Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yg mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yg dibuat-buat akan tetapi membenarkan yg sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yg beriman.
.
Perjalanan hidup manusia sejak Nabi Adam a.s. yaitu manusia pertama sekaligus bapak seluruh umat manusia hingga sekarang ini tenyata menoreh berbagai macam bekas berupa sejarah yg melukiskan perputaran roda kehidupan manusia dgn segala rona-ronanya yg pada hakekatnya sejarah tiada pernah henti sampai tibanya ajal yg telah ditentukan oleh Allah mengenai akhir hayat manusia dan akhir dari alam semesta ini. Karena Allah menciptakan langit dan bumi ini dan apa yg ada di antara keduanya adl dgn ajal yg sudah ditentukan. Semua sejarah yg pernah berlalu itu harus kita mengerti dan kita pelajari sehingga kita bisa napak tilas generasi-generasi Rabbani melihat apa yg didapat oleh kaum yg beriman kepada Allah dan menyadari akibat dari orang-orang yg mengingkari seruan Ilahi. Itulah yg dititahkan di dalam Alquran kepada kita umat akhir jaman umat pilihan umat Nabi yg paling mulia Muhammad saw. bahwa Allah menjadikan perjalanan umat-umat terdahulu itu sebagai ibrah bagi kita.
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yg mempunyai akal. Alquran itu bukanlah cerita yg dibuat-buat akan tetapi membenarkan yg sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yg beriman. .
Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yg sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang non muslim akan menerima seperti itu. .
Kita harus menyadari bahwa mereka umat-umat terdahulu diadzab oleh Allah di dunia dgn adzab yg dahsyat yg sangat mengerikan bila dibayangkan adl krn mereka mendurhakai membangkang dan mendustakan rasul yg diutus utk mereka. Mereka mengingkari kebenaran yg disampaikan kepada mereka meskipun telah nyata bukti-bukti kebenaran di hadapan mereka. itu adl yg terjadi pada umat-umat terdahulu sebelum diutusnya Rasulullah saw.
Adapun berkenaan dgn umat Rasulullah saw. umat akhir jaman ini ada keterangan dari Rasulullah saw. bahwa jika umat-umat terdahulu mendurhakai dan mendustakan nabinya mereka segera diadzab oleh Allah swt. dan apabila umat Muhammad saw. durhaka maka adzab mereka ditangguhkan dahulu sampai suatu masa. Tetapi hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa Allah akan menurunkan adzab kepada umat ini seperti yg pernah menimpa umat-umat terdahulu. Karena Allah pernah mengabarkan bahwa tidak akan mengadzab suatu kaum sedang Rasulullah saw. berada di antara mereka. Sedangkan saat ini Rasulullah saw. telah wafat. Dan Allah tidak akan mengadzab suatu kaum sedangkan mereka beristighfar kepada Allah sedangkan manusia saat ini lbh banyak yg lalai dari pada yg berdzikir lbh banyak yg berbuat maksiat dari pada yg beristighfar. Maka datangnya adzab itu sangat mungkin terjadi mengingat kondisi mayoritas manusia dewasa ini telah jauh dan teramat jauh dari petunjuk dan terang-terangan menentang aturan Allah dan Rasul-Nya. Kemaksiatan meraja lela zina khamr judi penipuan dan pemerkosaan hak sudah menjadi menu yg selalu disantap oleh masyarakat. Ada juga beberapa orang yg dianggap sebagai tokoh agama justru mereka yg pertama kali menolak ketika ada tawaran penegakan syariat Islam. Ditawari saja sudah menolak mentah-mentah bagaimana mungkin mereka akan memperjuangkan kalimatullah itu. Na’udzubillah min dzalik.
Maka dari itu marilah kita tengok sejarah umat-umat terdahulu agar kita menyadari betapa keras ancaman betapa pedih dan mengerikannya siksaan yg diberikan oleh Allah kepada umat yg mendurhakai di dunia dan di akherat dan betapa besar ni’mat yg diberikan kepada umat yg mentaati dan mengikuti petunjuk-Nya. Lebih dari itu dgn mempelajari dan menghayati kisah-kisah orang-orang terdahulu baik yg beriman maupun yg durhaka kita harapkan hal itu bisa menjadi penyubur iman dan keyakinan yg ada di lubuk hati akan kebenaran risalah Ilahi yg dibawa oleh Rasul-Nya juga agar tumbuh rasa takut di dalam sanubari akan murka Allah yg tiada sesuatu pun yg mampu menghalangi kehendak-Nya.
Yang pertama kita lihat kaum Nabi Nuh a.s. yg mendustakan Nabi mereka.
Tentang mereka Allah berfirman Sebelum mereka telah mendustakan kaum Nuh maka mereka mendustakan hamba Kami dan mengatakan ‘Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman’. Maka dia mengadu kepada Rabbnya ‘bahwasanya aku ini adl orang yg dikalahkan oleh sebab itu tolonglah ‘. Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dgn air yg tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air maka bertemulah air-air itu utk satu urusan yg sungguh telah ditetapkan.
Coba kita bayangkan pintu-pintu langit dibuka sehingga turunlah hujan yg tercurah limpah dgn sangat deras ditambah lagi Allah menjadikan seluruh permukaan bumi memancarkan air hingga tanah yg gersang sekalipun. Maka air dari langit bertemu dgn air yg memancar dari bumi hingga akhirnya meninggi setinggi puncak gunung. Habislah apa yg dimuka bumi tenggelam semuanya. Apakah hukuman mereka hanya sebatas itu? Tidak. Allah berfirman Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah.
.
Adapun Nabi Nuh a.s. dan orang-orang yg beriman bersama dengannya mereka diselamatkan oleh Allah. Dan Kami angkut Nuh ke atas yg terbuat dari papan dan paku. Yang berlayar dgn pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yg diingkari . Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran maka adakah orang yg mau mengambil pelajaran.
.
Itu adl merupakan sejarah besar yg pernah berlalu di muka bumi ini yg harus kita ambil sebagai pelajaran. Tak hayal kalau ada sekelompok manusia di bumi ini yg mungkin krn keingin tahuan mereka terhadap bukti-bukti sejarah mereka berusaha mencari-cari bangkai kapal Nabi Nuh a.s.
Yang kedua kaum ‘Ad. Yaitu kaum Nabi Hud a.s. yg mampu membangun bangunan-bangunan yg tinggi yg belum pernah dibangun semisalnya. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Rabbmu berbuat terhadap kaum ‘Aad.
Penduduk Iram yg mempunyai bangunan yg tinggi. Yang belum pernah dibangun seperti itu di negeri-negeri lain. .
Tetapi kelebihan yg ada pada mereka itu tidak dapat memberikan manfaat sedikitpun kepada mereka ketika mereka mendustakan Nabi Hud a.s. yg kemudian diadzab oleh Allah Kaum ‘Aadpun telah mendustakan . Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yg sangat kencang pada hari nahas yg terus-menerus yg menggelimpangkan manusia seakan-akan mereka pokok korma yg tumbang. Maka betapakah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.
. Diterangkan pula dalam surah yg lain Adapun kaum ‘Aad maka mereka telah dibinasakan dgn angin yg sangat dingin lagi amat kencang. yg Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tanggul-tanggul pohon kurma yg telah kosong . . Padahal adzab mereka tidak cukup sebatas itu bahkan adzab yg akan mereka terima di akherat lbh pedih.
Berikutnya kaum nabi Luth a.s. Kaum yg padanya terkumpul antara inkar kepada Allah dan Rasul-Nya dan perbuatan keji yg belum dilakukan oleh kaum yg sebelumnya. Yaitu mereka menyukai sesama jenis mereka dan meninggalkan istri-istri mereka. Perbuatan mereka ini sangat terkutuk.
Perbuatan yg mencerminkan rusaknya fitrah dan kacaunya perikemanusiaan dan hati nurani mereka. Istilah dari perbuatan seperti yg mereka lakukan itu disebut liwath mengingat asalnya adl dari kaum Nabi Luth a.s. Dan di jaman sekarang perbuatan tersebut dikenal dgn homosek.
Jika di jaman Nabi Luth a.s. dikhabarkan bahwa mereka melakukannya antara laki-laki dgn laki-laki tetapi di saat ini kaum perempuan tidak mau ketinggalan. Sebagian mereka juga ada yg berpikiran menyimpang dari fitrah kemanuasiaan yaitu ketika sebagian mereka menyukai sesama jenis mereka. hal ini dikenal dgn istilah lesbi. Bahkan ada khabar yg sangat heboh menunjukkan kebejatan sebagian manusia dewasa ini ketika telah disahkan perbuatan keji mereka itu di salah satu belahan bumi di Eropa. Yaitu mereka mengesahkan undang-undang kawin sejenis. Na’udzubillah min dzalik.
Bukankah ini perbuatan yg sudah benar-benar melanggar aturan Allah dan melampaui batas yg dilakukan dgn terang-terangan? Lalu apa yg diganjarkan Allah kepada kaum Nabi Luth a.s. setelah keingkaran dan pembangkangan mereka itu? Sebelum itu Nabi Luth a.s. tak henti-hentinya mengingatkan kepada mereka utk bertauhid kepada Allah dan meninggalkan perbuatan keji mereka. Tetapi apakah jawaban mereka? Maka tidak lain jawaban kaumnya melainkan mengatakan ‘Usirlah Luth beserta keluarganya dari negerimu; krn sesungguhnya mereka itu orang-orang yg {menda’wakan dirinya} bersih’. . Kemudian setelah itu Allah memberikan keputusan utk mereka. Allah berfirman Maka tatkala datang azab Kami Kami jadikan negeri kaum Luth itu yg di atas ke bawah dan Kami hujani mereka dgn batu dari tanah yg terbakar dgn bertubi-tubi.
Yang diberi tanda oleh Rabbmu dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yg zalim. . Dan tentang tamu Nabi Ibrahim Allah berfirman Ibrahim bertanya ‘Apakah urusanmu hai para utusan?’ Mereka menjawab ‘Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yg berdosa .
Agar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah yg yg ditandai di sisi Rabbmu utk orang-orang yg melampaui batas. Lalu Kami keluarkan orang-orang yg beriman yg berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu kecuali sebuah rumah dari orang-orang yg berserah diri. Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda bagi orang-orang yg takut pada siksa yg pedih. {Adz-Dzariyat 31-37}.
Kisah-kisah di atas dan masih banyak kisah-kisah yg lain seperti kaum Madyan kaum Tsamud Fir’aun dan lain-lainnya sangatlah penting utk kita ambil pelajaran. Karena semua itu berkaitan dgn masalah tauhid. Semua kisah tersebut bukanlah kisah yg dibuat-buat dan sekedar hanya utk bahan dongengan. Akan tetapi mengandung sesuatu yg sangat besar. Semua kisah tersebut berasal dari Alquran. Dan Alquran seluruhnya berisi tentang penetapan terhadap tauhid memurnikan peribadatan hanya utk Allah semata atau mengesakan Allah dalam beribadah. Dan kisah-kisah di atas semuanya bermuatan tauhid yaitu ketika berbicara tentang umat yg mengingkari seruan tauhid yg merupakan inti ajaran para rasul. Masalah tauhid adl masalah yg sangat asas dan prinsip. Apabila seseorang keliru dalam masalah tersebut berarti dia tergelincir ke jurang kesesatan dan kecelakaan yg berkepanjangan. Na’udzubillah min dzalik. Semoga Allah menunjukkan kita jalan-Nya yg lurus dan tidak tergelincir seperti kebanyakan orang.
Berkenaan dgn kisah-kisah seperti tersebut di atas Syekh Utsaimin rahimahullah mengatakan Sesungguhnya dalam menyikapi kisah-kisah tersebut dan semisalnya manusia terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mereka yg mengetahui dan mengenal Allah beserta tanda-tanda kekuasaan-Nya yg terjadi kemudian mereka mengambil pelajaran dari kejadian yg dialami orang-orang yg telah lalu hingga mereka kembali kepada Allah takut sangat takut apabila mereka tertimpa apa yg telah menimpa orang-orang terdahulu. Allah berfirman ‘Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yg sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang non muslim akan menerima seperti itu.’ . Adapun kelompok kedua kelompok yg jahil dan tidak mengenal Allah hati mereka kosong dari keimanan dan keras krn kedurhakaan mereka. Mereka berkata ‘Sesungguhnya kejadian-kejadian itu adl alamiah’. Sehingga mereka tidak memperhatikannya dan tidak melihat akibat yg datang dari Allah yaitu akibat bagi orang-orang yg mendustakan Allah dan para rasul-Nya. Kita memohon kepada Allah dgn ayat-ayatnya dan dgn asma’-asma ‘ dan sifat-sifat-Nya agar menjadikan kita sebagai orang yg mampu mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan-Nya dan takut akan ancaman dan siksa-Nya. Dan semoga Allah melimpahkan kasih sayang-Nya kepada kita sesungguhnya Dia Maha Pemberi.
Demikianlah hendaknya kita bisa mengambil pelajaran dari kisah-kisah tersebut dan menambah rasa takut kepada Allah apabila ditimpakan kepada kita apa-apa yg telah ditimpakan terhadap umat-umat terdahulu.
Kisah-kisah di atas telah terjadi ribuan tahun yg lalu. Namun belum lama ini di akhir tahun 2004 penduduk bumi kembali dikejutkan dgn kejadian yg sungguh luar biasa yg kemudian diaggap sebagai bencana kelas dunia.
Yaitu ketika bumi digoncangkan oleh Allah dgn dahsyat kemudian Allah mengirimkan gelombang yg juga sangat hebat dan mengerikan yg mampu menyapu apa yg dilewatinya yaitu gelombang tsunami yg hanya beberapa detik mampu memporak-porandakan beberapa kota di negara-negara kawasan benua Asia dan menyebabkan melayangnya seratus ribu lbh nyawa manusia. Yang jadi pertanyaan mengapa akibat terparah justru menimpa Indonesia yg kabarnya masyarakat mayoritas muslim?!.
Meski peristiwa itu dianggap sebagai musibah bencana alam atau yg lainnya yg jelas itu peringatan keras dari Allah swt. selain hal itu juga merupakan isyarat telah dekatnya hari kiamat sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis riwayat Al-Bukhari bahwa di antara tanda-tanda kiamat adl banyaknya terjadi gempa bumi.
Bahkan saat ini air mata bangsa Indonesia belum kering dan luka hati mereka belum terobati sebab belum lama ini musibah dahsyat berupa gempa bumi memporak-porandakan Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya hingga menelan korban yg sangat banyak sekitar 6000 jiwa melayang.
Sesuatu yg tidak disangka-sangka oleh kebanyakan manusia sebab saat terjadi gempa mereka sedang berkonsentrasi menghadapi gunung merapi yg dikhawatirkan meledak. Tetapi Allah berkehendak lain. Dan tidak ada seorang pun yg akan selamat dari makar Allah. Hendaknya kejadian tersebut bisa menjadi ibrah bagi seluruh manusia yg masih diberi kesempatan oleh Allah di dunia ini.
Jika sekiranya penduduk bumi beriman dan bertakwa pasti Allah akan melimpahkan rahmat dan berkah-Nya dari langit dan bumi. Tetapi jika mereka ingkar bagi mereka adl ancaman akan datangnya adzab utk mereka. Allah berfirman Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman sekiranya adzab kami datang menimpa mereka di malam hari sedang mereka dalam keadaan terlelap tidur? Ataukah mereka merasa aman apabila adzab kami datang kepada mereka di waktu dhuha dan mereka sedang asyik bermain? Apakah mereka merasa aman dari makar Allah? Sesungguhnya tidak ada yg merasa aman dari makar Allah kecuali orang-orang yg rugi. .
Di dalam surah Al-mulk Allah juga telah memperingatkan Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yg di langit bahwa Dia menjungkir balikkan bumi bersama kamu sehingga dgn tiba-tiba bumi itu bergoncang. atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yg di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yg berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana {akibat mendustakan} peringatan-Ku.Dan sesungguhnya orang-orang yg sebelum mereka telah mendustakan . Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku.
.
Jika kita amati ternyata memang sudah kelewat kedurhakaan yg dilakukan umat manusia dewasa ini. Di Indonesia yg kedengarannya banyak orang-orang baik ternyata orang-orang yg tidak baik tak kalah banyak justru lbh banyak. Pelacuran kehidupan bebas perjudian khamr dan maksiat-maksiat lain sudah menyebar luas meraja lela di tiap pelosok negeri tak terkecuali di Aceh yg dikenal sebagai serambi Mekah. Kebanyakan manusia lupa lalai dan mati hatinya sehingga mereka jauh dari petunjuk. Maka peringatan-peringatan Allah tidak berarti bagi mereka dan mereka dgn terang-terangan menentang Allah dan mendustakan nabi-Nya. Hingga tak hayal dan sudah menjadi kenyataan Allah menurunkan adzab-Nya yg sangat dahsyat yg tak seorangpun mampu menghalanginya. Meskipun di antara yg terkena bencana itu adl orang-orang saleh. Karena siksa Allah yg diturunkan belum tentu hanya menimpa orang-orang zhalim saja namun orang-orang saleh bisa jadi ikut terkena akibatnya. Orang-orang saleh meskipun terkena getahnya mereka akan menuju kepada ampunan dan rahmat Allah. Maka dari itu kita diperintahkan utk takut apabila Allah menurunkan adzab-Nya. ”Dan peliharalah dirimu dari siksaan yg tidak menimpa orang-orang zalim di antaramu saja. Dan ketahuilah Allah amat keras siksaan-Nya.” {Al-Anfaal 25}. Agaknya ayat ini perlu hadir ketika berbagai bencana menerpa. Terutama saat hanya dalam beberapa detik bencana terbesar dalam sejarah Indonesia dan negeri-negeri Asia. Bahwa bencana-bencana itu tidak bisa disikapi sebatas peristiwa alam biasa. Tapi juga membawa sebagian siksa Allah serta peringatan yg sangat besar dan menakutkan bagi mereka yg masih di dunia. Sikap itulah yg segera dihadirkan Khalifah Umar bin Khattab ketika gempa besar melanda. Diriwayatkan oleh Shafiyah binti Ubaid bahwa sesudah gempa Umar berpidato ”Kalian suka melakukan bid’ah yg tidak ada dalam Alquran sunah Rasul dan ijma para sahabat Nabi sehingga kemurkaan dan siksa Allah turun lbh cepat.” .
Pernyataan Umar menarik didalami. Beliaulah kepala negara yg begitu adil termasuk kepada orang non muslim serta teguh dan lurus menjalankan petunjuk Allah selama pemerintahannya.
Di masa Umar ia takkan membiarkan ada kemungkaran besar semacam kemusyrikan pemurtadan pembantaian manusia saling bunuh judi prostitusi dan fanatisme jahiliyah. Bahkan korupsi recehan pun tidak dibiarkan seperti saat Umar menyita hadiah Gubernur Syam Muawiyah kepada ayahnya Abu Sufyan yg diduga dari harta negara dan rakyat. Namun demikian Umar tetap mengaitkan bencana dgn dosa manusia. Saat itu berbagai kesalahan warga memang mulai terjadi seperti korupsi malas berjihad dan sikap menumpuk-numpuk harta krn negara telah makmur. Jika di masa Umar yg mendapat pujian dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai generasi terbaik terjadi bencana lalu bagaimana dgn keadaan kita? Sungguh sangat mungkin Allah akan mendatangkan malapetaka kepada umat manusia mengingat manusia semakin durhaka tidak banyak yg berdzikir dan beristighfar serta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sudah tidak ada di antara mereka. Maka tidak ada yg menjamin keamanan dari murka Allah.
Kita yg sudah mendengar kisah-kisah orang terdahulu dan yg telah menyaksikan peristiwa dahsyat yg menimpa manusia jika masih ada kebaikan dalam hati kita tentu kita akan terhenyak ingat menyadari diri serta mulai interospeksi. Sehingga akan benar-benar memahami dan mengerti lalu kembali kepada jalan dan petunjuk Allah swt. mendekatkan diri menghadapkan wajah dan memurnikan peribadatan kepada-Nya memperbanyak istighfar atas kesalahan dan kelalaian yg telah dilakukan.
Semoga Allah selalu membimbing kita ke jalan yg diridhai-Nya memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yg saleh dan melindungi kita dari murka-Nya..
0 komentar:
Posting Komentar