Senin, 11 Maret 2013

12 Mitos dan fakta tentang kesuburan pria

Anda tentu sering mendengar banyak mitos terkait dengan kesuburan pria. Mulai dari merokok bisa menyebabkan impoten hingga pesepeda yang memiliki tingkat sperma rendah. Terkadang, ketika pasangan tak memiliki anak, wanita lah yang banyak disalahkan.
Namun sekarang tak lagi. Kesuburan pria juga berpengaruh untuk menentukan apakah pasangan bisa memiliki keturunan. Berikut adalah 12 mitos dan fakta di balik kesuburan pria, seperti dilansir oleh Health Me Up (27/01).
Mitos #1
Mitos terbesar mengenai kesuburan adalah bahwa kemandulan hanyalah masalah pria.
Fakta: Ini tidak benar. Faktanya, sekitar 40 persen kasus kemandulan terjadi pada pria. Ketika pasangan tak kunjung memiliki anak, pada banyak kasus dokter hanya melakukan pemeriksaan pada wanita, namun tak ada yang memeriksa pria.

Mitos #2
Stres adalah penyebab terbesar ketidaksuburan
Fakta: Salah. Sebenarnya stres mempengaruhi gairah seksual seseorang, namun tidak mempengaruhi kualitas sperma atau kuantitasnya. Jadi, sebenarnya stres tidak menyebabkan kemandulan pada pria. Hanya saja ketika stres pria enggan melakukan hubungan seksual sehingga tak bisa memiliki anak.

Mitos #3
Mendinginkan testis akan meningkatkan kualitas sperma
Fakta: Ini adalah mitos yang salah. Mendinginkan testis bisa berbahaya dan tak akan memberikan pengaruh apapun pada sperma. Hal-hal yang bisa mempengaruhi kualitas sperma adalah mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat dan mengemudi terlalu lama. Kedua hal ini bisa meningkatkan temperatur di sekitar testis dan mempengaruhi kualitas sperma. Selain itu panas dan radiasi dari laptop dan alat elektronik lain juga tak baik untuk sperma.

Mitos #4
Hanya pria tua yang memiliki masalah ketidaksuburan
Fakta: Tidak, bahkan pria muda juga bisa memiliki masalah kesuburan. Berkurangnya kualitas dan kuantitas sperma bisa terjadi ketika pria mulai berusia 20 tahun.

Mitos #5
Apakah merokok dan alkohol menyebabkan kemandulan?
Fakta: Benar. Berhenti merokok dan minum alkohol akan menghindarkan pria dari masalah kesuburan. selain itu, alkohol dan rokok juga diketahui membuat sperma menjadi beracun.

Mitos #6
Suplemen tertentu tak bisa membantu masalah kesuburan
Fakta: Antioksidan seperti Vitamin C, vitamin E, zinc, dan selenium bisa membantu menyuburkan pria dan mempengaruhi kualitas sperma.

Mitos #7
Telepon genggam yang diletakkan di saku bisa menyebabkan radiasi dan mempengaruhi kualitas sperma
Fakta: Ini belum tentu benar, karena masih harus dibuktikan dengan penelitian yang lebih besar.

Mitos #8
Jika sudah memiliki anak, pria terhindar dari masalah kesuburan
Fakta: Meski telah memiliki anak, pria masih bisa mengalami masalah kesuburan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang mempengaruhi pria dan berkurangnya jumlah sperma. Jadi tak ada garansi bahwa karena sudah memiliki anak, pria akan terus subur hingga seterusnya.

Mitos #9
Berat badan tak berhubungan dengan kesuburan
Fakta: Salah. Pria yang memiliki BMI 20 - 25 cenderung memiliki kualitas dan kuantitas sperma yang lebih baik. Sementara pria yang kelebihan berat badan dan kekurangan berat badan diketahui memiliki kualitas dan kuantitas sperma yang tak terlalu baik.

Mitos #10
Terlalu sering bersepeda mempengaruhi kuantitas sperma
Fakta: Tidak benar. Bersepeda tidak mempengaruhi jumlah sperma yang diproduksi pria. Meski begitu, biasanya bersepeda bisa menyebabkan masalah ereksi pada pria.

Mitos #11
Orang yang gemar bersepeda harus memilih tempat duduk yang baik jika tak ingin mandul
Fakta: Sebenarnya, bukti penelitian menunjukkan bahwa bersepeda terlalu sering tidak mempengaruhi jumlah sperma, namun mempengaruhi ereksi pria. Semua dudukan sepeda yang menyebabkan mati rasa bisa membuat masalah ereksi pada pria. Jadi tidak bergantung pada jenis tempat duduk.

Mitos #12
Melakukan seks setiap hari meningkatkan kesuburan
Fakta: Ini tidak benar. Faktanya, kemungkinan kesuburan pria justru menurun. Jika ingin segera memiliki anak, sebaiknya lakukan seks lebih sering ketika masa subur wanita, bukannya setiap hari.

Itulah beberapa mitos dan fakta di baliknya. Jika mengetahui mitos lainnya jangan mudah percaya. Cari dulu fakta-faktanya.

0 komentar:

Posting Komentar