This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 14 Agustus 2015

Emosi dan suasana hati adalah dua hal yang berbeda, namun keduanya selalu berjalan seiringan. Suasana hati memengaruhi perasaan kita. Perasaan yang dirasakan akan menentukan apakah kita dapat menghadapi tantangan dan risiko atau menjadi kehilangan keyakinan dan optimisme. Sementara itu, emosi lebih kepada sikap dan perilaku dalam menghadapi suatu keadaan di luar kehendak kita. Ekspresi orang disaat senang atau bahagia akan berbeda sekali ketika antara keadaan bosan dan berduka.
Menurut beberapa ahli psikolog emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh bila seseorang bersikap kasar terhadap kita, tentu kita akan merasa marah. Jika dalam bekerja diganggu oleh teman kantor, secara spontan kita akan menghindar dan mencari ketenangan agar lebih fokus. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat, bahkan mungkin dalam hitungan detik.
Tetapi ketika dalam suasana hati yang buruk, kita dapat merasa tidak enak dalam waktu yang lama. Sebaliknya suasana hati tidak diarahkan pada objek. Melainkan membawa pikiran dan rasa dalam satu bentuk dimensi yang berbeda. Sehingga emosi dapat juga berubah menjadi suasana hati, saat kehilangan fokus pada objek konstektual. Seperti ketika hasil kerja kita tidak sesuai target, maka akan dikenai sanksi dari atasan meskipun tenaga dan pikiran sudah dicurahkan yang akan menimbulkan perasaan tidak nyaman, gelisah bahkan stres.
Berawal dari kepribadian yang menyangkut diri kita, disertai cuaca disaat hari dalam seminggu atau waktu dalam sehari tidak mendukung akan mempengaruhi aktivitas sosial sehari-hari. Faktor usia dan pola hidup seperti tidur dan olahraga bisa juga menyebabkan kestabilan emosi menjadi terganggu. Tidak luput dari itu, masalah perbedaan gender bisa berpengaruh pada tingkat emosional masing-masing individu. Keadaan itu semua merupakan sumber-sumber penyebab emosi dan suasana hati seseorang.
Berkaitan dengan dunia pekerjaan ada istilah Kerja Emosional. Situasi dimana seorang karyawan mengekspresikan emosi-emosi yang diinginkan secara organisasional selama transaksi antarpersonal di tempat kerja. Konsep kerja emosional dimulai dari penelitian-penelitian atas pekerjaan terkait pelayanan. Misalnya, maskapai penerbangan mengharapkan pramugari mereka bersikap ramah kepada penumpang, atau kita mengharapkan rekan kerja bisa diajak bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan kantor.
Namun, di lapangan keadaan itu labil. Ketidaksesuaian emosional dalam diri kita muncul, karena inkonsistensi antara emosi yang kita rasakan dan emosi yang ditampilkan. Ketika para karyawan harus menunjukkan satu emosi sementara pada saat yang bersamaan mengalami emosi yang lain. Kemudian menyembunyikan perasaan terdalam seseorang dan menghilangkan ekspresi-ekspresi emosional sebagai respon terhadap aturan-aturan penampilan yang diwajibkan oleh organisasi. Semua jenis emosi ini bukanlah pembawaan, melainkan harus dipelajari.
Ekpresi emosional dan suasana hati seseorang tentu bisa mempengaruhi kepuasan kerja. Sebuah teori peristiwa afektif (Affective Event Teory/AET), menunjukkan bahwa karyawan bereaksi secara emosional pada hal-hal yang terjadi pada mereka di tempat kerja dan reaksi ini memengaruhi kinerja mereka. Emosi berfungsi memotivasi manusia untuk terlibat dalam tindakan-tindakan penting agar dapat bertahan hidup, baik dengan emosi positif atau emosi negatif.
Kemudian suasana hati menjadi penentu dari kedua emosi tersebut. Jika kita dapat menganggap efek positif (positive affect) sebagai sebuah dimensi hati seperti ketenangan diri, kesenangan maka kegembiraan menjadi ujung tertinggi, dan rasa bosan atau kemalasan terletak paling terendah. Jika kita merasa efek negatif (negative affect) menjadi dimensi suasana hati yang meliputi rasa gugup, stres maka kegelisahan menjadi unggul, dan suasana santai, tenang akan terkikis.
Menurut sejumlah peneliti, orang-orang yang berada dalam suasana hati dan emosi yang baik lebih kreatif dibandingkan orang-orang yang berada dalam suasana hati suntuk. Mereka menghasilkan lebih banyak ide, dan cenderung dapat mengidentifikasi lebih banyak pilihan kreatif terhadap masalah. Tinggal kita memilih, efek positif atau efek negatif untuk menjalankan aktifitas sehari-hari.

Tips Mewarnai Hari dengan Kebahagiaan

 
Pin It
Kejarlah dan isilah waktu untuk Anda nikmati.
Anda pasti berpikir kalau kebahagiaan itu agak sulit untuk diraih pada masa-masa seperti sekarang ini. Terlalu banyak persoalan, di luar dan dalam diri kita yang meyakinkan kita bahwa bahagia itu jauh dari jangkauan.

Sesungguhnya, kebahagiaan adalah tanggung jawab pribadi. Anda sendirilah yang dapat menentukan apakah Anda bahagia atau tidak.

Kedengarannya sedikit keras bukan? Ya, inilah rahasianya, kebahagiaan ada dalam kendali Anda. Jika Anda menggantungkan kebahagiaan pada faktor-faktor di luar diri Anda (misalnya, orang lain), berarti Anda tidak duduk di “kursi sutradara” kehidupan Anda sendiri.
Anda pasti tidak menginginkannya, jadi ikutilah enam cara berikut ini untuk menghadirkan kegembiraan Anda akan hidup ini:
1. Isilah hari-hari dengan hal-hal yang Anda sukai 
Terkadang kebahagiaan itu ada dalam hal-hal detail. Jadi, pastikan agar hal-hal detail dari kehidupan sehari-hari Anda benar-benar berlangsung.
Mungkin itu adalah secangkir kopi atau teh, menikmati sinar matahari pagi, sarapan sehat dan lezat di meja makan, senam ringan sebelum ke kantor.
Tempel atau gantunglah tulisan atau gambar yang menginspirasi Anda di tempat yang mudah dilihat.

2. Tuliskanlah semua prestasi Anda 
Latihlah pikiran untuk menemukan hal-hal positif dari diri Anda dengan cara menulis semua prestasi atau pencapaian Anda.
Prestasi secara fisik, personal, target-target yang berhasil dicapai, tempat-tempat yang telah Anda kunjungi.
Terlalu sering kita menghabiskan waktu memikirkan apa yang belum beres daripada fokus pada apa yang sudah berjalan dengan benar.
Anda pasti akan terheran-heran betapa banyak yang telah Anda capai dalam hidup ini. Dan membaca semua prestasi itu akan membuat Anda merasa seperti mendapat hadiah jutaan rupiah.
3. Ambil keputusan untuk menjadikan diri Anda prioritas 
Anda seharusnya tidak memikirkan diri sendiri hanya ketika berulang tahun. Tunjukkanlah cinta bagi diri sendiri dengan menjadikan kesejahteraan Anda sebagai prioritas.
Isilah iPhone dengan musik favorit Anda. Hubungi seorang sahabat. Tidur siang. Pergilah ke salon atau spa. Bacalah buku sebelum tidur. Berjalan-jalanlah. Pergi ke toko buku, atau sekedar mampir selama 30 menit di kedai kopi.
Jadikan ini suatu kebiasaan. Jika belum terbiasa, lakukan langkah berikut:
Buatlah catatan, tulislah pada bagian atas: Cara Membuat Diri Saya Sebagai Prioritas, lalu daftarkan semua hal atau aktifitas yang Anda sukai. Utamakan aktifitas yang sifatnya membuat Anda disegarkan kembali.
Intinya, kejarlah waktu untuk dinikmati oleh diri Anda sendiri.

4. Ciptakan visual hal-hal mengagumkan dari diri Anda 
Mungkin itu adalah betapa sehat dan rupawannya Anda dan pasangan Anda saat berlibur tahun lalu. Buatlah kolase dari foto-foto Anda dan pajanglah di rumah atau meja kerja Anda.
Atau foto-foto snapshot yang memperlihatkan diri Anda sangat menarik. Tubuh kita adalah anugerah yang sangat mengagumkan. Rayakanlah itu dengan memamerkannya secara visual.
5. Lakukan sesuatu yang baru 
Tidak ingin terjebak dalam rutinitas? Anda dapat mendapatkan energi baru dengan mencoba sesuatu hal yang belum pernah Anda lakukan.
Pengalaman baru akan mengingatkan diri kita bahwa kita hidup dan bahwa hidup in penuh dengan kejutan yang menyenangkan.
6. Jadikan hari Anda untuk mencetak kemenangan 
Ketimbang terjebak dalam penunda-nundaan atau panjangnya daftar tugas yang harus dikerjakan, tentukan satu hal yang akan membuat Anda sangat bahagia apabila dapat dirampungkan hari itu.
Jadikan itu prioritas dan berjuanglah untuk menyelesaikannya. Anda akan merasa sangat bahagia dengan hari itu.
Terlalu sering kita menyimpan hal-hal yang paling penting untuk dikerjakan di penghujung hari, karena tersita menyelesaikan hal-hal kecil dan remeh-temeh.
Sekarang, lakukan kebalikannya. Kejarlah kemenangan besar Anda, karena itu akan membuat Anda gembira dan puas. 

10 Hal Penghalang Kebahagiaan

Buanglah jauh-jauh keinginan untuk menyenangkan hati semua orang.
Apa yang akan Anda buang sekiranya diberikan tempat sampah ajaib yang dapat menyingkirkan segala hal yang membuat Anda stres?

Pada masa-masa stres dan depresi, yang kita butuhkan adalah menghalau semua yang membuat kita terbeban, bahkan tidak sanggup untuk memikirkannya.

Ini bukan tentang mengambil lebih banyak, namun keinginan untuk melakukan lebih sedikit. Nah, jika Anda diminta untuk melemparkan 10 hal yang ingin Anda singkirkan dari hidup Anda, apakah sepuluh hal itu?

Jika Anda merasa sangat tertekan dan itu sudah berlangsung lama, lakukanlah sepuluh cara untuk mengubah cara berpikir Anda untuk meringankan beban stres yang selama ini Anda bawa. Hasilnya, Anda pun akan memiliki ruang dalam jiwa untuk menikmati hidup.
  1. Singkirkan keinginan untuk menyenangkan orang lain.
  2. Berhentilah berpikir seolah Anda pelu menjelaskan segala sesuatu.
  3. Izinkan diri Anda tidak selalu hadir. Tidak masalah untuk berkata "tidak" kepada suatu undangan atau pesta.
  4. Jangan merasa Anda harus selalu segera menjawab semua hal (sms, surat, e-mail).
  5. Buanglah pikiran bahwa Anda tergantung orang-orang lain untuk sukses.
  6. Singkirkan keinginan untuk menunjukkan kebolehan Anda. Anda sudah cukup baik dengan apa adanya, tak perlu sibuk membuktikan apa pun kepada orang lain.
  7. Berhentilah berusaha untuk diterima orang lain. Tak semua orang mau menerima Anda. Tak masalah. Tugas Anda adalah untuk menerima kenyataan itu.
  8. Ingatlah, Anda tak perlu mengetahui segala sehal secara detail. Dalam hidup ini, ada yang disebut misteri. Nikmatilah.
  9. Buanglah jauh-jauh keinginan untuk terlihat baik atau sempurna. Taka apa bila sesekali melakukan kesalahan atau sesuatu yang "gila". Semua orang pernah melakukannya.
  10. Singkirkan beban bahwa Anda bertanggung jawab untuk menopang orang-orang di sekitar Anda. Percayalah ada kekuatan yang lebih besar yang sanggup menolong mereka. Menolong dan mendukung orang lain memang sangat mulia. Namun jika sudah membuat Anda stres, itu pertanda Anda harus melepaskannya. 
Melemparkan beban berat dan stres adalah cara paling mudah untuk merasa lega dan bebas kembali. Dalam kebebasan dan kelegaan itulah hadir rasa keterbukaan, kekuatan dan kreatifitas baru.

Semuanya ini yang akan memampukan kita bekerja lebih baik sehingga dapat menolong lebih banyak orang.

Jika kita merasa bahagia, kita akan memberi dampak yang lebih besar. Jadi, ambillah waktu hari ini dan tuliskan 10 hal yang ingin Anda lepaskan dari hidup Anda. Tulis semua dan lemparkan jauh-jauh dari hidup Anda. 

Doa Agar Cepat Mendapatkan Keturunan
Ada banyak cara dan doa agar cepat hamil, namun diantaranya yg telah selalu berhasil anda bernadzarlah, jika mendapat anak pria akan dinamai Muhammad, sungguh nadzar ini sangat mujarab dan selalu berhasil, karena Rasul saw bersabda: “Barangsiapa yg sulit mempunyai keturunan, lalu ia bernadzar memberi nama anaknya dengan namaku, maka ALlah akan memberikan keturunan padanya”
dijelaskan pada Sirah Hakabiyyah, bahwa periwayat hadits ini termasuk orang yg tak punya keturunan, ia mencoba resep nabawi tsb maka ia mempunyai anak, ia namai Muhammad, lalu ia nadzar lagi, maka ia mendapat putra lagi, hingga ia mempunyai 7 anak putra bernama Muhammad
sudah puluhan orang yg mengadu pada saya akan hal ini dan setelah mereka mencoba maka mereka berhasil, ada yg sudah belasan tahuh tak punya keturunan dan Allah swt segera menjawab harapan mereka dengan Mukjizat Nabi Muhammad saw.
tentunya boleh ditambahi sebelum atau sesudah nama tsb.
Bagi teman anda agar memperbanyak doa : 
RABBIY LAA TADZARNIY FARDAN, WA ANTA KHAIRUL WARITSIIN.
Percayalah, dalam waktu dekat ia akan mempunyai keturunan, tidak berlaku lagi ucapan dokter bila kita berobat kepada Allah, yaitu dengan Cahaya Kemuliaan Alqur?an, sebagaimana Allah swt berfirman :
?DAN ZAKARIYYA KETIKA IA BERDOA :. ?…(doa diatas)…?, MAKA KAMI MENGABULKANNYA, DAN KAMI MENGHADIAHKAN KEPADANYA (seorang putra yaitu Nabi) YAHYA, DAN KAMI SEMPURNAKAN UNTUKNYA ISTRINYA (dengan kehamilan).. ? (Al Anbiya 89-90)

Allah menceritakan kepada kita ayat ini untuk mengabarkan kepada kita bahwa inilah munajat untuk orang yg menginginkan keturunan, ayat ini tak turun untuk Nabi Zakariya, tapi untuk kita, agar kita mengamalkannya, maka sampaikanlah pada teman anda agar ia mengamalkannya, dan yakinlah Hanya Dia Yang Maha Tunggal Menguasai Kehidupan dan Maha Tunggal Menebarkan keturunan pada setiap janin wanita di muka Bumi dari zaman ke zaman..Sumberhttp://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard
&Itemid=34&func=view&catid=8&id=20649#20649
Doa lainnya..
Dalam mencapai sesuatu yang diinginkannya manusia hanya bisa berusaha & berdoa, dan pada akhirnya Allah Yang Maha Kuasa lah yang menentukan hasil yang terbaik untuk kita.
Berikut tata cara saat melakukan hubungan suami istri yang kami dapat dari sebuah sumber sebagai doa untuk mendapatkan keturunan :
Tata Cara & Doa Sebelum Melakukan Hubungan Suami Istri 1. Lakukan Shalat Hajat dua rakaat.
2. Membaca surat Al-Ikhlas
3. Membaca Laa ilaha Illallaah.
4. Membaca Bismillaahil‘aliyyil ‘adzim Allaahummaj’alinuthfata dzurriyatan thayyibatan in kunta qadarta antakhruja dzalika min shulbi.
5. Membaca Allaahuma jannibnis syaithana wa jannibisyaithana ma razaqtana.
6. Saat hubungan sudah mau mencapai puncak (keluar sperma) segeralah membaca doaAlhamdulillaahiladzi khalaqa minal mai basyaran faja’alahu nasaban wasuhran wakana robbuka qadiran. (Membacanya cukup dengan dibisikan saja).
7. Pada saat melakukan hubungan intim, hindari arah kiblat & tutuplah badan dengan selimut.
Mudah-mudahan dengan mengamalkan tata cara di atas Allah akan memberikan hasil terbaik dari semua ikhtiar kita. Aamiin.
Tetap tawakal  ...Insya Allah



Kelihatannya sepele. Tapi, ibu hamil memang tidak boleh minum sembarangan.

Minuman bisa jadi masalah jika Anda tidak cermat memilihnya. Karena, kesehatan Anda dan janin yang jadi “taruhannya”. Makanya, teliti sebelum menentukan pilihan.

Apa saja yang boleh?

Sebetulnya, ada 4 jenis minuman yang oke untuk ibu hamil. Ke-4 jenis minuman itu adalah:

• Air putih . Seberapa banyak pun air putih yang diminum tidak akan berakibat buruk bagi kesehatan Anda. Bahkan, air putih sangat sehat bagi tubuh, yakni memperlancar aliran darah. Jadi, minumlah 2 liter air putih yang setara dengan 8 gelas setiap harinya.

• Susu . Mimunan ini merupakan sumber kalsium dan vitamin D terbaik, apalagi bagi janin yang memerlukan kalsium untuk pertumbuhan tulangnya. Mengingat kebutuhan kalsium meningkat selama hamil, sebaiknya Anda mengonsumsi susu sekitar 2 gelas setiap harinya. Pilihlah susu khusus untuk ibu hamil, karena telah diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral, seperti asam folat.

• Jus buah . Satu gelas jus buah dalam sehari bisa menjadi cara yang terbaik untuk mendapat vitamin. Meski begitu, jangan mementingkan minum jus ketimbang air putih atau tidak mengonsumsi vitamin yang diberikan oleh dokter Anda. Karena, bisa jadi vitamin dari buah dan sayur yang Anda konsumsi tidak mencukupi kebutuhan tubuh Anda.

• Sport drink . Minuman ini berfungsi menggantikan zat elektrolit yang hilang ketika tubuh berkeringat. Jadi, jika Anda aktif, sport drink memang bisa jadi pilihan. Tapi, kalau Anda tidak banyak bergerak, minuman ini tidak diperlukan. Minum air putih saja sudah cukup. Ingat, sport drink sama sekali bukan pengganti air putih dan biasanya mengandung zat pengawet yang justru kurang baik bagi kesehatan. Sebaiknya, Anda berkonsultasi dulu dengan dokter Anda.


Ini yang perlu dihindari
Terlalu banyak mengonsumsi kafein yang terkandung dalam kopi, teh, softdrink , dan cokelat, tidak baik bagi kehamilan. Terlalu banyak mengonsumsi kafein dikhawatirkan menyebabkan keguguran di trimester pertama, atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Itu sebabnya, dosis minuman berkafein yang dianjurkan saat hamil adalah tidak lebih dari satu cangkir sehari.

Minuman yang sama sekali tidak boleh dikonsumsi ketika hamil adalah alkohol. Dalam situs www.pregnancytoday.com disebutkan, mengonsumsi alkohol setiap hari berakibat cukup fatal. Anda berisiko melahirkan bayi dengan keterbelakangan mental, kelainan sistem saraf pusat, atau lahir meninggal! Minum alkohol sesekali pun dapat menyebabkan keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Jadi, hindari bir, wine, dan minuman beralkohol lainnya.

Laila Andaryani Hadis

Konsultasi ilmiah: dr. Pauline Endang, Sp.Gizi, Bagian Gizi - RS Fatmawati, Jakarta.

Untung Buat Si Janin

Apapun yang masuk ke dalam lambung akan diserap ke dalam aliran darah dan dikirim ke seluruh tubuh, termasuk plasenta yang bertugas mengirim makanan ke janin. Bila Anda minum air, misalnya, janin juga akan minum sebanyak yang Anda minum. Begitu pula kalau Anda minum sesuatu yang manis, kadar gula darah si kecil akan ikut-ikutan naik.

Mitos Vs Kenyataannya


• Mitos: Jangan minum air es sebab bayi akan gemuk nantinya

Kenyataannya: Air es tidak mengandung kalori atau karbohidrat, jadi tak menyebabkan gemuk. Jika minum air es dicampur sirup, barulah Anda berisiko kegemukan dan melahirkan bayi gemuk. Bukankah sirup mengandung gula?

• Mitos: Minum rebusan kacang hijau agar rambut bayi lebat

Kenyataannya: Ini bukan mitos, karena kandungan protein pada kacang hijau memang cukup tinggi, dan protein diperlukan untuk pertumbuhan rambut.

• Mitos: Persalinan bisa lancar kalau minum minyak goreng

Kenyataannya: Hingga kini belum ada penelitian yang membuktikan hal itu.


 

Kamis, 06 Agustus 2015

Harta, Kaya dan Kesederhanaan Menurut Pandangan Islam .

Saya membaca satu tulisan dari seorang ustad yang cukup terkenal tentang “Pandangan Islam terhadap Harta.” Isinya cukup bagus, di antaranya mengajarkan pembaca untuk jadi kaya sehingga bisa menggunakannya untuk kebaikan.
Meski demikian ada beberapa hal yang sepertinya kurang pas dan mengganjal di hati saya. Misalnya karena ingin kaya akhirnya begitu melihat rumah dan mobil bagus lalu mengelus-elus rumah dan mobil bagus milik orang lain yang diinginkannya (syukur-syukur kalau pagar rumah itu tidak dialiri listrik atau dipanggil satpam oleh yang punya) atau gaya hidup mewah seperti punya pesawat jet pribadi, naik pesawat first class, mobil mewah, dan makan makanan enak. Begitu pula dengan beberapa bacaan penulis Barat seperti Robert Kiyosaki yang meski sempat saya baca cukup bagus, namun tidak semuanya bisa jadi pegangan karena akhirnya mengarah pada spekulasi saham dan MLM (Buku-buku seperti itu memang jadi pegangan aktivis MLM).
Beberapa panutan yang ditonjolkan juga merupakan orang-orang kaya yang bermasalah di mana ada yang merupakan penghutang BLBI trilyunan rupiah dan juga keluarganya melakukan penundaan pembayaran hutang ganti rugi rumah dan tanah kepada warga Porong yang mereka rugikan, serta menjual media TV yang mereka miliki kepada konglomerat media Yahudi, Rupert Murdoch. Padahal ini tidak sesuai ajaran Islam:
Orang kaya yang menunda-nunda (mengulur-ulurkan waktu) pembayaran hutangnya adalah kezaliman. (HR. Bukhari)
Seorang ulama harusnya mewarnai ummatnya dengan sibghatullah. Bukan justru diwarnai ummatnya terutama dengan hal-hal yang kurang sesuai dengan ajaran Islam.
Sebagai orang Islam, pedoman kita adalah Kitabullah Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Insya Allah, Al Qur’an itu Haq dan Nabi itu maksum terjaga dari dosa dan kesalahan. Ada pun manusia biasa termasuk ulama tidak lepas dari salah dan lupa.
Dari berbagai ayat Al Qur’an dan Hadits yang saya baca, saya mengambil kesimpulan bahwa Islam itu menganjurkan ummatnya untuk memberi. Bukan untuk menjadi kaya. Contohnya kita disuruh membayar zakat dan juga bersedekah.
Mungkin ada yang bertanya, ”Apa bedanya ”Memberi” dengan ”Menjadi Kaya”? Bukankah untuk memberi kita harus kaya?”
Meski sekilas ”Memberi” sama dengan ”Menjadi Kaya”, tapi tidak serupa. Betapa banyak orang yang kaya tapi tidak mau bayar zakat atau bersedekah? Sebaliknya berapa banyak orang miskin atau yang hidupnya biasa saja tapi justru rajin berzakat dan sedekah? Banyak orang yang kaya tapi tidak berhaji. Sebaliknya banyak orang yang pas-pasan seperti TKI dan TKW malah bisa naik haji.
Mungkin ada yang bertanya, ”Apa iya orang miskin atau pas-pasan bisa sedekah/bayar zakat?” Jawabnya bisa:
Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya: Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Sedekah orang yang tak punya, dan mulailah memberi sedekah atas orang yang banyak tanggungannya. Dikeluarkan oleh Ahmad dan Abu Dawud. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim.
Bukan cuma dari hadits, ini pengalaman saya sendiri. Sebagai Ketua sebuah organisasi, beberapa orang menyumbang melalui saya. Ternyata penyumbang terbesar itu bukanlah orang yang kaya menurut pandangan ustad tersebut. Luas rumahnya paling tidak lebih dari 30 m2, mobil dan motor dia tidak punya. Namun dia menyumbang laptop dan palmtop (paling tidak nilainya Rp 3 juta) untuk ummat sambil memberi uang cash Rp 200 ribu. Dia jamu saya dengan makanan dan teh botol. Anggota-anggota lain yang punya mobil dan rumah bagus belum tentu bisa begitu. Ustad yang menerima laptop tersebut rumahnya dan sofanya jauh lebih bagus daripada rumah teman saya yang menyumbang. Teman saya bahkan tak punya sofa/kursi dan meja di ruang tamunya.
Sebalik ketika saya bersama teman-teman berkunjung ke rumah orang kaya di bilangan Jakarta Selatan, masya Allah. Meski lewat waktu makan malam cuma dihidangi minum saja sehingga perut kelaparan. Sampai di rumah sekitar jam 23:30 malam saya makan malam sambil gemetaran…Padahal orang kaya ini (Direktur Utama berbagai perusahaan besar di Indonesia) rumahnya sangat besar, mobilnya mewah dan banyak.
Kalau disuruh memilih harus bertamu ke siapa, saya tidak akan ragu untuk memilih bertamu ke rumah teman saya yang biasa saja tapi gemar memberi ketimbang ke rumah orang kaya namun ”hematnya” minta ampun…
Dalam Islam, yang diperintahkan adalah membelanjakan harta untuk kebaikan. Bukan menjadi kaya. Misalnya dalam rukun Islam tidak ada perintah jadi orang kaya. Yang ada adalah membayar zakat dan pergi berhaji JIKA mampu.
Saat ini saya melihat sebagian orang menganggap bahwa Islam mengharuskan ummat Islam harus kaya dengan alasan Nabi dulu kaya dan banyak perintah Islam seperti Zakat, Haji, Sedekah mensyaratkan adanya kekayaan.
Meski sekilas kelihatan benar, namun kiranya hal itu kurang tepat. Apalagi jika akhirnya untuk menjadi kaya semua cara dihalalkan dan membelanjakannya pun dengan bermewah-mewah serta memandang hina orang miskin.
”Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’” [Al Baqarah:43]
”Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” [Al Baqarah:83]
”Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” [Al Baqarah:110]
Ayat-ayat Al Qur’an di atas cukup jelas bahwa Islam memerintahkan ummatnya untuk membayar zakat dan bersedekah kepada kerabat dan fakir miskin. Bukan menjadi kaya karena berapa banyak orang yang kaya tapi tidak bayar zakat dan bersedekah.
Hadits Nabi ”Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” adalah himbauan untuk memberi. Artinya orang yang memberi lebih mulia daripada orang yang meminta. Bukan orang kaya lebih mulia dari pada orang miskin. Berapa banyak orang yang kaya tapi dari hasil minta-minta suap atau komisi dan enggan bersedekah.
Menjadi kaya bukanlah tujuan dalam Islam. Berapa banyak orang yang kaya, tapi dilaknat Allah dalam Al Qur’an. Contohnya Karun. Kekayaannya sangat besar, namun karena sombong dan enggan menolong, dia mati dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah SWT.
Saking kayanya Karun, kunci-kunci gudang hartanya saja sangat berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat macam Ade Rai…:
”Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri” [Al Qashash:76]
Bukan hanya Karun orang kaya yang disiksa Allah. Sebelumnya banyak orang-orang yang lebih kaya juga dibinasakan oleh Allah SWT:
Karun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.” QS 28.78
Mengharap kaya seperti Karun bukanlah ajaran Islam:
”Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar”.
Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar”.[Al Qashash:79-80]
Allah membenamkan Karun beserta hartanya ke dalam bumi dan orang yang ingin kaya seperti Karun menyesal:
”Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu. berkata:
“Aduhai. benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah)”. [Al Qashash:81-82]
Ayat di atas jelas bahwa menjadi kaya bukanlah tujuan dalam Islam. Untuk memperjelas saya tampilkan lagi ayat yang lain:
”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takatsuur:1]
Harta/kekayaan tidak ada manfaatnya jika dari yang haram atau tidak digunakan di jalan Allah:
”Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.” [Al Lahab:2]
Dalam hal mencari kekayaan, orang sering lupa sehingga yang haram menjadi halal. Indonesia adalah merupakan satu negara terkorup di dunia padahal mayoritasnya ummat Islam. Karena ingin kaya, banyak ummat Islam memilih jalan pintas dengan korupsi, mendapat komisi, dan sebagainya.
Banyak pejabat yang tidak mau kerja kecuali jika diberi uang padahal sebetulnya itu memang pekerjaan yang harus dia kerjakan. Sebagai contoh baru-baru ini ada berita Gubernur BI memberikan uang milyaran rupiah kepada DPR agar DPR membuat UU tentang BLBI. Untuk apa DPR diberi uang padahal membuat UU memang tugas mereka? Anggota DPR yang sebagian berasal dari Parpol Islam kan sudah digaji besar untuk membuat UU, mengapa harus diberi uang lagi? Inilah akibatnya jika kekayaan jadi tujuan utama seorang Muslim.
Rasulullah SAW berkata: ”Demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan terhadap kalian, tetapi yang aku khawatirkan adalah jika kekayaan dunia dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan kepada orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akhirnya dunia itu membinasakan kalian sebagaimana ia telah membinasakan mereka.” (Shahih Muslim No.5261)
Dalam surat Al Maa’uun disebut bahwa orang yang enggan menolong anak yatim dan fakir miskin dengan barang berguna sebagai pendusta agama meski dia sholat:
”Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya,
orang-orang yang berbuat ria.
dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” [Al Maa’uun:1-7]
Ciri Golongan Kiri yang disiksa di neraka di antaranya Hidup Mewah:
“Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu?
Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih,
dan dalam naungan asap yang hitam.
Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan.
Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.
Dan mereka selalu mengatakan: “Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali?”
[Al Waaqi’ah 41-47]
Allah tidak memandang apakah orang itu kaya atau banyak harta:
”Dan orang-orang yang di atas A’raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: “Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang selalu kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu.”[Al A’raaf:48]
Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan:
”Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.” [Al An’aam:141]
Orang yang hidup mewah secara berlebih sulit untuk bersedekah. Sebagai contoh, orang yang hartanya Rp 10 milyar, jika dia hemat dia hanya memakai Rp 1 milyar untuk kebutuhan hidupnya dan Rp 9 milyar dibelanjakan di jalan Allah. Tapi orang yang hidup boros, misalnya ada orang yang barang-barang melekat di badannya (pakaian, sepatu, jam tangan) saja sudah Rp 2 milyar, bisa menghabiskan Rp 10 milyar untuk bermewah-mewahan sehingga tidak ada lagi uang tersisa untuk zakat dan sedekah. Bahkan bisa jadi pengeluarannya berlebih hingga terbelenggu hutang.
Mengenai pandangan hidup mewah untuk ”meningkatkan kualitas hidup”, adakah itu sesuai Al Qur’an dan Sunnah Nabi? Allah melarang kita menghambur-hamburkan harta secara boros. Sebaliknya memerintahkan kita untuk bersedekah:
”Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]
Nabi Muhammad sendiri selaku Nabi dan pimpinan negara di mana kerajaan Romawi dan Persia sudah hampir jatuh di tangannya meski kaya menolak hidup mewah. Pada zaman Sahabat kedua kerajaan besar itu takluk di tangan Islam. Tidak seperti Raja Romawi dan Persia yang hidup mewah bergelimang harta, beliau hidup sederhana. Nabi tidur hanya beralaskan pelepah kurma sementara perabot rumahnya sedikit sekali sehingga membuat Umar ra menangis terharu:
Kisah Umar ra: Aku (Umar) lalu segera masuk menemui Rasulullah saw. yang sedang berbaring di atas sebuah tikar. Aku duduk di dekatnya lalu beliau menurunkan kain sarungnya dan tidak ada sesuatu lain yang menutupi beliau selain kain itu. Terlihatlah tikar telah meninggalkan bekas di tubuh beliau. Kemudian aku melayangkan pandangan ke sekitar kamar beliau. Tiba-tiba aku melihat segenggam gandum kira-kira seberat satu sha‘ dan daun penyamak kulit di salah satu sudut kamar serta sehelai kulit binatang yang belum sempurna disamak. Seketika kedua mataku meneteskan air mata tanpa dapat kutahan. Rasulullah bertanya: Apakah yang membuatmu menangis, wahai putra Khathab? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, bagaimana aku tidak menangis, tikar itu telah membekas di pinggangmu dan tempat ini aku tidak melihat yang lain dari apa yang telah aku lihat. Sementara kaisar (raja Romawi) dan kisra (raja Persia) bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai sedangkan engkau adalah utusan Allah dan hamba pilihan-Nya hanya berada dalam sebuah kamar pengasingan seperti ini. Rasulullah saw. lalu bersabda: Wahai putra Khathab, apakah kamu tidak rela, jika akhirat menjadi bagian kita dan dunia menjadi bagian mereka? [Muslim]
Keluarga Nabi tidak pernah 3 hari berturut-turut makan dengan kenyang. Selalu ada saat kelaparan setiap 3 hari.
‘Aisyah melaporkan: Tidak pernah keluarga Muhammad (SAW) makan sampai kenyang dengan roti gandum untuk tiga malam berturut-turut sejak kedatangan mereka di Medina hingga wafatnya” [Muslim]
Inilah sunnah Nabi kita. Kaya, tapi memilih menyumbangkan kekayaannya untuk kejayaan Islam. Bukan menumpuk-numpuk kekayaannya untuk bermegah-megahan seperti dalam surat At Takatsuur.
Para sahabat seperti Usman bin Affan menyumbang sepertiga hartanya untuk jihad di jalan Allah. Umar bin Khothob menyumbang separuh hartanya. Dan Abu Bakar menyumbang seluruh hartanya. Mereka menggunakan hartanya untuk memperkuat Islam sehingga persenjataan ummat Islam kuat dan lengkap dan bisa membiayai tentara yang tidak mampu secara finansial. Bukan untuk kepentingan pribadi secara berlebihan. Nah, semangat memberi, semangat berinfak inilah yang harus kita tiru.
Sempat para sahabat dalam 7 peperangan sampai makan belalang karena lapar. Pernah juga mereka makan seekor kambing yang dimakan beramai-ramai. Meski hidup prihatin, namun Nabi dan para sahabat dalam berjihad justru luar biasa hebatnya sehingga dua super power dunia waktu itu, Romawi dan Persia tidak dapat menaklukkan pasukan Islam. Justru merekalah yang tunduk. Harta yang ada digunakan bukan untuk kepentingan pribadi atau hidup mewah, tapi digunakan untuk melengkapi kendaraan, senjata, dan juga logistik untuk jihad.
Coba bayangkan pasukan mana yang akan menang? Jenderal yang memilih dana yang ada untuk membeli mobil mercy dan jaguar sementara panser amfibinya dibiarkan tua (buatan tahun 1962) dan bisa tenggelam dilaut dengan sendirinya atau jenderal yang memilih mobil yang sederhana dan membeli mobil tank yang canggih untuk anak buahnya?
Mana yang lebih baik? Jenderal yang memakai uang yang ada untuk beli pesawat pribadi yang mewah sementara anak buahnya naik pesawat tua Hercules yang umurnya hampir setengah abad sehingga belum kena peluru lawan sudah jatuh dengan sendirinya atau jenderal yang sederhana dan naik pesawat terbang dinas yang dipakai bersama-sama rekannya kemudian menggunakan sisa uangnya untuk pesawat tempur yang canggih?
Banyak orang-orang Arab yang kaya, tapi mereka tidak mampu mengalahkan Israel karena mereka lebih memilih menggunakan kekayaannya untuk hidup mewah. Bukan untuk membeli persenjataan yang bagus dan lengkap guna berjihad di jalan Allah. Orang-orang Arab yang jumlahnya 200 juta orang tak mampu mengalahkan orang Israel yang hanya 4 juta orang.
Satu penyebab mundurnya ummat Islam adalah Wahn: Cinta Dunia dan Takut Mati:
Tsaubah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian seperti menyerbu makanan di atas piring. Berkata seseorang: Apakah karena jumlah kami sedikit waktu itu? Beliau bersabda: Bahkan kalian pada waktu itu banyak sekali, akan tetapi kamu seperti buih di lautan. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn. Seseorang bertanya: Wahai Rasulullah, apakah wahn itu? Beliau bersabda: Cinta dunia dan takut mati”. (Riwayat Abu Dawud no. 4297. Ahmad V/278. Abu Na’im dalam Al-Hilyah)
Di Indonesia banyak orang miskin dan senjatanya sedikit serta antik-antik. Apakah kita kekurangan uang? Tidak juga. Para pejabat kita umumnya tidak mempergunakan uang yang ada untuk mensejahterakan rakyatnya. Tapi untuk memperkaya pribadi. Tak heran jika hartanya puluhan milyar rupiah dan sering tidak sesuai dengan gaji yang mereka terima. Banyak yang menghabiskan Rp 2-3 milyar rupiah untuk satu pernikahan anaknya. Jumlah ini sebenarnya cukup untuk memberi rumah tempat berteduh 80 orang.
Tentu saja ini bukan berarti ummat Islam harus malas mencari rezeki dan hidup miskin. Sebagaimana Sunnah Nabi dan contoh para sahabat, Nabi bisa kaya dan hidup mewah jika mau. Tapi beliau lebih memilih untuk bersedekah dan membelanjakan hartanya di jalan Allah:
Istri Nabi, ’Aisyah berkata bahwa pernah Nabi pagi-pagi mendapat hadiah yang banyak. Namun sebelum petang tiba harta tersebut sudah habis dibagikan untuk fakir miskin. Itulah akhlak Nabi sesuai ayat Al Qur’an di bawah:
Allah SWT berkata, ”Engkau tak akan mendapatkan kebaikan apa pun hingga kalian menyedekahkan sebagian harta yang paling kalian cintai.Ketahuilah, apa pun yang kalian infakkan, Allah pasti mengetahuinya.” (Ali ‘Imran: 92).
”Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah:195]
Nabi memiliki rumah untuk berteduh, kendaraan untuk dakwah dan jihad, baju zirah dan pedang untuk berperang. Idealnya para Muslim memiliki hal itu. Nabi memilih yang terbaik manfaatnya, tapi bukan yang termewah/mahal. Sebagai contoh Nabi memilih cincin perak untuk stempel ketimbang cincin emas. Nabi juga memilih baju zirah dan pedang dari baja yang kuat ketimbang emas 24 karat yang lunak.
Bukankah ketika kita mencari rezeki, akan terlihat perbedaannya antara orang yang niatnya hanya untuk kaya sehingga bisa punya rumah dan mobil mewah serta makan enak dengan orang yang ingin membelanjakan hartanya di jalan Allah lillahi ta’ala?
Jadi luruskan niat kita lillahi ta’ala. Masih banyak orang miskin di sekitar kita, bahkan banyak yang bunuh diri karena kemiskinan. Bantu mereka. Jangan habiskan harta kita karena gaya hidup kita yang boros.
Dari Umar bin Khottob ra dia berkata: ”Aku pernah mendengar Rosululloh SAW bersabda: ’Sesungguhnya seluruh amal tergantung kepada niat, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang berhijrah karena Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa yang berhijrah untuk mendapatkan dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya).’” (Bukhari-Muslim)
Jadi niatkan semua untuk Lillahi ta’ala. Bukan yang lainnya seperti dunia atau harta.
Saat ini bermunculan motivator Islam. Ini bagus. Tapi jangan sampai kita mengikuti motivator Barat sehingga akhirnya tenggelam pada materialisme/duniawi. Meski Islam MELARANG kita melupakan dunia, namun Islam mengajarkan kita mengutamakan akhirat:
”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi” [Al Qashash:77]
”Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia, maka Kami segerakan baginya di dunia dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir” [Al Israa’:18]
Allah mengingatkan kita bahwa akhirat lebih baik dan kekal dari dunia karena manusia memang cenderung pada dunia hingga banyak yang lupa akan akhirat:
”Sungguh hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada dunia” [Adh Dhuhaa:4]
”Akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal” [Al A’laa:17]
Di Indonesia banyak orang miskin. Menurut media VHR, 50.000 rakyat Indonesia bunuh diri karena kemiskinan dalam 3 tahun terakhir. Bahkan di media Surya Online diberitakan ada anak SD usia 11 tahun yang bunuh diri karena tidak kuat menahan lapar dan sakit maag yang diderita karena dia hanya sanggup makan sekali sehari. Tidak sepantasnya ummat Islam hidup bermewah-mewah sementara mayoritas rakyat hidup miskin karena ini tanda dari kurangnya iman:
”Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu.” (HR. Al Bazzaar)