. Kita suburkan kasih sayang dan rasa cinta yang tulus denagn memohon kepada yang menggenggam Qolbu, Allah Azza wa Jalla. Kita kerjakan perkara-perkara yang termasuk amal shalih, memberi makan fakir miskin, berbuat baik pada orang tua, 
dan bentuk-bentuk amal shalih lainnya. Semoga dengan itu Allah ridlo kepada kita, memperbaiki iman kita, dan melimpahkan rasa cinta serta kasih sayang kepada kita.
Wahai Imamku...............
              Sungguh, inilah cinta yang tak mudah aus dimakan zaman, sebab perasaan ini hadirnya bukan karena eloknya wajah dan manisnya senyuman. Bukan juga karena merdunya suara dan lembutnya perkataan. Tetapi perasaan ini hadir karena Allah Ta’ala sendiri yang menanamkannya, sehingga meski engkau dan aku sudah semakin tua, tak ada yang menghalangi perasaan untuk senantiasa dekat. Karena perasaan cinta yang Allah tanamkan itulah, seperti apapun senyummu, selagi bukan karena marah, tetap akan terasa indahnya.Kalau ikatan perasaan yang tumbuh karena iman dan amal shalih sudah ada diantara kita, maka kita boleh berharap tentang suatu masa ketika langit telah di gulung dan bumi telah di lipat.

Demikian ku tulis surat ini, semoga ada yang dapat kita renungkan. Semoga atas ridlo Allah abaadi cinta kita hingga kiamat tiba. “ DI DUNIA AKU ISTRIMU DAN DI AKHIRAT AKU MENJADI BIDADARIMU” .Kelak ketika dunia sudah be
rakhir, ada suami istri yangAllah Ta’ala abadikan hubungan mereka. Kalau timbangan amal salah satunya kurang, ia akan disusulkan kepada timbangan amal yang lebih berat. Jika engkau dan aku termasuk di antara yang shalih, Allah Ta’ala akan saling susulkan kita ke dalam surganya. Jika para pemuja cinta berkata”tak ada yang dapat memisahkan cinta kita kecuali kematian” , maka bagi orang-orang yang beriman ungkapan itu tak berlaku. Sebab bagi mereka, kematian tak sanggup memutus ikatan cinta.Peluk Cium buatmu seorang,...
والسًّلا م عليكم ورحمة الله وبركاتهًّ

2 komentar:

  1. Сryptocurrencies - Сryptocurrencies - Сryptocurrencies
    Сryptocurrencies - Сryptocurrencies - titanium symbol Сryptocurrencies - Сryptocurrencies - Сryptocurrencies - 2020 edge titanium Сryptocurrencies smith titanium - Сryptocurrencies - Сryptocurrencies - Сryptocurrencies - trekz titanium headphones Сryptocurrencies - Сryptocurrencies raft titanium -

    BalasHapus